Latar Belakang Tesis yang berjudul “Kandungan Pati Umbi Suweg Amorphophallus

commit to user BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam Indonesia memiliki kekayaan sumber daya hayati dan keanekaragamannya yang besar terutama pada jenis tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang terdapat di Indonesia adalah Amorphophallus, yaitu marga dari talas-talasan yang dapat hidup di berbagai jenis maupun kondisi tanah. Indonesia juga kaya lahan hutan, kebun maupun perkebunan yang terbentang dari dataran tinggi sampai dataran rendah, dari tanah berkapur hingga tanah bergambut yang dapat ditumbuhi berbagai macam tanaman termasuk Amorphophallus. Karena tanaman talas ini tidak memerlukan sinar matahari secara langsung, maka Amorphophallus dapat ditemui di sela-sela tanaman hutan, perkebunan atau di kebun penduduk. Sebagian penduduk pedesaan masih menganggap tanaman Amorphophallus sebagai tanaman liar di kebun-kebun atau hutan yang belum banyak dimanfaatkan dan dibudidayakan. Mereka sering memandang rendah bahkan menganggapnya sebagai pembawa sial, karena berumbi gatal dan berbunga bangkai, atau tak lebih dari pada tanaman pengganggu. Kalau pun memanfaatkannya baru sebatas makanan selingan atau bahan makanan darurat di musim paceklik. Sedangkan di negara lain seperti Jepang tepung dari umbi iles-iles termasuk genus Amorphophallus telah digunakan sebagai bahan pembuat konyaku sejenis tahu dan shirataki sejenis mi atau sebagai pengganti agar-agar dan gelatin. Secara alami Amorphophallus merupakan tanaman tahunan yang memiliki aktivitas musiman. Pada awal musim penghujan, muncul bunga dari dalam tanah. Setelah bunga layu muncul batang semu dan daun. Sedangkan commit to user 2 pada waktu menjelang musim kemarau, daun Amorphophallus akan menguning, layu dan gugur bersama dengan tangkainya dan umbi yang berada di dalam tanah akan mengalami dorman. Secara umum Amorphophallus memiliki kemampuan regenerasi generatif melalui bijinya dan secara vegetatif melalui organ vegetatifnya seperti umbi atau potongan umbi, bulbil, dan stek daun. Iklim tropis Indonesia dan kekayaan akan lahan humus sebagai habitat tumbuhan Amorphophallus negeri ini menyimpan potensi bahan pangan yang besar. Kalau melihat potensi yang dimilikinya dan persyaratan lingkungan tumbuhnya yang relatif mudah serta kemampuan produktivitasnya yang tinggi, maka perlu dilakukan peningkatan nilai ekonomi tanaman umbi ini melalui produk olahan makanan sela atau sebagai bahan baku industri. Pengembangan tanaman ini menjadi tanaman pangan maupun industri tentu akan menambah diversifikasi bahan makanan dan meningkatkan produksi bahan komoditas ekspor bagi negeri ini. Lahan humus yang bukan hutan pun seperti yang dimiliki banyak penduduk, sebenarnya secara alami dapat pula digunakan sebagai lahan untuk hidup tanaman liar ini. Amorphophallus yang dapat hidup di berbagai jenis dan struktur tanah dapat ditanam oleh penduduk bersama dengan tanaman tahunan seperti jati, sengon dan mahoni secara tumpang sari. Salah satu jenis Amorphophallus adalah Amorphophallus campanulatus suweg. Suweg dapat tumbuh liar di daerah-daerah yang bermusim kemarau kuat mulai dari dataran rendah hingga 800 m di atas permukaan laut, di suatu tempat kadang-kadang dalam jumlah yang sangat besar Heyne K., 1987. Di Jawa umbi suweg yang berbentuk bola pepat itu digunakan untuk sayur, kolak dan sedap-sedapan lainnya. Bahkan di Pekalongan umbi yang sudah dikupas, dimakan mentah. Suweg dalam bentuk bubur dipakai sebagai obat untuk tapel tuam perut terhadap sembelit Heyne K., 1987. commit to user 3 Ketergantungan pada bahan makanan pokok beras dan bahan makanan tambahan seperti terigu, menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan yang berasal dari negara lain. Suweg dapat menambah diversifikasi pangan dan mengangkat potensi lokal dan daerah sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan secara nasional. Komposisi kimia umbi suweg segar yaitu kadar air, abu, protein, lemak dan karbohidrat masing-masing sebesar 72.14, 1.10, 3.25, 0,33 dan 23.18. Hasil pengamatan karakter kimia tepung umbi meliputi kadar pati, kadar amilosa, kadar serat pangan, pati resisten, dan daya cerna pati masing-masing adalah 63,45 bk, 15,92 pati, 15,10 bk, 2,15 bk dan 81,68 Didah Nur Faridah, 2009. Berdasarkan komposisi kimia umbi suweg di atas, suweg termasuk bahan makanan yang layak dapat dikonsumsi dan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Kecenderungan pola makan masyarakat yang banyak mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi, kandungan protein tinggi dan sedikit zat serat sangat berperan dalam meningkatkan adanya gangguan sistemik di dalam tubuh. Pada umumnya tepung aneka umbi memiliki indeks glikemik rendah dan pati resisten tinggi dan kaya oligosakarida, sehingga dapat membantu dalam pencegahan primer timbulnya penyakit degeneratif Widowati, 2009 Terjadi peningkatan yang signifikan berbagai penyakit modern seperti hipertensi, jantung koroner, ginjal, struk dan diabetes. Sebagian besar dari penyakit-penyakit tersebut berkaitan dengan makanan dan pola makan. Umbi suweg yang memiliki komposisi nutrisi rendah kalori, rendah protein dan tinggi serat dapat dipilih untuk mengantisipasi penurunan derajat kesehatan tubuh yang berkaitan dengan pola makan dan sumber bahan pangan. commit to user 4 Surakarta dan sekitarnya memiliki struktur dan kondisi tanah yang berbeda-beda. Daerah Baturetno Kabupaten Wonogiri berada di atas tanah pegunungan kapur, daerah Matesih Kabupaten Karanganyar berada di lereng gunung Lawu yang subur, sedangkan Kalioso termasuk wilayah administratif Kabupaten Karanganyar berada di atas cekungan yang dibentuk oleh kaki gunung Merapi - Merbabu dan gunung Lawu. Amorphophallus yang banyak ditemukan di daerah Surakarta dan sekitarnya adalah suweg, acung dan iles-iles. Namun dari ketiga jenis Amorphophallus tersebut yang paling banyak dijumpai populasinya adalah suweg Amorphophallus campanulatus. Karena tanaman suweg dapat hidup di mana-mana, baik sengaja ditanam maupun melalui penyebaran alami, maka perlu dilakukan penelitian tentang besar kandungan pati umbi suweg di daerah-daerah tersebut.

B. Rumusan Masalah