22 Meski tidak ada penghargaan semacam Kalpataru seperti yang setiap tahun
diberikan pemerintah Indonesia terhadap kota terbersih di Nusantara, masyarakat Jepang tetap memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan.
Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut mendorong masyarakat Jepang untuk tidak buang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.
Secara umum kota-kota di Jepang sangat bersih. Bahkan hanya di sepanjang jalan utama, namun lebih jauh kedalam, di gang-gang kecil bahkan disepanjang
daerah aliran sungai termasuk juga di dalamnya. Walaupun bersih yang dimaksud masih harus diberi tanda kutip, karena air sungainya berwarna kehijauan terlihat
sedikit aneh, namun aneka macam sampah, terutama sampah-sampah plastik hampir tidak terlihat. Sungai di beberapa tempat di pusat kota ada yang dijadikan sebagai
tempat wisata.
4.2 Saran
Sampah adalah suatu materi yang di buang oleh orang karena rusak, tidak terpakai, tidak dapat digunakan lagi, tidak di butuhkan, tidak diperlukan, tidak di
inginkan, dan berasal dari aktivitas manusia yang tidak terjadi dengan sendirinya. Dari banyak hal yang dibahas, pembaca khususnya mahasiswa Program Studi
Bahasa Jepang dapat mengerti bahwa sebenarnya sumber daya manusia lah yang menetukan suatu negara maju atau tidak. Jepang bukan negara yang kaya akan
sumber daya alam, namun mereka memiliki Sumber Daya Manusia yang tinggi.
23 Semoga ini dapat dijadikan sebagai motivasi dan inspirasi supaya pembaca juga
mempunyai semangat yang sama dalam mempelajari dan menjaga lingkungan di negara kita sendiri. Kalau bukan kita yang menjaga lingkungan istana kita, siapa
lagi??
5
BAB II GAMBARAN UMUM
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN SAMPAH DI JEPANG
2.1 Definisi Sampah
Sampah adalah suatu materi yang di buang oleh orang karena rusak, tidak terpakai, tidak dapat digunakan lagi, tidak di butuhkan, tidak diperlukan, tidak di
inginkan, dan berasal dari aktivitas manusia yang tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan definisi di atas, hukum yang mengatur tentang pengelolaan sampah di
Jepang yaitu: waste Management Law dalam UU No. 1371970 pada pasal 2 ayat 1 mendefinisikan sampah sebagai materi dalam wujud padat atau pun cair yang di
buang karena tidak di perlukan lagi, seperti kalimat berikut: Hampir dimana pun kita berada, baik di rumah, kantor, maupun tempat-
tempat lain, kita selalu menghasilkan sampah. Setiap orang baik dewasa, anak kecil, remaja, orang tua, semua nya berpotensi menghasilkan sampah setiap harinya. Dalam
kegiatan sehari-hari, kita pun berpeluang menghasilkan sampah-sampah baru, dan sebagai bagian dari masyarakat, sampah yang kita hasilkan jika di akumulasikan
maka semakin banyak jumlahnya. Dapat dirasakan bahwa sampah telah merasuki mempengaruhi dan mengambil tempat dalam lingkungan hidup kita. Jika di biarkan
begitu saja maka niscaya kehidupan manusia di muka bumi adalah taruhan nya. Berbicara mengenai persoalan sampah, tak terlepas dari masalah menyangkut
orang banyak. Oleh karena itu, adalah suatu hal penting yang harus dijadikan
6 pertimbangan oleh setiap individu ketika akan membuang sampah seperti yang
dikemukakan oleh Waste Online 2004 bahwa : a. Ketika suatu barang di buang, artinya kita kehilangan sejumlah sumber daya
alam, energi, dan waktu yang digunakan untuk membuat barang tersebut. Sebagian sumber daya untuk menghasilkan produk itu, ada yang tidak dapat di gantikan lagi.
Inilah yang dikenal sebagai sumber daya terbatas, dan tidak dapat dihasilkan sementara sampai jangka waktu tak terbatas, akibatnya lama-kelamaan kita dapat
kehabisan sumber daya tersebut. b. Ketika suatu barang di buang, artinya kita memberikan sejumlah beban yang baru
pada lingkungan. Akibatnya, lama-kelamaan terbentuklah jumlah kemungkinan dimana alam tidak dapat merespon lagi sehingga manusia itu sendiri yang merasakan
dampaknya. c. Buang sampah artinya kita gagal memaksimalkan pemakaian suatu barang.
Ketika suatu barang di buang, artinya kita gagal melihat barang itu sebagai sumber daya yang masih digunakan. Hal ini dapat dipahami dalam arti, sampah bagi
seseorang belum tentu dilihat sebagai sampah bagi orang lain. Dapat dipahami bahwa, dengan menghasilkan sampah sama saja artinya kita
mempunyai andil dalam pengurangan sumber daya yang ada, penambahan beban pada lingkungan, dan kegagalan kita dalam melihat suatu benda sebagai sumber daya
yang masih dapat digunakan. Untuk memberikan pemahaman lebih lanjut, maka berikut ini akan di jelaskan mengenai jenis-jenis sampah yang ada di Jepang.
7
2.2 Jenis Sampah di Jepang