Kesimpulan Saran Sistem Absensi

BAB V PENUTUP

9.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab 4, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Perangkat absensi hasil rancangan membutuhkan waktu yang lama pada proses inisialisasi dan konfigurasi sistem absensi. 2. Diperlukan rentang waktu 5 detik oleh perangkat absensi untuk mengirimkan sebuah data dengan FTP. 3. Secara default, pengiriman data hingga 750 byte mampu dilakukan dengan baik oleh perangkat absensi. 4. Timeout pengiriman data ke website hanya terjadi pada pengaturan nilai timeout 1 detik. 5. Nilai BER pada kuat sinyal -46,28 dBm adalah kurang dari 0,2. 6. SIM900 mampu mendeteksi lokasi walaupun tidak memiliki fitur GPS dengan tingkat akurasi yang baik. Universitas Sumatera Utara

9.2 Saran

Adapun saran bagi penelitian berikunya adalah : 1. Penelitian dapat dikembangkan dengan sistem yang menggunakan modul dengan teknologi terkini, misalnya dengan menggunakan modul 3G yang memiliki kecepatan data jauh melebihi GPRS. 2. Diharapkan pada pengembangan berikutnya, peneliti dapat membuat website sendiri sehingga pengolahan data menjadi lebih baik. 3. Dapat dilakukan perbandingan antara mode koneksi normal single connection dengan mode koneksi transparan multiple connection. Universitas Sumatera Utara BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Absensi

Kehadiran peserta didik di sekolah school attandence adalah keikutsertaan peserta didik secara fisik dan mental terhadap aktivitas sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Sebaliknya, ketidakhadiran adalah ketiadaan partisipasi secara fisik peserta didik terhadap kegiatan-kegiatan sekolah.Pada jam-jam efektif belajar di sekolah, peserta didik diwajibkan berada di sekolah. Jika tidak dapat hadir di sekolah, maka harus memberikan keterangan yang sah serta diketahui oleh orang tua atau walinya[1]. Jika pendidikan atau pengajaran dipandang sebagai sekedar penyampaian pengetahuan dan para peserta didik mampu menyerap pesan-pesan pendidikan melalui media lain tanpa harus bertatap muka di kelas, maka ketidakhadiran peserta didik di sekolah secara fisik mungkin tidak menjadi persoalan. Sebaliknya, jika pendidikan dipandang bukan hanya sekedar penyerapan ilmu pengetahuan dan membutuhkan keterlibatan aktif secara fisik dan mental dalam prosesnya, makakehadiran secara fisik di sekolah tetap penting apapun alasannya dan bagaimanapun canggihnya teknologi yang dipergunakan. Namun, Pendidikan telah lama dipandang sebagai suatu aktivitas yang harus melibatkan peserta didik secara aktif dan tidak sekedar sebagai penyampaian informasi belaka. Universitas Sumatera Utara

2.2 GPRS