Pengaruh Kebisingan Kebisingan .1 Pengertian Kebisingan

2 Penempatan penghalang pada transmisi suara Isolasi antara ruangan kerja dengan ruangan mesin merupakan upaya yang cepat dan baik untuk mengurangi kebisingan. Agar efektif, harus disusun rencana yang sebaik mungkin dan bahan-bahan yang dipakai untuk penutup harus dibuat cukup berat dan dilapisi oleh bahan yang dapat menyerap suara agar tidak menimbulkan getaran yang kuat. 3 Perlindungan dengan sumbat atau tutup telinga Tutup telinga biasanya lebih efektif dari penyumbat telinga. Alat seperti ini harus diseleksi agar terpilih yang paling tepat. Alat semacam ini dapat mengurangi intensitas kebisingan sampai sekitar 20-25 dB. Selain itu sebagai akibat penggunaan alat tersebut, upaya perbaikan komunikasi harus dilakukan. Masalah utama pemakaian alat pelindung pendengaran adalah kedisiplinan pekerja didalam menggunakannya. Masalah ini dapat diatasi dengan menyelenggarakan pendidikan tenaga kerja tentang kegunaan alat itu. 2. 2 Stres Kerja 2.2.1 Pengertian Beberapa pengertian stres dapat dimaknai dari beberapa sudut pandang keilmuan. Levi dalam Tarwaka 2010 mendefinisikan stres sebagai berikut : 1 Dalam bahasa teknik. Stres dapat diartikan sebagai kekuatan dari bagian- bagian tubuh. 2 Dalam bahasa biologi dan kedokteran. Stres dapat diartikan sebagai proses tubuh untuk beradaptasi terhadap pengaruh luar dan perubahan lingkungan terhadap tubuh. 3 Secara umum. Stres dapat diartikan sebagai tekanan psikologis yang dapat menimbulkan penyakit baik fisik maupun penyakit jiwa. Sebelum terjadi stres, perlu terdapat stressor pemicu stress yang cukup bermakna dan spesifik untuk setiap individu. Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang sehingga orang itu terpaksa mengadakan adaptasi atau menanggulangi stressor yang timbul Roestam, 2003. Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis dan perilaku. Lingkungan pekerjaan berpotensi sebagai stressor kerja. Stressor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stres kerja. Stres akibat kerja adalah stress yang terjadi karena suatu ketidakmampuan pekerja dalam menghadapi tuntutan tugas yang mengakibatkan ketidaknyamanan dalam kerja. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, semua dampak dari stres kerja tersebut akan mengakibatkan menurunnya performansi, efisiensi dan produktivitas kerja tenaga kerja yang bersangkutan Tarwaka, 2004.

2.2.2 Jenis-jenis Stres

Menurut Quick dan Quick dalam Waluyo 2009, mengkategorikan jenis stres menjadi dua yaitu : 1 Eustress Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif bersifat membangun. Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi. 2 Distress Yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif bersifat merusak. Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran absenteeism yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian. 2.2.3Gejala-gejala Stres Kerja Menurut Sunyoto 2001 gejala-gejala stres di tempat kerja sebagai berikut: 1 Tanda-tanda suasana hati mood Berupa menjadi overexcited, cemas, merasa tidak pasti, sulit tidur malam hari, menjadi mudah bingung dan lupa, menjadi sangat tidak enak dan gelisah, menjadi gugup, Ditandai perubahan sikap seperti keras kepala, mudah marah, tidak puas terhadap apa yang dicapai, bingung, gelisah, sedih, jengkel, salah paham, tak berdaya, hilang semangat, menggagap ketika bicara. 2 Tanda-tanda otot kerangka musculoskeletal Berupa jari-jari dan tangan gemetar, tidak dapat duduk diam atau berdiri di tempat, mengembangkan tic gerakan tidak sengaja, kepala mulai sakit, merasa otot menjadi tegang atau kaku, leher menjadi kaku, lelah, kehabisan tenaga, pusing, gangguan pencernaan, mulut dan kerongkongan kering, tangan dan kaki dingin berkeringat, otot sekitar leher tegang . 3 Tanda-tanda organ-organ dalam badan viseral Berupa perut terganggu, merasa jantung berdebar, banyak keringat, tangan berkeringat, merasa kepala ringan atau akan pingsan, mengalami kedinginan, wajah menjadi panas, mulut menjadi kering, mendengar bunyi berdering dalam kuping, napas tersengal-sengal. 2.2.4Faktor Penyebab Stres Kerja Menurut Patton dalam Tarwaka 2010 bahwa perbedaan reaksi antara individu tersebut sering disebabkan karena faktorpsikologis dan sosial yang dapat merubah dampak stressor bagi individu. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1 Kondisi individu, seperti umur, jenis kelamin, temperamental, genetik, integensia, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain. 2 Ciri kepribadian, seperti introvert atau ekstrovert, tingkat emosional, kepasrahan, kepercayaan diri dan lain-lain. 3 Sosial-kognitif, seperti dukungan sosial, hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi stres kerja adalah yang termasuk dalam beban tambahan akibat lingkungan kerja. Misalnya saja lingkungan kerja fisik kebisingan, penerangan, getaran, lingkungan kerja kimiawi debu, gas pencemaran udara, lingkungan kerja biologis bakteri, virus dan parasit dan lingkungan kerja psikologis penempatan tenaga kerja. Lingkungan kerja fisik atau intrinsik seperti bising merupakan salah satu

Dokumen yang terkait

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2014 Berdasarkan Data Tahun 2003-2010

0 32 53

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 56 82

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 2 15

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SPINNING Hubungan Intensitas Kebisingan Dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja Pada Pekerja Bagian Spinning Di PT. Kusumaputra Santosa Karangayar.

0 5 15

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 6

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 19

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Kebisingan dengan Gejala Stres Kerja di Bagian Power House di PT. Humbahas Bumi Energi Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015

0 0 21