32
Menurut Whitmore 1992, kedudukan tanaman Zanthoxylum di dalam sistematika taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Zanthoxylum
Spesies : Zanthoxylum acanthopodium
2.5.1 Morfologi Andaliman Zanthoxylum acanthopodium
Menurut Hasairin 1994, tinggi tanaman andaliman adalah 3-8 m. Batang dan cabangnya merah, kasar beralur, berbulu halus dan berduri. Buahnya bulat
hijau kecil dengan diameter ± 4 mm Tensiska, 2001. Bila digigit, buah ini mengeluarkan aroma yang wangi dan rasa tajam yang khas yang dapat
merangsang produksi air liur. Hal ini karena andaliman memiliki sifat karminativum Hasairin, 1994. Khusus yang di Sumatera Utara mempunyai
bunga lengkap dengan panjang ± 3 mm Tensiska, 2001. Famili jeruk-jerukan ini di habitatnya berupa tanaman semak dengan
tinggi sekitar 5 meter Sortha et al., 2004. Daunnya majemuk menyirip, panjang 1-20 cm dan lebar 3-15 cm, memiliki kelenjar minyak. Permukaan atas daun
berwarna hijau mengkilat dan permukaan bawahnya hijau muda atau pucat, sedangkan pada daun muda permukaan bawahnya berwarna hijau kemerahan
Universitas Sumatera Utara
33
Siregar, 2003; Wijaya, 1999. Bunga aksilar, majemuk terbatas, anak payung menggarpu, berkelamin dua, dan berwarna kuning pucat. Buah berbentuk kapsul,
bulat hijau kecil, diameter 2-3 mm, mirip lada, jika sudah tua berwarna merah. Tiap buah memiliki 1 biji dengan kulit biji yang keras berwarna hitam berkilat
Sibuea, 2002. Tipe perkecambahan biji andaliman ialah epigin yakni tipe perkecambahan di atas tanah yang terjadi karena pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga sehingga daun lembaganya terangkat ke atas tanah Siregar, 2003.
2.5.2 Kandungan Andaliman Zanthoxylum acanthopodium
Andaliman mengandung
senyawa polifenolat,
monoterpen dan
seskuiterpen, serta kuinon. Selain itu juga terdapat minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronella yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon
Simangunsong, 2008 dalam Sinaga, 2009. Ekstrak segar andaliman mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan steroid Nababan, 2012.
Gambar 1. Tumbuhan Andaliman
Universitas Sumatera Utara
34
Nyamuk yang mati Nyamuk
20 ekorpercobaan Menurut Dubey et al. 2010 dalam Hartati 2012
aktivitas biologi minyak atsiri terhadap serangga
dapat bersifat menolak repellent, menarik attractant,
racun kontak toxic, racun pernafasan fumigant, mengurangi nafsu makan
antifeedant, menghambat peletakan telur oviposition
deterrent , menghambat
petumbuhan, menurunkan fertilitas, serta sebagai antiserangga vektor. Selain itu
senyawa bioaktif golongan flavonoid, alkaloid, dan steroid yang terkandung dalam tumbuhan berfungsi sebagai insektisida. Insektisida ini apabila
diaplikasikan akan membunuh organisme sasaran dan setelah itu residunya akan cepat hilang. Naria, 2005.
2.6 Kerangka Konsep