4.6.1. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear berganda memerlukan uji asumsi klasik sebagai persyaratan distribusi data. Uji asumsi klasik antara lain adalah:
1. Uji normalitas
Santoso 2004 mengenai tujuan uji normalitas menyatakan bahwa “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal”.
Asumsi normalitas dapat diketahui dengan berbagai cara. Baik melalui pengujian statistik seperti Chi Square, Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro Wilk,
Histogram dan juga Normal Propability Plot. Pada Normal Propability Plot, normalitas data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu
diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan: a.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi Normalitas. 2.
Uji multikolinearitas Menurut Santoso 2004 mengenai tujuan uji multikolinearitas adalah untuk
menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem Multikolinearitas
Multiko.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Untuk mendeteksi apakah model regresi yang dipakai bebas dari permasalahan multikolinearitas dapat dilihat dari besaran VIF Variance Inflation
Factor dan tolerance, di mana nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1.
3. Uji heteroskedastisitas
Santoso 2004 mengenai tujuan uji heteroskedastisitas, menyatakan bahwa: “
Uji heteroskedastiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varian
berbeda disebut heteroskedastisitas”. Suatu
model regresi
dapat dikatakan
bebas dari
permasalahan heteroskedastisitas jika:
a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
b. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang,
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. c.
Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 4.
Uji autokorelasi Santoso
2004 mengenai
tujuan dilakukannya
uji autokorelasi,
mengemukakan bahwa “Tujuan uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode sebelumnya”.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Model regresi yang terbebas dari permasalahan autokorelasi jika nilai Durbin-Watson berada
di antara -2 sampai +2.
4.6.2. Uji Hipotesis