BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Hasil Penempatan Produk Kertas Rokok pada Slot
Pada metode ini penempatan produk kertas rokok didasarkan pada perbandingan throughput dan storage TS dengan TS terbesar ditempatkan pada
slot dengan jarak antara tiap slot dan IO point terkecil, dan seterusnya. Proses
penempatan produk kertas rokok pada metode shared storage adalah dengan menyusun area-area penyimpanan berdasarkan kondisi luas lantai gudang,
kemudian diurutkan area yang paling dekat sampai area terjauh dari pintu keluar masuk IO, sehingga penempatan barang yang akan dikirim diletakan pada area
yang paling dekat dan begitu seterusnya. Shared merupakan metode pengaturan tata letak ruang gudang dengan menggunakan prinsip FIFO First In First Out
dimana barang yang cepat dikirim diletakan pada area penyimpanan yang terdekat dengan pintu masuk-keluar IO. Rancangan usulan pada tataletak berdasarkan
diagonal forklift. 1.
Kebutuhan Ruang Space Requirement Pada kondisi gudang produk kertas rokok sekarang, terdapat jumlah total
slot yang tersedia sebesar 387 slot area penyimpanan, dalam 1 slot dapat
memuat 3 pallet. Pada jumlah permintaan tertinggi, dibutuhkan sebesar 437 slot untuk semua jenis produk, sehingga gudang membutuhkan tambahan area
penyimpanan sebesar 50 slot. Kebutuhan slot untuk kondisi permintaan
Universitas Sumatera Utara
maksimum dengan kondisi penggunaan 3 pallet dalam satu slot dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Total Space Requirement untuk Produk Bobbin, dan Ream
No. Jenis
produk Rata-rata
permintaanbulan Space
Requiremen Teoritis
Space Requiremen
Slot Perhitungan
Luas lantai m
2
1 Bobbin
76.138 unit 211,49 slot
212 slot 330.72 m
2
2 Ream
53.998 unit 224,99 slot
225 slot 357 m
2
Total 130.136 unit
437 slot 681,72 m
2
Kebutuhan ruang untuk 437 slot = 437 x 1.30 x 1.20 = 681,72 m
2
. Pada kondisi awal gudang produk kertas rokok , jumlah slot yang tersedia
sebanyak 387 slot. Luas gudang produk kertas rokok PT. Pusaka Primam Mandiri telah mencukupi dengan ukuran dimensinya 1905 m
2
. Kebutuhan luas lantai untuk tiap slot pada kondisi awal adalah sebesar
681,72m
2
. Jika dibandingkan dengan kebutuhan luas lantai untuk hasil rancangan dengan permintaan maksimum sebesar 511,68 m
2
maka terjadi penghematan luas lantai sebesar 170,04 m
2
.
Tabel 6.2. Kebutuhan Ruang Space Requirement Tiap Produk hasil rancangan
No. Jenis
produk Rata-rata
permintaanbulan Space
Requiremen Teoritis
Space Requiremen
Slot Perhitungan
Luas lantai m
2
1 Bobbin
76.138 unit 158,62 slot
159 slot 248,04 m
2
2
Ream
53.998 unit 168,74 slot
169 slot 263,64 m
2
Total 130.136 unit
328 slot 511,68 m
2
Universitas Sumatera Utara
Kebutuhan ruang untuk 328 slot = 328 x 1.30 x 1.20 = 511,68 m
2
. dengan luas gudang produk kertas rokok PT. Pusaka prima mandiri cukup luas
dengan ukuran dimensinya 1905 m
2
, memenuhi kebutuhan ruang 511,68 m
2
.
Adapun perhitungan untuk menentukan persentase pemanfaatan luas lantai di gudang produk jadi adalah:
Pemanfaatan =
kebutuhan luas yang diharapkan −������ h�� ���� ������
kebutuhan luas yang diharapkan
x 100
=
681 ,72 −511,68
681 ,72
x 100
=
170 ,04 681 ,72
x 100 = 24,94.
Melihat besarnya rasio gudang pada kondisi awal 64,21 atau sebesar 681,72 m
2
dari 1905 m
2
luas area yang tersedia. Maka usulan pemanfaatan luas lantai gudang produk kertas rokok sebesar 24,94. Dengan total rasio gudang usulan sebesar
73,13. 2.
Penempatan Produk Product Assigment Pada penempatan produk kertas rokok dilakukan dengan cara
menempatkan produk dengan nilai TS tertinggi hingga nilai TS terendah pada slot
dengan jarak pemindahan barang terkecil, dilanjutkan dengan nilai TS tertinggi produk kedua pada jarak pemindahan ke slot terkecil kedua.
Hasil penempatan seluruh produk kertas rokok pada tiap slot untuk bobbin B
dan ream R untuk alternatif I dapat dilihat pada lampiran
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN