Strategi Penanggulangan Tuberkulosis Nasional

15. Strategi Penanggulangan Tuberkulosis Nasional

a. Paradigma Sehat Meningkatkan penyuluhan untuk menemukan penderita Tuberkulosis sedini mungkin, serta meningkatkan cakupan Promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat Perbaikan perumahan serta peningkatan status gizi, pada kondisi tertentu b. Strategi DOTS, sesuai rekomendasi WHO 1 Komitmen politis dari para pengambil keputusan tripartite, termasuk dukungan dana. 2. Diagnosis Tuberkulosis dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik 3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat PMO 4. Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek dengan mutu terjamin. 5. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan Tuberkulosis c. Peningkatan mutu pelayanan 1. Pelatihan seluruh tenaga pelaksana 2. Mengembangkan materi pendidikan kesehatan tentang pengendalian Tuberkulosis mengunakan media yang cocok untuk tempat kerja 3. Ketepatan diagnosis Tuberkulosis dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik 4. Kualitas laboratorium diawasi melalui pemeriksaan uji silang cross check 5. Untuk menjaga kualitas pemeriksaan laboratorium, dibentuk KPP Kelompok Puskesmas Pelaksana terdiri dari 1 satu PRM Puskesmas Rujukan Mikroskopik dan beberapa PS Puskesmas Satelit. Untuk daerah dengan geografis sulit dapat dibentuk PPM Puskesmas Pelaksana mandiri. 6. Ketersediaan OAT bagi semua penderita Tuberkulosis yang ditemukan. 7. Pengawasan kualitas OAT dilaksanakan secara berkala dan terus menerus. 8. Keteraturan menelan obat sehari-hari diawasi oleh Pengawas Menelan Obat PMO. 9. Pencatatan pelaporan dilaksanakan dengan teratur lengkap dan benar. 10. Pengembangan program dilakukan secara bertahap 11. Advokasi sosialisasi kepada para pimpinan perusahaan , organisasi pekerja mengenai dasar pemikiran dan kebutuhan untuk Tuberkulosis kontrol yang efektif, mencakup kontribusinya dalam pengendalian Tuberkulosis di tempat kerja. 12. Kabupatenkota sebagai titik berat manajemen program meliputi : perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta mengupayakan sumber daya dana, tenaga, sarana dan prasarana. 13. Membuat peta Tuberkulosis sehingga ada daerah-daerah yang perlu di monitor penanggulangan bagi para pekerja. 14. Memperhatikan komitmen internasional. http:www.depkes.go.idindex.php?option=articlestask=viewarticleartid=154Itemi d=3

16. Pembelajaran Tuberkulosis