Pengaruh Ekstrak Andaliman Zanthoxylum acanthopodium sebagai Insektisida Nabati Nyamuk

52 nyamuk. Standar yang diberikan WHO 2009 untuk kelembaban udara optimal ruangan laboratorium saat penelitian adalah 80 ± 10. Selama penelitian berlangsung kelembaban udara didalam ruangan diukur dengan menggunakan hygrometer, dengan hasil rata-rata didapatkan kelembaban udara ruangan sebesar 80. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa kondisi kelembaban dalam ruangan laboratorium cukup ideal untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup nyamuk, sehingga faktor kelembaban tidak mempengaruhi kematian nyamuk dalam penelitian ini.

5.2 Pengaruh Ekstrak Andaliman Zanthoxylum acanthopodium sebagai Insektisida Nabati Nyamuk

Hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan 5 jenis konsentrasi 5, 7,5, 10, 12,5, dan 15 ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium dan 1 kontrol dengan masing-masing pengulangan sebanyak 3 kali, maka didapatkan jumlah kematian nyamuk berbeda-beda pada setiap konsentrasi. Berdasarkan pengamatan setelah dilakukan penyemprotan ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium didapatkan hasil perhitungan rata-rata persentase jumlah kematian nyamuk pada konsentrasi 5 sebesar 30, konsentrasi 7,5 sebesar 50, konsentrasi 10 sebesar 55, konsentrasi 12,5 sebesar 80 dan konsentrasi 15 sebesar 90. Pada Gambar 3. dapat dilihat bahwa grafik kematian nyamuk meningkat seiring dengan peningkatan pemberian konsentrasi ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium. Hal ini disebabkan karena senyawa bioaktif dalam ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium mengandung zat insektisida dengan toksisitas yang cukup tinggi. Universitas Sumatera Utara 53 Hasil penelitian juga menunjukan bahwa pada kosentrasi 7,5 telah memenuhi standar Lethal Dose 50 LD50 yaitu telah membunuh sebanyak 50 total nyamuk yang diuji. Dimana Lethal Dose 50 adalah kosentrasi tertentu suatu bahan yang mampu mematikan sebanyak minimal 50 hewan percobaan Siregar, 2008. Selain itu juga bahwa pada kosentrasi 15 telah memenuhi standar Lethal Dose 90 LD90 yaitu telah membunuh sebanyak 93,35 total nyamuk yang diuji. Dimana Lethal Dose 90 adalah kosentrasi tertentu suatu bahan yang mampu mematikan sebanyak minimal 90 hewan percobaan. Berdasarkan standar yang ditetapkan WHO 2009, insektisida dianggap efektif apabila dapat menyebabkan kematian nyamuk uji sebesar 90. Sehingga dapat disimpulkan ekstrak andaliman zanthoxylum acanthopodium efektif membunuh nyamuk pada konsentrasi 15. Pada saat penelitian juga dilakukan pengamatan jumlah nyamuk knock- down lumpuh setelah 1 jam perlakuan. Dari data knock-down yang disajikan pada tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.5 rata-rata jumlah kejadian knock-down pada nyamuk pada masing-masing konsentrasi mencapai 50 bahkan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium memiliki daya knock-down atau daya melumpuhkan nyamuk cukup tinggi. Menurut Kardinan dalam Naria 2005 senyawa bioaktif yang diduga bisa berfungsi sebagai insektisida yang terkandung pada tumbuhan diantaranya adalah golongan sianida, saponin, tannin, flavonoid, alkaloid, steroid dan minyak atsiri. Hasil uji statistik Anova One Way yang disajikan pada tabel 4.7 diperoleh p-value = 0.001 α 0,05. Hal ini menunjukkan perbedaan yang bermakna antara jumlah nyamuk yang mati pada masing-masing konsentrasi, sehingga hipotesa yang diajukan diterima atau H a diterima yang berarti ada pengaruh Universitas Sumatera Utara 54 ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium sebagai insektisida nabati terhadap nyamuk. Hasil uji lanjutan LSD Least Significance Different yang disajikan pada tabel 4.8 menunjukkan beberapa pasangan konsentrasi memiliki p-value 0,05 yang berarti hipotesis nol atau H ditolak. Hal ini menunjukkan ada perbedaan nyata daya bunuh masing-masing konsentrasi ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium sebagai insektisida nabati terhadap kematian nyamuk dewasa, tetapi ada juga sebagian pasangan konsentrasi memiliki nilai p-value 0,05, yang berarti hipotesis nol atau H diterima. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan nyata daya bunuh pasangan konsentrasi ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium terhadap kematian nyamuk dewasa. Pasangan konsentrasi tersebut adalah pasangan konsentrasi 7,5 dengan konsentrasi 10 dan pasangan konsentrasi 12,5 dengan konsentrasi 15. Jika dilihat dari hasil analisis uji lanjutan, maka konsentrasi ekstrak andaliman sebagai insektisida nabati nyamuk yang paling efektif adalah konsentrasi 12,5 karena konsentrasi 12,5 dengan konsentrasi 15 tidak memiliki perbedaan nyata dalam membunuh nyamuk, tetapi apabila mengikuti standar yang ditetapkan oleh WHO 2009, ekstrak andaliman sebagai insektisida yang paling efektif dalam membunuh nyamuk adalah konsentrasi 15. 5.3 Penggunaan Ekstrak Andaliman Zanthoxylum acanthopodium sebagai Insektisida Nabati Nyamuk Pemanfaatan ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium sebagai insektisida nabati terhadap nyamuk merupakan salah satu cara pengendalian nyamuk yang ramah lingkungan yang dapat diaplikasikan di rumah tangga terutama di daerah-daerah yang didapati banyak tanaman andaliman. Aplikasi di Universitas Sumatera Utara 55 rumah tangga dapat dilakukan dengan menggunakan konsentrasi 15 ekstrak andaliman Zanthoxylum acanthopodium yang membutuhkan simpilisia andaliman andaliman yang sudah dikeringkan dan dihaluskan sekitar 75 gram kemudian ditambahkan etanol 96 sebanyak 1-2 liter. Kemudian dibiarkan selama 4-5 hari, disaring kemudian dipanaskan sampai ekstrak mengental dan diencerkan kembali menggunakan etanol sampai volume 100ml saat ingin digunakan. Namun untuk skala produksi besar atau untuk dipasarkan belum dapat dilakukan pada andaliman dikarenakan harga andaliman yang masih cukup mahal di pasaran. Universitas Sumatera Utara 56 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan