commit to user
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Kanker serviks uteri masih merupakan keganasan yang paling umum dijumpai pada wanita sebagai penyebab kematian akibat keganasan terbanyak di seluruh
Indonesia Saunders, 1999. Penggunaan radioterapi maupun sitostatika sebagai penatalaksanaan kanker serviks uteri, terutama setelah mencapai stadium invasif,
sampai saat ini belum dapat memperbaiki prognosis. Terapi utama kanker serviks uteri adalah tindakan operatif, radioterapi, kemoterapi ataupun kombinasi
ketiganya. Pada stadium awal terapi operatif lebih dipilih. Sedangkan pada stadium invasif sampai saat ini baik radioterapi maupun kemoterapi belum dapat
memperbaiki prognosisnya Norton, 2000. Mahalnya pengobatan kemoterapi juga menyebabkan masih tingginya angka kejadian kanker serviks uteri di
Indonesia Rasjidi, 2007. Bawang dayak telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati kanker oleh masyarakat Indonesia terutama di daerah
sebagian Sumatera dan Kalimantan. Tanaman ini secara empiris dipercaya sebagai anti kanker, namun belum ada penelitian secara ilmiah yang telah dipublikasikan
untuk membuktikan efek dari tanaman obat tersebut dalam menghambat proliferasi sel kanker Yuniar,2008. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan
bahwa bawang dayak mempunyai efek pada pertumbuhan sel kanker. Namun belum diketahui secara pasti apakah hambatan pertumbuhan tersebut disebabkan
oleh terhentinya siklus sel kanker yang mengalami kerusakan DNA sehingga sel
commit to user
2
tersebut berkesempatan untuk melakukan repair ataupun melanjutkan proses apoptosis.
Di Indonesia kanker serviks uteri masih merupakan keganasan tertinggi sebagai penyebab kematian dan menjadi masalah kesehatan hingga saat ini.
Anonymous, 1998.Setiap tahunnya di seluruh dunia ditemukan sekitar 500.000 kasus karsinoma seviks uteri baru. Di Indonesia sendiri setiap hari ditemukan
sekitar 41 kasus baru dan 20 kematian sebagai akibat dari kanker serviks uteri Rasjidi, 2008. Angka tersebut merupakan 20 dari semua kasus karsinoma pada
wanita dan 60 dari karsinoma genitalia wanita. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, frekuensi karsinoma serviks uteri mencapai 76,2
diantara kanker ginekologi. Data yang didapat dari 17 rumah sakit di Jakarta pada tahun 1977 menyebutkan bahwa karsinoma serviks uteri menduduki urutan
pertama, yaitu 432 kasus diantara 918 karsinoma pada wanita Azis, 2001. Salah satu strategi untuk pengembangan obat kanker adalah dengan
menemukan senyawa-senyawa yang mendasarkan target aksinya pada gen-gen pengatur pertumbuhan atau proliferasi sel Gibbs, 1970.
Cell cycle progression merupakan parameter utama dalam mengukur sifat proliferatif sel. Proses ini
diatur oleh regulator positif onkogen dan regulator negatif tumor supressor gene Dean,1998; Pustzai,1996.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa bahan- bahan dari tanaman ternyata memiliki potensi sebagai regulator gen tumor
supressor, sehingga berpotensi sebagai antikanker Cardenas, 1998. Tanaman obat di Indonesia secara sporadis telah diteliti di berbagai Universitas dan
lembaga penelitian Indonesia, tujuan dari penelitan tersebut umumnya untuk
commit to user
3
membuktikan penggunaan tanaman obat apakah dapat digunakan sebagai obat pada penyakit kanker Winarto,2007. Tanaman obat yang dikenal sebagai obat
anti kanker sudah mulai banyak ditemukan. Beberapa dari tanaman tersebut sudah diisolasikan kandungannya sebagai agensia sitostatika yang telah mendapat
tempat pada pengobatan kanker serviks uteri. Siklus sel memegang peranan penting dalam proses proliferasi sel baik pada sel normal maupun sel kanker.
Proses masuk dan transit selama siklus sel diatur oleh sejumlah protein. Protein yang dibutuhkan dalam proses ini antara lain adalah cyclin, cyclin dependent
kinase CDK dan CDK inhibitor. Kompleks Cyclin-DCDK4 dan Cyclin- ECDK2 mengatur transisi fase G1 ke S Mutch, 2002. Penghentian sel pada fase
G1 akan memberikan kesempatan pada sel yang mengalami kerusakan untuk dikenali dan melanjutkan proses apoptosis. Dengan menekan Cyclin-E diharapkan
terjadi penghentian siklus sel pada fase G1 sehingga proses repair maupun apoptosis dapat berlangsung Cotrans, 1999. Penelitian sebelumnya telah
menemukan penghambatan pertumbuhan galur sel kanker serviks uteri HeLa Hadibrata, 2009. Kemungkinan penghambatan sel kanker oleh bawang dayak
juga dipengaruhi oleh penekanan ekspresi Cyclin-E oleh pemberian ekstrak bawang dayak Eleutherine palmifolia L., Merr.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kemampuan ekstrak bawang dayak Eleutherine palmifolia L., Merr dalam menghambat proliferasi sel kanker
serviks uteri sekaligus membuktikan adanya kemampuan ekstrak bawang dayak Eleutherine palmifolia L., Merr dalam menghambat proliferasi sel karsinoma
serviks uteri dengan cara menghambat ekspresi Cyclin-E, sehingga ekstrak
commit to user
4
tersebut nantinya dapat digunakan sebagai terapi komplementer atau sebagai terapi substitusi pada pengobatan medis konvensional, sekaligus dapat digunakan
tidak hanya berdasarkan bukti empiris, namun juga memiliki dasar ilmiah terhadap khasiatnya.
1.2 Rumusan Masalah.