12 Pertanian
agricultural Area perkebunan lainnya, dan
tanah pertanian. Sampah makanan busuk,
sampah pertanian, dan sampah berbahaya seperti
peptisida. Pertambangan
mining and quarrying
Area pertambangan batu bara, minyak bumi, dan mineral
lainnya. Sampah tambang seperti
abu, ampas batu bara, sisa- sisa mineral lainnya.
2.4. Jumlah Sampah di Jepang
Jumlah sampah merupakan indikator dari tolok ukur kebersihan, dan kebersihan lingkungan itu sendiri merupakan salah satu tolok ukur kualitas hidup
masyarakat. Masyarakat yang telah mementingkan kebersihan lingkungan dipandang sebagai masyarakat yang kualitas hidupnya lebih tinggi dibandingkan dengan
masyarakat yang belum mementingkan kebersihan. Persoalan sampah memang merupakan suatu masalah penting yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dan penanganan sigap baik dari elemen- elemen dalam masyarakat yang bersangkutan khususnya dari masyarakat dunia.
Sebelum melihat berapa besar jumlah sampah yang dihasilkan di Jepang secara keseluruhan, sebaiknya kita perlu untuk mengetahui seberapa banyak jumlah
sampah yang dihasilkan tiap-tiap kota di Jepang, sehingga dapat lebih memahami bagaimana keadaan sampah yang sesungguhnya.
13 Pengambilan contoh dan pemilihan beberapa kota di Jepang seperti berikut
berdasarkan data dari World Bank 1999, didasarkan pada pertimbangan bahwa kota-kota tersebut dianggap mempresentasikan keadaan sampah yang dihasilkan oleh
kota-kota di Jepang. Jumlah tersebut dapat dikatakan sangatlah besar, jika dibandingkan dengan negara lain di Asia yang rata-rata sampahnya tidak sampai 1
kgkapitaharinya.
RATA-RATA SAMPAH KOTA-KOTA DI JEPANG
Negara Tahun
Populasi penduduk kota
Rata-rata generasi
kgkapitahari Jumlah
sampah kghari
Sapporo 1993
1.745.000 1,73
3.018.850 Sendai
1993 959.000
1,21 1.160.390
Chiba 1993
854.000 1,07
913.780 Tokyo
1993 8.022.000
1,5 12.033.000
Kawasaki 1993
1.202.000 1,2
1.442.400 Yokohama
1993 3.300.000
1,2 3.960.000
Nagoya 1993
2.153.000 1,16
2.497.480 Kyoto
1993 1.448.000
1,46 2.114.080
Osaka 1993
2.575.000 2,27
5.845.250 Kobe
1993 1.519.000
1,75 2.658.250
Hiroshima 1993
1.106.000 1,03
1.139.180 Kitakyushu
1993 1.019.000
1,29 1.314.510
Fukuoka 1993
1.275.000 1,44
1.836.000
Berdasarkan data tahun 1993 tersebut, dapat dipahami bahwa di satu sisi begitu produktifnya kota-kota di Jepang dalam menghasilkan sejumlah sampah
14 namun di sisi lain Jepang sesungguhnya menghadapi suatu gejolak dan tantangan
bagaimana supaya sampah-sampah tersebut dapat dikurangi secara signifikan. Terlepas dari jumlah sampah yang dihasilkan oleh kota-kota di Jepang, maka
selanjutnya, akan dipaparkan perkembangan MSW di Jepang dari periode 1996 hingga tahun 2005.
Hampir 126 juta orang di Jepang, negara yang memiliki luas 145.900 mil
2
ini diperkirakan menghasilkan Municipal Solid Waste MSW sekitar 50 juta ton setiap
tahunnya. Pada tahun 1995, jumlah sampah yang dihasilkan diseluruh Jepang diperkirakan bernilai 50,7 juta ton, jumlah itu belum termasuk 2,4 juta ton sampah
yang di daur ulang yang dikumpulkan oleh para sukarelawan. Jadi, jika di jumlahkan maka 53,1 juta ton sampah dihasilkan pada tahun 1995. Kemudian generasi sampah
semakin meningkat dari pertengahan tahun 1996 hingga tahun 2000. Dimana tahun 2000, menjadi puncak jumlah sampah yang dihasilkan di Jepang. Kemudian pada
tahun 2001, jumlah sampah yang dihasilkan diseluruh Jepang dicatat hampir 52 juta ton. Artinya, sekitar 54 juta ton sampah dihasilkan pada tahun 2001.
Namun pada pertengahan tahun 2003 menuju tahun 2004, jumlah sampah turun drastis hampir 1 juta ton sampah, ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat
berarti. Selanjutnya, jumlah sampah yang dihasilkan di tahun 2005 menurun lagi menjadi 52,73 juta ton, dengan catatan bahwa setiap orang menghasilkan 1.131 gr
sampah setiap harinya.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul