BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Simeulue. Penentuan daerah dilakukan secara Purposive atau sengaja. Lokasi penelitian ini dilakukan dengan pertimbangan
bahwa kabupaten Simeulue merupakan kabupaten pemekaran di povinsi NAD. Daerah tersebut sudah lama dibudidayakan cengkeh dan berpotensi untuk
dikembangkan. Rata-rata produksi cengkeh di Simeulue setiap tahun sampai 1.452
ton, ribuan pohon cengkeh di Simeulue umumnya sudah berusia puluhan tahun dan tak produktif lagi. Luas lahannya sekitar 2.127 hektare. Luas itu hampir sepertiga dari
total perkebunan cengkeh yang berada di 10 kecamatan di Simeulue, perhitungan ini di hitung mulai awal 2007 dan hingga sampai saat ini 2015 produktivitas cengkeh di
kabupaten ini terus meningkat baik petani, hasil produksi, serta luas lahan.
3.2 Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Accidental sampling. Dimana setiap sampel yang diambil merupakan hasil penelurusan ke
daerah penelitian sehingga siapa saja petani cengkeh yang ditemui dijadikan sebagai sampel. Menurut Roscoe dalam Nazir 2005, bahwa ukuran minimum dari sampel
yang dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang digunakan minimum 40 sampel. Dengan demikian, penentuan jumlah anggota sampel adalah 40 orang,
dengan pertimbangan faktor waktu, biaya, dan jangkauan peneliti.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data skunder. Data primer diperoleh dari melakukan wawancara dan pengisian kuisioner
oleh responden, serta pengamatan langsung dilapangan. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu luas lahan produksi serta produktivitas
usaha tani cengkeh di Kabupaten Simeulue tahun 2011-2013. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Simeulue Serta data produksi cengkeh di
Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 – 2015 dari dinas pertanian Kabupaten
Simeulue.
3.4 Metode Analisis Data