Kondisi Sarana dan Prasarana Karakteristik Petani Sampel .1 Luas lahan

4.3 Kondisi Sarana dan Prasarana

Uraian singkat mengenai sarana prasarana Kabupaten Simeulue dapat digambarkan beberapa kesimpulan yang terdiri dari :

4.3.1 Transportasi

Transportasi dan jalur yang dapat digunakan untuk mencapai Pulau Simeulue terdiri dari : – Pesawat Terbang Jenis Cesna dan Foker ditempuh melalui jalur udara. – Kapal Feri PT. ASDP ditempuh melalui jalur laut. – Jalur udara melalui Jakarta-Medan-Simeulue. – Jalur laut melalui Medan-Singkil-Simeulue atau Banda Aceh-Labuhan Haji- Simeulue.

4.3.2 Program Pendidikan

Program Pendidikan Formal dan Non Formal yang sudah berjalan antara lain :  Sekolah Dasar SD Negeri, Madrasah Ibitidaiyah Negeri dan Swasta.  Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SMP Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri dan Swasta.  Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SMU Negeri, Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta Universitas Sumatera Utara  PKBM SKB dengan program PAUD dan Paket A, B, C dan PKBM lainnya dengan program PAUD  Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SMU Negeri, Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta Program Sarana Prasarana, Pendidikan Formal dan Non Formal yang belum berjalan antara lain : – Sekolah Tinggi dan Universitas. – Perpustakaan Daerah. – Bimbingan TestStudy. – PKBM dengan Program Kecakapan Hidup atau lifeskill. – Lembaga Kursus.

4.3.3 Potensi Lokal

Potensi alam yang belum diolah dengan baik terdiri dari : – Sumber Daya Alam tidak hanya hasil laut akan tetapi hasil bumi. – Kebudayaan dan aneka ragam makanan khas daerah. – Sumber peninggalan sejarah. Universitas Sumatera Utara – Icon Kabupaten berupa Galery Kebudayaan. 4.4 Karakteristik Petani Sampel 4.4.1 Luas lahan Berdasarkan penelitian, rata-rata kepemilikan lahan petani dapat dilihat pada table 2. Tabel 2. Luas lahan yang dimiliki petani sampel Luas lahan ha Jumlah orang Presentase 1 18 42,5 1-1,5 12 37,5 1,5 10 20,00 Jumlah 40 100 Sumber : Hasil pengisian kuisioner oleh petani sampel. Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 40 orang hanya sebanyak 18 orang atau 42,5 yang memiliki luas lahan 1 ha, 12 atau 37,5 petani yang memiliki luas lahan 1-1,5 ha , 10 atau 20 petani memiliki luas lahan 1,5 ha.

4.4.2 Umur

Berdasarkan penelitian, rata-rata umur petani sampel sebesar 45.67 tahun. Data mengenai luas lahan yang dimiliki petani dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Umur yang dimiliki petani sampel Umur tahun Jumlah orang Presentase 40 12 33,33 40-50 13 43,33 51-60 11 16,67 60 4 6,67 Jumlah 40 100 Sumber : Hasil pengisian kuisioner oleh petani sampel. Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Pendidikan Tabel 4. Pendidikan yang dimiliki petani sampel

Pendidikan tahun Jumlah orang Presentase SD 15 15,00 SMP 14 42,50 SMA 11 42,50 Jumlah 40 100 Sumber : Hasil pengisian kuisioner oleh petani sampel. Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 40 orang petani sampel yang membudidayakan tanaman cengkeh sebanyak 15 orang atau 15,00 yang memiliki pendidikan SD, 14 atau 42,50 petani. yang memiliki pendidikan SMP, 11 orang atau 42,50 petani yang memiliki pendidikan SMA.

4.4.4 Jumlah Tanggungan

. Data mengenai luas lahan yang dimiliki petani : Tabel 5. Jumlah Tanggungan yang dimiliki petani sampel Jumlah Tanggungan orang Jumlah orang Presentase 2 8 20,00 3 13 32,50 4 16 40,00 5 2 5,00 6 1 2,50 Jumlah 40 100 Sumber : Hasil pengisian kuisioner oleh petani sampel. Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa dari 40 orang petani sampel yang membudidayakan tanaman cengkeh sebanyak 8 orang atau 20,00 yang memiliki jumlah tanggungan 2 orang , 13 atau 32,50 petani. yang memiliki jumlah Universitas Sumatera Utara tanggungan 3 orang, 16 orang atau 40,00 petani yang memiliki jumlah tanggungan 4 orang, 2 atau 5,00 petani memiliki jumlah tanggungan 5 orang, 1atau 2,50 petani memiliki jumlah tanggungan 6 orang.

4.4.5 Lama Berusaha Tani

Berdasarkan penelitian, rata-rata waktu lamanya petani sampel berbudidaya tanaman cengkeh sebesar 17.57 tahun. Data mengenai luas lahan yang dimiliki petani dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Waktu lamanya masa bertani yang dimiliki petani sampel Lama berusaha tani tahun Jumlah orang Presentase 10 5 12,50 11-20 6 15,00 21-30 19 47,50 31 10 25,00 Jumlah 40 100 Sumber : Hasil pengisian kuisioner oleh petani sampel. Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa dari 40 orang petani sampel yang membudidayakan tanaman cengkeh sebanyak 5 orang atau 12,50 yang memiliki lama berusaha tani 10 tahun , 6 atau 15,00 petani yang memiliki lama berusaha tani 11-20, 19 orang atau 47,50 petani yang memiliki lama berusaha tani 21-30 tahun, 10 atau 25,00 petani memiliki lama berusaha tani 31tahun. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Indonesia merupakan penghasil cengkeh terbesar di dunia. Provinsi Aceh merupakan salah satu centra produksi cengkeh yang cukup tinggi di Indonesia. Salah satu penghasil cengkeh terbesar di Aceh adalah Kabupaten Simeulue. Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi produksi cengkeh di Kabupaten Simeulue adalah sebagai berikut: 5.1. Pengaruh Jumlah Pohon, Tenaga Kerja, Pupuk, dan Pestisida Terhadap Produksi Cengkeh di Kabupaten Simeulue Setelah dilakukan analisis data menggunakan SPSS 17 dengan variable independent X yang meliputi variable tenaga kerja, pupuk, pestisida dan herbisida serta produksi sebagai variable dependent Y. Tabel.7 Hasil Dari Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cengkeh Variabel Koefisien Regresi Std. Error t hitung Sig Keterangan Constant 3,978 0,219 18,144 .000 - LnX 1 = Tenaga Kerja 0,944 0,91 10,324 .000 Nyata LnX 2 = Pupuk 0,50 0,56 0,881 .384 Tidak Nyata LnX 3 = Pestisida dan Herbisida 0,16 0,81 0,195 .847 Tidak Nyata Nyata pada α 0,05 R-Square = 0,818 F-Hitung = 53,785 F-Tabel = 2,61 T-Tabel =1,68 Persamaan yang diperoleh dari hasil analisis Tabel.7 adalah : Y= e p0 x X 1 p1 x X 2 p2 x X 3 p3 Universitas Sumatera Utara Y = 3,978 X 1 0,944 + X 2 0,50 + X 3 0,16 Jika X 1 naik 1, maka Y naik 0,944, jika X 2 naik 1 maka Y naik 0,50,dan jika X 3 naik 1 maka Y naik 0,16 . Dari Tabel 7 bahwa nilai koefisien determinasi R 2 yang diperoleh sebesar 0,818. Koefisien determinasi ini menunjukkan bahwa produksi Y dapat dijelaskan oleh variabel tenaga kerja x 1 , pupuk x 2 , pestisida dan herbisida x 3 sebesar 81,8 sedangkan sisanya sebesar 18,2 dipengaruhi oleh faktor lainnya. Untuk menguji hipotesis secara serempak, dilakukan dengan uji F, dan secara parsial dilakukan dengan uji t, dengan tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan α 5 atau 0,05. Hasil pengujian hipotesis diuraikan sebagai berikut:

5.2. Uji pengaruh Variabel Secara Serempak