Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Metode Analisis Data

tas yang sudah diambil dimasukkan kembali dan diundi lagi sampai dipe- roleh 30 petani sampel.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui wawan- cara dengan petani yang mengusahakan kedelai, maupun pihak lain yang berhubungan dengan usahatani kedelai. Misalnya data mengenai hasil pro- duksi kedelai, masukan yang digunakan, biaya, penerimaan, serta proses produksi yang dilakukan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pencatatan ter- hadap laporan maupun dokumen dari instansi-instansi yang berkaitan de- ngan penelitian. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian dan Kehu- tanan Kabupaten Rembang, Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang, Kantor Kecamatan Sedan, dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Se- dan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian yang diamati sehingga diperoleh gam- baran yang jelas mengenai obyek yang akan diteliti. 2. Wawancara Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan me- lakukan wawancara langsung kepada petani sampel berdasarkan daftar pertanyaan kuisioner yang sudah disiapkan sebelumnya. 3. Pencatatan Teknik ini digunakan untuk mencatat hasil wawancara pada daftar pertanyaan kuesioner dan mencatat data sekunder dari instansi pemerin- tah atau lembaga yang terkait dengan penelitian.

E. Metode Analisis Data

1. Untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani kedelai digunakan rumus: PdU = PrU - BU = Py x Y – BM Keterangan: PdU : Pendapatan usahatani kedelai RpHa MT PrU : Penerimaan usahatani kedelai RpHa MT BU : Biaya usahatani kedelai RpHa MT Py : Harga hasil produksi usahatani per kg Rp Y : Hasil produksi usahatani kg BM : Biaya mengusahakan usahatani kedelai RpHa MT 2. Untuk mengkaji hubungan penggunaan masukan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan ZPT gandasil dengan hasil produksi kedelai pada usahatani kedelai digunakan model regresi dengan model fungsi kepangkatan merupakan modifikasi dari fungsi produksi Cobb Douglas dengan rumus: Y = a X 1 b1 .X 2 b2 .X 3 b3 .X 4 b4 .X 5 b5 Keterangan : Y = Produksi kedelai kg a = Konstanta b 1 -b 5 = Koefisien regresi X 1 = Luas lahan Ha X 2 = Tenaga Kerja HKP X 3 = Benih Kg X 4 = Pupuk Kandang Kg X 5 = ZPT Gandasil kg Hubungan antara masukan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan ZPT gandasil yang digunakan pada usahatani kedelai de- ngan produksi kedelai dapat diketahui dengan melakukan analisis regresi linier berganda. Oleh karena itu, persamaan fungsi kepangkatan merupa- kan modifikasi dari fungsi produksi Cobb Douglas harus diubah menjadi persamaan linier dengan cara melogaritmakannya menjadi: Log Y = log a + b 1 log X 1 + b 2 log X 2 + b 3 log X 3 + b 4 log X 4 + b 5 log X 5 Untuk menguji apakah masukan luas lahan, tenaga kerja, benih, pu- puk kandang, dan ZPT gandasil bersama-sama berpengaruh terhadap ha- sil produksi kedelai digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut: Dimana : JKR : Jumlah kuadrat regresi JKT : Jumlah kuadrat total k : Jumlah variabel N : Jumlah sampel Dengan hipotesis : Ho : bi = 0 Ha : minimal salah satu bi bernilai tidak nol Dimana : a. Jika F hitung F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti masukan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan ZPT gandasil se- cara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi kedelai. b. Jika F hitung F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti masukan luas lahan, tenaga kerja, benih, pupuk kandang, dan ZPT gandasil se- cara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap hasil produksi kedelai. k N JKT k JKR F - - = 1 Untuk mengetahui pengaruh masing-masing masukan terhadap hasil produksi kedelai digunakan uji keberartian koefisien regresi dengan uji t dengan tingkat kepercayaan 95, dengan rumus sebagai berikut: bi Se bi thitung = Dimana : bi = Koefisien regresi ke - i Se bi = Standart error koefisien regresi ke – i Dengan hipotesis: Ho : bi = 0 Ha : b i ≠ 0 a. Jika t hitung ≤ t tabel maka Ha ditolak, yang berarti masukan ke-i tidak ber- pengaruh nyata terhadap hasil produksi kedelai. b. Jika t hitung t tabel maka Ha diterima, yang berarti masukan ke-i berpe- ngaruh nyata terhadap hasil produksi kedelai. Untuk mengetahui masukan yang paling berpengaruh di antara fak- tor produksi yang lain digunakan standar koefisien regresi parsial b i ’ dengan rumus: b i ’ = Sy Si bi Keterangan: b i ’ : Standar koefisien regresi parsial bi : Koefisien regresi untuk faktor produksi ke-i Si : Standar deviasi faktor produksi ke-i Sy : Standar deviasi hasil produksi Nilai standar koefisien regresi parsial yang paling besar merupakan varia- bel yang paling berpengaruh pada produksi kedelai. Untuk mengetahui seberapa jauh variabel yang mempengaruhi men- jelaskan variasi variabel yang dipengaruhi digunakan uji koefisien deter- minasi R 2 . Masukan yang digunakan pada usahatani kedelai akan sema- kin dekat hubungannya dengan variasi hasil produksi kedelai bila nilai R 2 sama dengan atau mendekati satu. Keterangan: JKR : Jumlah kuadrat regresi JKT : Jumlah kuadrat total 3. Untuk mengkaji penggunaan masukan luas lahan, tenaga kerja, benih, pu- puk kandang, dan ZPT gandasil pada usahatani kedelai mencapai tingkat efisiensi ekonomi tertinggi dengan menggunakan rumus: 1 1 1 Px NPMx = 2 2 Px NPMx = 3 3 Px NPMx = ....... = 5 5 Px NPMx = 1 Keterangan : NPMx i : Nilai Produk Marjinal untuk faktor produksi x i Produk Fisik Marginal PFM x Harga hasil Pertanian Py Px i : Harga faktor produksi x i Dimana : Px NPMx = 1, berarti penggunaan masukan x telah mencapai efisiensi eko- nomi tertinggi. Px NPMx ≠ 1, berarti penggunaan masukan x tidak efisien. JKT JKR R = 2

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN