Sejarah BAPEPAM TINJAUAN PUSTAKA POTENSI KEJAHATAN PADA PENGARUH DEBT COVENANT HYPOTHESIS TERHADAP MANAJEMEN LABA DI PASAR MODAL.

keuangan lainnya, yaitu asuransi, dana pensiun, sekuritas, perusahaan pembiayaan, dan badan-badan lain yang menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat. Lembaga ini bersifat independen dalam menjalankan tugasnya, kedudukannya berada diluar kendali pemerintah serta berkewajiban menyampaikan laporan keuangan ke BPK dan DPR. c. Amandemen Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia telah diselesaikan oleh Panitia Khusus DPR RI. Hasil amandemen tersebut menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan OJK harus sudah terbentuk selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2001

C. Sejarah BAPEPAM

Pada waktu Pasar Modal dihidupkan kembali tahun 1976, dibentuklah BAPEPAM, yang pada awalnya selain menjalankan fungsi sebagai pengawas pasar uang dan modal, juga menjadi badan pelaksana bursa 1976- 1990. Menurut Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1976, tugas BAPEPAM adalah: 1. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham-sahamnya melalui Pasar Modal apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan serta sehat serta baik ; 2. Menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien; 3. Terus-menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual saham-sahamnya melalui pasar modal. Dualisme fungsi BAPEPAM ini ditiadakan pada tahun 1990, dengan keluarnya Keppres Nomor 531990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 15481990. Hal ini sekaligus menandai era baru bagi perkembangan pasar modal, sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada tugas pengawasan dan pembinaan pasar modal. Tugas pengawas pasar uang diserahkan kepada Bank Indonesia BI. Kegiatan pasar modal perlu mendapat pengawasan agar pasar modal dapat berjalan secara teratur, wajar, efisien, serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 4. Untuk itu, BAPEPAM diberi kewenangan luar biasa dan kewajiban untuk membina, mengatur, dan mengawasi setiap pihak yang melakukan kegiatan pasar modal. Kewenangan BAPEPAM dikatakan luar biasa, karena meliputi kewenagan untuk membuat peraturan, melakukan pemeriksaan dan penyidikan, menjatuhkan sanksi administratif dan denda. Secara garis besar fungsi-fungsi yang dimiliki BAPEPAM adalah : 1. Fungsi pembuatan peraturan rule-making bersifat quasi-legislatif, karena BAPEPAM bukanlah badan yang dibentuk negara untuk membuat peraturan perundang-undangan, tetapi diberikan kewenangan oleh Undang-Undang untuk membuat peraturan khusus di bidang pasar modal. 2. Fungsi pemeriksaan dan penyidikan. Undang-Undang Pasar Modal memberikan kewenangan kepada BAPEPAM untuk melakukan tindakan hukum represif dengan melakukan tindakan pemeriksaan, penyelidikan, pengenaan sanksi administratif dan denda. 3. Fungsi penegakan hukum law enforcement. Fungsi ini memberikan kewenangan kepada BAPEPAM untuk melakukan penegakan hukum dengan melakukan pemeriksaan, penyidikan, sampai menjatuhkan denda dan sanksi atas setiap pelanggaran dan kejahatan di bidang Pasar Modal.

D. Hukum dan Sumber Hukum Pasar Modal