Nilai Ambang Batas Kebisingan
Sumber source adalah tempat dimana suara tersebut dihasilkan dan penghubung path adalah jalur suara di udara sehingga suara dapat sampai ke
penerima receivers atau telinga Anizar, 2009. Menurut Tarwaka 2004 sebelum dilakukan langkah pengendalian
kebisingan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana pengendalian yang didasarkan pada hasil penilaian kebisingan dan dampak yang
ditimbulkan. Rencana pengendalian dapat disusun berdasarkanjenis-jenis dari akibat-akibat kebisingan yang dilakukan dengan pendekatan melalui perspektif
manajemen resiko kebisingan. Langkah manajemen risiko kebisingan tersebut adalah :
1 Mengidentifikasi sumber-sumber kebisingan yang ada di tempat kerja yang berpotensi menimbulkan penyakit atau cidera akibat kerja.
2 Menilai risiko kebisingan yang berakibat serius terhadap penyakit dan cidera akibat kerja.
3 Mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk mengendalikan atau meminimalisasi risiko kebisingan.
Kebisingan dapat dikendalikan dengan berbagai cara Chandra, 2007, antara lain :
1 Pengurangan sumber kebisingan Hal ini dapat dilakukan dengan menempatkan peredam suara pada sumber
kebisingan, melakukan modifikasi mesin atau bangunan, mengganti mesin dan menyusun perencanaan bangunan baru.
2 Penempatan penghalang pada transmisi suara Isolasi antara ruangan kerja dengan ruangan mesin merupakan upaya yang
cepat dan baik untuk mengurangi kebisingan. Agar efektif, harus disusun rencana yang sebaik mungkin dan bahan-bahan yang dipakai untuk penutup
harus dibuat cukup berat dan dilapisi oleh bahan yang dapat menyerap suara agar tidak menimbulkan getaran yang kuat.
3 Perlindungan dengan sumbat atau tutup telinga Tutup telinga biasanya lebih efektif dari penyumbat telinga. Alat seperti ini
harus diseleksi agar terpilih yang paling tepat. Alat semacam ini dapat mengurangi intensitas kebisingan sampai sekitar 20-25 dB. Selain itu sebagai
akibat penggunaan alat tersebut, upaya perbaikan komunikasi harus dilakukan. Masalah utama pemakaian alat pelindung pendengaran adalah
kedisiplinan pekerja didalam menggunakannya. Masalah ini dapat diatasi dengan menyelenggarakan pendidikan tenaga kerja tentang kegunaan alat itu.
2. 2 Stres Kerja 2.2.1 Pengertian
Beberapa pengertian stres dapat dimaknai dari beberapa sudut pandang keilmuan. Levi dalam Tarwaka 2010 mendefinisikan stres sebagai berikut :
1 Dalam bahasa teknik. Stres dapat diartikan sebagai kekuatan dari bagian- bagian tubuh.
2 Dalam bahasa biologi dan kedokteran. Stres dapat diartikan sebagai proses tubuh untuk beradaptasi terhadap pengaruh luar dan perubahan lingkungan
terhadap tubuh.