Latar Belakang TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah lunak adalah tanah yang jika tidak dikenali dan diselidiki secara berhati-hati dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak dapat ditolerir; tanah tersebut mempunyai kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Panduan Geoteknik 1 Proses Pembentukkan dan Sifat-Sifat Dasar Tanah Lunak, 2002. Akibat sifat buruk yang dimiliki tanah lunak tersebut, sehingga diperlukan adanya stabilisasi tanah. Stabilisasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalahsecara kimiawi yaitu dengan menambahkanbahanpencampur stabilizing agentspadatanah yang akandistabilisasi. Bahan pencampur yang dipilih adalah abu gunung vulkanik dari Gunung Sinabung. Abu gunung vulkanik yang keluar saat gunung meletus memang memberikan manfaat jangka panjang.Namun ketika terjadi letusan gunung berapi maka biasanya hanya ada dampak negatif bagi manusia. Abu gunung vulkanik yang menyebar ke berbagai wilayah bisa merusak rumah, menghambat saluran air, merusak tanaman pertanian, mengganggu kesehatan penduduk, mengacaukan aktivitas penduduk dan yang lainnya. Abu gunung vulkanik selain dapat merusak lingkungan di sekitarnya, ternyata mempunyai manfaat yang menguntungkan. Kebanyakan masyarakat memanfaatkan abu tersebut hanya sebagai pupuk untuk pertanian, seperti halnya masyarakat di Kabupaten Karo. Hal ini disebabkan karena pengetahuan Universitas Sumatera Utara masyarakat sekitar tentang abu gunung vulkanik hanya sebatas sebagai pupuk. Padahal abu gunung vulkanik memiliki kandungan silika yang tinggi. Silika SiO 2 adalah unsur penyusun utama dalam pembentukan semen, maka abu gunung vulkanik memiliki sifat pozolanik. Sifat pozolanik adalah perilaku mengikat mineral lain yang ada di lempung sehingga menjadi semakin keras dalam jangka waktu tertentu Mu’minah, 2014. Oleh karena itu, abu gunung vulkanik dapat dimanfaatkan sebagai material pengganti semen. Alasan dipilih bahan tersebut sebagai bahan pencampur selain karena kandungan silika yang dimilikinya juga karena bahan tersebut merupakan limbah yang selama ini masih kurang termanfaatkan oleh masyarakat. Padahal jumlah material abu yang ditumpahkan dari Gunung Sinabung diperkirakan sebanyak2,4 juta meter kubik mulai dari September 2013 sampai dengan Januari 2014 BBC Indonesia, 2014. Penelitian mengenai stabilisasi pada tanah lempung telah banyakdilakukan sebelumnya sebagai upaya untuk melakukan perbaikan pada tanah. Campuran bahan yang digunakan pun bermacam-macam antara lain: kapur, semen,fly ash, bubuk batu merah, abu ampas tebu, abu sekam padi, dan bahan lainnya. Hasilnya menunjukkan perbaikan pada kondisi tanah lempung baik sifat fisismaupun sifat mekanisnya.

1.2 Rumusan Masalah