Gambar 2.20 Kation dan Anion pada partikelDas,1991
Pada penelitian ini akan dilakukan usaha penggantian kation-kation yang terdapat pada lempung dengan kation-kation dari abu gunung vulkanik dengan
kadar yang berbeda-beda.
2.2.2 Abu Gunung Vulkanik AGV
Ketika gunung meletus maka semua material akan keluar.Material vulkanik terdiri dari batuan yang berukuran besar hingga berukuran halus, yang berukuran
besar biasanya jatuh disekitar kawah dalam radius 5-7 km, sedangkan yang berukuran halus sampai ratusan bahkan ribuan kilometer dari kawah disebabkan
oleh adanya hembusan angin. Material yang paling sering menyebabkan bahaya dari peristiwa gunung meletus adalah seperti lahar, lava, abu gunung vulkanik dan
material batu. Abu gunung vulkanik merupakan salah satu jenis bahan alami yang
terbentuk di dalam perut gunung yang kemudian menjadi material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara pada saat terjadi letusan. Abu gunung
vulkanik tidak larut dalam air, sangat kasar dan agak korosif.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum komposisi abu gunung vulkanik terdiri atas Silika dan Kuarsa, sehingga abu gunung vulkanik digolongkan kedalam bahan yang bersifat pozolan.
Bahan pozolan didefinisikan bahan bukan semen yang mengandung silika dan alumina.Sementara klasifikasi bahan pozolan terbagi menjadi dua bagian, pozolan
alam natural dan buatan sintetis, contoh pozolan alam adalah: tufa, abu vulkanis, tanah diatomae dan trass adalah sebutan pozolan alam yang terkenal di
Indonesia. Selanjutnya contoh pozolan buatan adalah hasil pembakaran tanah liat, abu sekam padi, abu ampas tebu dan hasil pembakaran batu bara fly ash.
Abu gunung vulkanik menjadi material yang paling bermanfaat untuk manusia. Abu gunung vulkanik mengandung beberapa jenis mineral yang penting untuk
mempengaruhi kesuburan tanah seperti magnesium, seng, mangan, zat besi dan selenium. Komponen ini akan menambah kesuburan tanah ketika bercampur dengan
senyawa tanah. Beberapa kegunaan abu gunung vulkanik yaitu: -
Dapat menyuburkan tanah, abu gunung vulkanik yang keluar dari gunung berapi
mengandung berbagai mineral yang sangat penting untuk tanah. mineral yang bercampur dengan tanah akan membentuk tanah yang lebih subur. Dampak ini dapat
kita lihat secara langsung yaitu kawasan di sekitar pegunungan selalu subur. -
Berguna untuk menyediakan bahan bangunan, berbagai jenis batu apung, abu gunung vulkanik keluar dan akan bercampur dengan pasir dan tanah di sekitar
pegunungan. Bahan-bahan ini sering diambil untuk menjadi bahan bangunan.Bahkan di beberapa daerah abu gunung vulkanik sering dijadikan bahan campuran untuk
membuat semen dan material beton. Pada penelitian ini sebelum abu gunung vulkanik digunakan untuk membuat
benda uji, maka abu gunung vulkanik tersebut perlu dilakukan pengujian komposisi
Universitas Sumatera Utara
kimianya.Pengujian dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan terhadap abu gunung vulkanik yang digunakan, diperoleh hasil seperti yang terlihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10 Komposisi kimia abu gunung vulkanik Hasil percobaan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA USU
No. Parameter
Hasil Metode
1. SiO
2
85,8988 Gravimetri
2. Fe
2
O
3
0,0073 Spektrofotometri
3. Al
2
O
3
11,9275, Gravimetri
4. CaO
0,1334 Titrimetri
Dari data di atas terlihat unsur Silika adalah unsur yang paling dominan terbanyak. Seperti kita ketahui bahwa Silika adalah unsur pembentuk utama
dalam pembuatan semen.
2.3 Stabilisasi Tanah