Hukuman sebagai reinforcemen yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak kita menjadi alat motivasi. Oleh karena itu pengajar harus memahami
prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i. Hasrat untuk belajar
Berarti ada unsur kesengajaan, ada dorongan untuk belajar. Hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan sesuatu kegiatan yang tanpa tujuan. Hasrat untuk
belajar berarti pada diri mahasiswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
j. Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi
yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. k.
Tujuan yang diakui Tujuan pembelajaran yang baik dan diterima oleh mahasiswa, merupakan alat
motivasi yang penting. Sebab dengan mengetahui tujuan yang akan dicapai, dan dapat diterima, maka akan timbul gairah untuk terus belajar Sardiman, 2007 .
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a. Faktor-faktor pribadi dalam motivasi Kehendak atau keinginan untuk berhasil dalam belajar, bahkan dalam
kehidupan pada umumnya, selalu ada dalam diri manusia. Motif semacam itu disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil dalam melakukan suatu tugas atau
pekerjaan, atau motif untuk memperoleh kesempurnaan. Motif semacam itu merupakan unsur kepribadian dan perilaku manusia, sesuatu yang berasal dari dalam
diri manusia yang bersangkutan. Motif berprestasi adalah motif yang dipelajari, sehingga motif itu dapat diperbaiki dan dikembangkan melalui proses belajar. Motif
berprestasi sangat berpengaruh terhadap unjuk kerja performance seseorang, termasuk dalam belajar. Seseorang yang menyelesaikan tugasnya secara tuntas, tanpa
menunda-nunda pekerjaan. Hal semacam itu bukanlah dorongan dari luar, melainkan upaya pribadi.
b. Faktor-faktor lingkungan dengan motivasi
Perbuatan atau perilaku manusia ditentukan oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan individu yang bersangkutan. Sesungguhnya faktor pribadi dan faktor
lingkungan sering berbaur, sehingga sulit menentukan apakah sesuatu benar-benar faktor pribadi atau faktor lingkungan. Misalnya kebutuhan berafiliasi, apakah betul
merupakan faktor pribadi. Kalau dicermati terus, tidaklah mungkin bahwa kebutuhan berafiliasi justru sebagai hasil dari interaksi individu yang bersangkutan dengan
lingkungannya, dalam hal ini interaksi dengan orang lain. Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah ”dibentuk” oleh
pengaruh lingkungan. Oleh karena itu, motif individu untuk melakukan sesuatu, misalnya motif untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau
diubah melalui belajar dan latihan, dengan kata lain motif dapat diubah melalui pengaruh lingkungan Uno, 2006 : halaman 29-33.
3. Peran dan Fungsi Motivasi dalam Belajar