Perencanaan Bisnis Budidaya Burung Puyuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERENCANAAN BISNIS “ BUDIDAYA BURUNG PUYUH ”

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh M. CHARYANDA NST

082101120

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2011


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : M. CHARYANDA NST

NIM : 082101120

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS “ BUDIDAYA BURUNG PUYUH ”.

Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing

(

NIP. 19591229 198903 1 002 Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si)

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi DIII Keuangan

(

NIP. 19591229 198903 1 002 Drs.Raja Bongsu Hutagalung,M.Si)

Tanggal : ... 2011 DEKAN

(

NIP. 19550810 198303 1 004 Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc)


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya hingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ BUSSINESS PLAN PEMBUDIDAYAAN BURUNG PUYUH” ini dengan baik,sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Dengan selesainya tugaas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Chairuddin Nasution dan Ibunda Tuti Rufaidah Lubis yang telah mendidik dan mengasuh Penulis dengan penuh kasih sayang tulus serta berkat doa, pengertian , dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak mungkin terbalas sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, serta penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris

Pengelola Jurusan Diploma III Keuangan Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si, selaku Dosen Pembimbing


(4)

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Buat Keluarga saya, Kak Pida, Bang Atta, Bang Aam, Bang Anuar,Pak Aris, Pak Awal, Bang Udin, Wak Juned, Bang Ulil, Bang Asan, Kak Ratmi, serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan dorongan dan semangat Penulis dengan penuh cinta selama ini.

7. Buat teman-teman seperjuangan, Bang Taslim, Bang Bagus, Bang Gayung, Bang Mikrar, Bang Syawal, Erfin, Arif, Gunawan,Ichan, Rudi. 8. Teman-temanku tersayang Fadli, Yohannes, Firman, Denny, Sakti,

Mukti, Roby, Sanusi dan juga teman-teman D3 Keuangan stambuk 2008 Khususnya Group C dan B terima kasih untuk semuanya.

9. Buat teman-teman magang kelompok 15 ( Fadli, Roby, Putri, Abel, Heri) yang telah banyak membantu dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang Penulis dapatkan. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak kekurangan, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juni 2011 Penulis,


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Manfaat ... 10

1.3 Target Sasaran ... 11

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 12

2. Latar Belakang Perusahaan ... 12

2.1. Visi dan Misi ... 12

2.1.1 Visi ... 12

2.1.2 Misi ... 12

2.2. Data Perusahaan ... 13

2.2.1 Biodata Pemilik Pemilik/Pengurus ... 14

2.3. Struktur Organisasi ... 15

2.3.1 Susunan Pemilik/ Pemegang Saham ... 16

2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 16

2.4.1 Deskripsi Barang/Produk ... 16

2.4.2 Keunggulan Produk Yang Dimiliki ... 17

2.4.3 Gambaran Pasar ... 18


(6)

2.4.5 Trend Perkembangan Pasar ... 19

2.4.6 Proyeksi Penjualan ... 20

2.4.7 Strategi Pemasaran ... 21

2.4.7.1 Pengembangan Usaha ... 21

2.4.7.2 Pengembangan Wilayah Pemasaran ... 22

2.4.7.3 Kegiatan Promosi ... 22

2.4.7.4 Strategi Penetapan Harga ... 23

2.4.8 Analisa Pesaing ... 24

2.4.9 Saluran Distribusi ... 25

2.5 Analisis Produksi ... 26

2.5.1 Proses Produksi ... 26

2.5.2 Bahan Baku dan Penggunaannya ... 33

2.5.3 Kapasitas Produksi ... 34

2.5.4 Rencana Pengembangan Produksi ... 34

2.6 Analisis Pemberdayaan Manusia ... 36

2.6.1 Analisi Kompetensi SDM ... 36

2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM ... 37

2.7 Rencana Pengembangan Usaha ... 38

2.7.1 Tahap-Tahap Pengembangan Usaha ... 39

2.8 Pemanfaatan Tekhnologi Informasi ... 40

2.8.1 Rencana Pemanfaatan Tekhnologi Informasi ... 40

2.8.2 Peralatan dan Sisitem Tekhnologi yang sudah dimiliki ... 41

2.8.3 Tahapan Perkembangan Tekhnologi Informasi ... 42

2.9 Analisis Keuangan ... 43

2.9.1 Laporan Keuangan ... 43


(7)

2.9.3 Rencana Kebutuhan Pinjaman ... 54

2.9.4 Rencana Pengembalian Dana Pinjaman ... 54

2.9.5 Agunan Yang Dimiliki ... 54

3.0 Analisis Dampak dan Resiko Usaha ... 55

BAB III PENUTUP ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.2 Data Perusahaan ... 13

Tabel 2.2.1 Biodata Pemilik/Pengurus ... 14

Tabel 2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang Saham ... 16

Tabel 2.4.8 Analisis Pasar ... 24

Tabel 2.5.1 Proses Produksi ... 26

Tabel 2.5.1.a. Ukuran Pemberian Pakan Puyuh ... 31

Tabel 2.5.2 Bahan Baku dan Penggunaan ... 33

Tabel 2.5.3 Kapasitas Produksi ... 34

Tabel 2.5.4 Rencana Penambahan Fasilitas dan Mesin Produksi ... 35

Tabel 2.6.1 Analisis Kompetensi SDM ... 36

Tabel 2.6.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan SDM ... 37

Tabel 2.7.1 Tahap-Tahap Pengem,bangan Usaha ... 39

Tabel 2.8.2 Peralatan dan Sistem yang Sudah Dimiliki ... 41

Tabel 2.8.3 Rencana Pengembangan Tekhnologi Informasi ... 42

Tabel 2.9.1 Biaya Investasi Awal ... 43

Tabel 2.9.1 Laporan Keuangan ... 45

Tabel 2.9.1 Laporan Laba Rugi... 47

Tabel 2.9.1 Laporan Neraca ... 49


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Peternakan Anugrah Mandiri ... 15

Gambar 2.4.3 Proyeksi Pertumbuhan Nilai Penjualan ... 18

Gambar 2.4.6 Volume Penjualan ... 20


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian Indonesia akan mendorong tumbuhnya industri-industri dan bertumbuhnya (growth) industri-industri dan perusahaan. Dalam rangka menggerakkkan roda perekonomian maka pemerintah mendorong industri skala mikro seperti industri rumahan. Hal ini wajar dilakukan karena pemerintah ingin mengubah dari Negara Agraris menjadi Negara industri, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan memberi suku bunga rendah, bantuan-bantuan kredit, pemberian modal (PNPM Mandiri). Kita mengetahui bahwa Indonesia menjadi tujuan bisnis dan Investor mulai melihat peluang bisnis di Indonesia yang bersedia menanamkan modal, salah satu komoditas yang diminati adalah industri dibidang Peternakan.

Perkembangan dunia industri saat ini kian pesat, salah satunya industri rumah tangga, khususnya industri yang bergerak dibidang peternakan. Perkembangan saat ini disebabkan dari tingginya permintaan akan tersedianya produksi daging dan telur di dalam negeri, guna mencukupi akan kebutuhan sandang pangan yang ada di masyarakat untuk menciptakan anak bangsa yang sehat jasmani dan rohani.

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang dagang (peternakan), jasa maupun industri pada umumnya bertujuan untuk memperoleh profit dan


(11)

peningkatan kemajuan usaha yang semakin baik, kelangsungan hidup perusahaan serta rasa kepercayaan masyarakat akan produk yang dikeluarkan perusahaan tersebut. Dengan banyaknya produk yang ditawarkan perusahaan tersebut maka akan meningkatkan tingkat persaingan guna merebut pangsa pasar. Distribusi merupakan hal yang sangat penting dalam aktivitas perusahaan. Sebuah perusahaan harus mampu memasarkan produk yang dihasilkan kepada konsumen agar dikonsumsi dan otomatis perusahaan akan mendapatkan keuntungan dari produk yang dikonsumsi tersebut. Dan jalan yang harus ditempuh perusahaan adalah mendistribusikannya melalui jalur atau saluran distribusi, yaitu jalur atau keseluruhan perantara pemasaran yang dilalui barang dan jasa dari produsen hingga sampai kepemakai industri dan konsumen. Untuk mampu memasarkan produk kemasyarakat dan memastikan produknya dapat dinikmati konsumen maka perusahaan harus membuat perencanaan bisnis yang tepat dalam memilih jalur pendistribusian yang akan digunakan untuk merealisasikan hal tersebut.

Rencana bisnis adalah suatu keharusan yang harus disusun secara sistematis dan terperinci, guna meminimalisir terjadinya kerugian. Hal ini sering diabaikan, namun hal ini mempermudah kita untuk mengambil langkah-langkah dalam menjalankan bisnis. Hal yang penting dari membuat rencana bisnis adalah membuat garis besar secara tertulis yang mengevaluasi segala aspek kelangsungan hidup ekonomi dari upaya bisnis termasuk uraian dan analisis terhadap prospek bisnis di masa yang akan datang.

Seorang wirausahawan ( entrepreneur ) adalah seorang yang menciptakan karya-karya dan inovasi baru dengan mengambil resiko demi mendapatkan keuntungan, mampu menciptakan peluang bisnis dan mampu


(12)

menganalisa pasar dengan cara mengidentifikasikan dari berbagai aspek-aspek yang diperlukan untuk dapat di kapitalisasikan. Dengan demikian seorang wirausahawan harus dapat menciptakan peluang, mampu mengamati, membaca setiap peluang yang ada ( good ide ). Dan hasilnya implementasi dari rencana yang kita pikirkan demi menciptakan suatu hal yang mempunyai nilai dan dihargai dengan baik.

Memilih jenis usaha atau bisnis yang tepat merupakan hal yang sulit. Karena dalam pemilihan usaha kita harus bisa melihat dan membaca selera pasar dengan cermat. Adapun cara sederhana dalam memilih dan memulai usaha yaitu :

Kekuatan

Kekuatan disini adalah kekuatan yang harus dibangun baik dari segi tempat usaha, modal usaha, ide dan konsep. Memilih tempat usaha yang tepat untuk membangun usaha adalah salah satu kekuatan karena jika salah memilih tempat usaha maka usaha tidak akan berjalan lancar.

Kelemahan

Selalu pintar dalam menganalisa kelemahan yang dimiliki dari usaha yang akan dibangun, jangan memaksakan diri jika memang diri tidak mampu untuk menjalankan usaha tersebut, misalnya membuka usaha konsultan arsitek sedangkan diri Anda tidak mengetahui tentang dunia arsitek.


(13)

Peluang

Pintar memilih setiap jenis peluang yang ada di depan mata Anda tapi tetap Anda juga harus memperhatikan kedua hal di atas. Selain itu sikapi dengan bijak setiap peluang usaha Anda agar setiap peluang yang ada dapat berjalan dengan baik.

Ancaman

Amati ancaman yang mungkin terjadi terhadap usaha yang Anda jalankan. Apalagi Terlebih jika ada pesaing yang memiliki kemampuan yang lebih baik dari Anda. sebagai contoh: investasi saham, di mana kita tidak memiliki cukup ilmu tentangnya.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki wirausahawan, yaitu: 1. Kemampuan mewujudkan mimpi.

2. Kemampuan untuk menciptakan perubahan. 3. Mampu mengoptimalkan potensi diri. 4. Menciptakan suatu keuntungan. 5. Mampu menganalisa pangsa pasar. Kekurangan yang dimiliki, yakni :

1. Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak memberikan jaminan akan mendapatkan uang untuk bertahan hidup. 2. Mempunyai resiko kehilangan seluruh investasi.

3. Tanggung jawab yang tinggi atas usaha yang digeluti.


(14)

Dalam memulai usaha yang paling menakuti kita ialah takut gagal. Hal yang menyebabkan kita gagal berwirausaha adalah :

1. Kekurangan modal atau salah dalam mengurusi keuangan usaha yang kita geluti.

• Dana yang tidak cukup untuk memulai usaha. • Menggunakan uang terlalu banyak diawalnya.

• Terlalu banyak urusan pribadi dan tidak ada dana cadangan. 2. Tidak memiliki rencana yang jelas dalam memulai atau

mengenmbangkan usaha.

• Tidak ada visi atau focus yang jelas. • Mencoba mengerjakan semuanya.

• Kurangnya prinsip dan nilai operasional yang jelas. • Kurangnya penelitian sebelumnya.

• Tidak ada rencana yang spesifik.

3. Tidak mendengarkan pelanggan, miskin pengalaman di bidang pemasaran.

4. Perlakuan tidak adil kepada karyawan.

• Memperkerjakan karyawan dengan tidak adil. • Upah rendah.

• “ Tuan penguasa ” ( ngebos, otoriter, menekan) ”.

5. Gagal mendelegasikan atau mencoba melakukan semuanya sendiri. Dalam suatu usaha kita harus melakukan pekerjaan dalam sebuah tim kerja. Karena setiap nggota tim mempunyai keahlian di bidangnya,


(15)

buanglah sifat merasa paling pintar. Intinya adalah Interaksi Komunikasi sesama.

6. Terlalu cepat menyerah.

Anggaplah kegagalan merupakan sebuah proses dalam mencapai keberhasilan, dan belajarlah dari kegagalan tersebut.

Seorang entrepreneur tentu saja menginginkan kesuksesan. Berikut faktor yang harus ada pada seorang entrepreneur :

1. KEAHLIAN

• Kecerdasan/Talenta/Kemampuan/Memiliki “Mata” terhadap kesempatan.

− Kecerdasan dan kepintaran − Kreativitas

− Pengamat

• Keinginan untuk sukses yang meluap-luap/motivasi/hati/hasrat. • Percaya akan kemampuan diri akan mendorong anda untuk maju. 2. DENGAN SENGAJA

• Tujuan yang jelas atas hadirnya usaha yang kita jalani. 3. RELASIONAL

• Kemampuan beradaptasi, pentin sekali bagaimana kita memperlakukan konsumen, karyawan, pemasok, pemerintah, bahkan para pesaing.

4. OPERASIONAL


(16)

• Kemampuan beradaptasi/keluwesan

• Memperaktekkan keuangan yang baik/memiliki pemahaman yang benar akan keuntungan.

• Penghargaan kepada modal manusia.

− Memperlengkapi dan Mengembangkan karyawan dengan keahlian

− Mengajarkan ‘Mentalitas Kepemilikan”.

− Menarik karyawan yang terbaik dan yang paling cerah.

Dalam bussiness plan yang ingin saya kembangkan ini, saya akan mengangkat tema tentang “ Perencanaan Bisnis Peternakan Puyuh’’. Meskipun dalam prakteknya sudah banyak jenis usaha serupa yang telah ada di Indonesia, tapi saya akan membuat usaha saya berbeda dari perusahaan lain dengan mengambil strategi managemen yang baik dan membuat terobosan-terobosan baru dalam peternakan yang akan saya kelola. Saya mengambil bisnis ini karena melihat dan telah melakukan penelitian dengan mendalam bahwa ada peluang yang sangat besar dibisnis ini dan akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan sandang pangan manusia seiring bertumbuhnya kondisi ekonomi di Indonesia pada akhir-akhir ini. Saya akan memberi nama peternakan saya dengan nama“ Peternakan Anugrah Mandiri”.

Peternakan Burung Puyuh Anugrah Mandiri adalah sebuah Perusahaan pembudidayaan Burung Puyuh yang berdomisili di Alur Dua Pasar No.26 ,P.Berandan,Kab.Langkat,tepatnya di sebuah lahan kosong dengan luas lahan 1 Hektar. Usaha peternakan burung puyuh dijalankan oleh


(17)

M.Charyanda.Nst sebagai pimpinan Perusahaan,dibantu dengan 3 orang staft. Perusahaan PT. Anugrah Mandiri ini bergerak dibidang pembudidayaan Burung Puyuh,Perusahaan ini memproduksi daging dan telur burung puyuh sebagai produk unggulannya. Produk yang kami tawarkan memiliki keunggulan yaitu kualitas Burung yang dijamin baik karena peternakan dikelola dengan standart kualitas yang tinggi. Dagingnya yang khas dengan kandungan gizi dan omega, telur yang bernutrisi karena diberi pakan dengan standar yang baik.

Dari banyaknya komoditas peternakan di Indonesia , Pembudidayaan burung puyuh memiliki prospek yang baik karena sudah dikenal cukup lama di Indonesia,hanya masih kurang dikembangkan. Daging dan telur burung ini sangat digemari masyarakat,karana tekstur dan rasa dagingnya yang khas dan telur yang kaya akan gizi. Prospek pengembangan usaha burung puyuh sangat potensial mengingat tingginya permintaan dan pangsa pasar yang besar terhadap daging dan telurnya. Masih murahnya biaya tenaga kerja di wilayah Pangkalan Berandan sehingga meminimalkan biaya produksi dan lahan peternakan milik saya sendiri selaku pimpinan perusahaan.

Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kita agak terlambat mengembangkan usaha ini di banding Negara-negara lain seperti Cina, Malaysia,


(18)

Ameriaka. Tapi Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia.

Peternakan Puyuh Anugerah Mandiri memiliki tim managemen yang cukup kuat,karena masing-masing individu yang tergabung dalam usaha peternakan puyuh mandiri sudah memiliki pangalaman yang sesuai dengan bidangnya dan keahliannya masing-masing, baik dalam segi pemasaran, produksi, pemeliharaan, dan dalam penanganan penyakit. Dengan M.Charyanda Nst sebagai pimpinan dengan dibantu 3 orang staf ahli yang selalu mendukung jalannya usaha peternakan burung puyuh yang telah saya kelola ini. Saya berkeyakinan atas kelangsungan usaha ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Saya sebagai pemilik perusahaan telah berkomitmen untuk menjalankan dan mengembangkan usaha ini sehingga mencapai suatu target yang kami inginkan yaitu menjadi salah satu penyuplai produk dari daging dan telur burung puyuh terbesar yang dapat dipercaya oleh konsumen ,khususnya distributor-distributor kami. Kepuasan konsumen atas produksi kami merupakan prioritas utama. Menjaga mutu dan kualitas baik adalah syarat terpenting perusahaan kami.


(19)

1.2 TUJUAN & MANFAAT

Adapun tujuan dari pendiriaan usaha ini adalah :

1. Menggerakkan roda perekonomian di daerah Pangkalan Berandan khusunya pada usaha mikro.

2. Membuka lapangan pekerjaan di daerah sekitar.

3. Sebagai media belajar dan penerapan ilmu yang telah saya dapat selama ini di Universitas Sumatera Utara.

4. Memperoleh laba dan menambah pendapatan.

5. untuk memenuhi kebutuhan sandang pangan masyarakat dan asupan gizi yang baik untuk kesehatan dengan mengutamakan kualitas.

Manfaat dari pendirian usaha ini adalah :

1. Telur dan dagingnya mempunyai gizi dan rasa yang lezat.

2. Bulunya sebagai aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya.

3. Kotorannya dapat digunakan sebagai pupuk kandang atau kompos untuk pupuk tanaman


(20)

1.3 TARGET/SASARAN

Target pasar yang akan dituju oleh Perusahaan saya yaitu : 1. Pembeli individu ( ibu rumah tangga)

Pada target pasar ini saya akan menekankan pada sistem pemasaran relasionsip dan saya akan menekankan pada harga yang murah dan terjangkau.

2. Pasar-Pasar Tradisional

Pada target pasar ini saya akan berusaha memasarkan pada toko-toko yang ada di pasar tradisional dan memulai untuk bersaing harga dengan usaha sejenis.

3. Restaurant

Pada target pasar ini konsumen sudah mulai pada kalangan menengah ke atas, dan kami akan lebih mengutamakan kualitas dari produksi yang saya keluarkan, yang secara otomatis akan menaikkan harga jual dari produk perusahaan kami.

4. Swalayan dan Mini Market

Pada target pasar ini saya akan menekankan pada proses pengemasan ( packaging ) yang rapi dan bersih untuk menarik minat konsumen. Dan di sini saya akan memanfaatkan untuk mempromosikan merk usaha saya ( good will ).


(21)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 2.1 Visi dan Misi

2.1.1 Visi

Menjadi produsen dan pemasok utama dalam produksi burung puyuh, dikenal dan mempunyai profit tinggi di wilayah Sumatera Utara.

2.1.2 Misi

a. Menjadi pemimpin pasar, guna merebut konsumen.

b. Dapat mengembangkan pasar ke luar daerah, bahkan sampai ke luar negeri.

c. Membudidayakan burung puyuh yang memiliki kualitas dan standar baik.


(22)

2.2 DATA PERUSAHAAN

1) Nama Perusahaan :

2) Bidang Usaha : :

3) Jenis Produk / Jasa :

4) Alamat Perusahaan : :

5) Nomor Telepon :

6) Mulai Berdiri :

7) Alamat E-mail :

8) Lokasi dan fasilitas Perusahaan :

Budidaya Burung Puyuh.

Puyuh_Anugrahmandiri@yahoo.com Daging dan telur burung puyuh.

Alur dua pasar

No.26,P.Berandan,Kab.Langkat.

0620-322823

1 Januari 2012

Peternakan “ Anugrah Mandiri ”.

Lokasi sangat strategis berada di dekat kota dan jalur distribusi, lahan milik pribadi, fasilitas cukup memadai.


(23)

2.2.1 BIODATA PEMILIK / PENGURUS

1) Nama : :

2) Jabatan :

3) Tempat & Tanggal Lahir :

4) Alamat Rumah :

5) Nomor telepon :

6) Alamat E-mail :

7) Pendidikan terakhir :

M.CHARYANDA. NST

Pimpinanan.

P. Berandan, 22 November 1990

P. Berandan No. 25, Kab. Langkat.

081396224445

mc_nanda@ymail.com


(24)

2.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.3

Struktur Organisasi Peternakan Anugrah Mandiri

MANAJEMEN

Peternakan Anugrah Mandiri adalah perusahaan yang menengedepankan kekompakan tim dan managemen yang solid. Saya selaku pemimpin telah memilih SDM yang tepat dibidangnya sesuai kebutuhan perusahaan, kami telah berkomitmen untuk memajukan perusahaan bersama-sama.

M.Charyanda Nst, sebagai pimpinan bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas seluruh proses pengembangan usaha. Yohannes Pakpahan sebagai staf SDM bertanggung jawab pada kepegawaian dan pelatihan pegawai. Firman Silitonga sebagai staf Keuangan memiliki keahlian dalam

M.Charyanda.Nst

Pimpinan

Fadli Ahmad

Marketing

Firman Silitonga

Keuangan

Yohannes Pakpahan


(25)

mengelola keungan perusahaan. Fadli Ahmad sebagai staf Marketing memiliki keahlian dalam memasarkan produk dan proses penjualan.

2.3.1 SUSUNAN PEMILIK / PEMEGANG SAHAM

Tabel 2.3.1

Susunan Pemilik / Pemegang Saham

2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.4.1 DESKRIPSI BARANG / PRODUK

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan daging dan telur di Indonesia, maka burung puyuh yang memiliki produk turunan berupa daging dan telur akan terus dapat tumbuh seiring akan kesadaran masyarakat dari pentingnya mengkonsumsi telur dan daging. Khusus untuk telur puyuh sudah diteliti oleh para ahli gizi bahwa kandungan gizi yang di miliki telur puyuh 3 kali lebih tinggi

NAMA JumlahSaham Nilai Saham Persentase

M.Charyanda Nst 100%


(26)

dibandingka telur ayam ras. Namun dengan lemahnya pengetahuan untuk mengembangkan komoditas ini maka kami seluruh staf akan berusaha mengembangkan komoditas ini dengan memanfaatkan keahlian dan ilmu pengetahuan guna mengembangkan produk ini.

2.4.2 KEUNGGULAN PRODUK YANG DIMILIKI

1. Kualitas daging dijamin rendah lemak jenuh karena diberi pakan yang berkualitas.

2. Kesegaran dan kebersihan Dijamin karena diproduksi dengan standar tinggi.

3. Telur yang bermutu baik diproses dan dikemas secara higienis.

4. Harga yang kami berikan sangat terjangkau dan dapat dijangkau semua kalangan.


(27)

2.4.3 GAMBARAN PASAR

PROYEKSI PERTUMBUHAN NILAI PENJUALAN

Gambar 2.4.3 Gambaran Pasar

KEGIATAN PEMASARAN DAN PROMOSI YANG SUDAH DILAKUKAN 1. Pemanfaatan tekhnologi dengan promosi melalu internet.

2. Melakukan tehnik menjemput bola dengan personal selling dan mengenalkan barang langsung ke konsumen.

3. Promosi baik lisan maupun tulisan ( Brosur, Koran, spanduk, iklan, radio, dsb ).

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

2012 2013 2014

Nilai penjualan (dalam jutaan rupiah)


(28)

2.4.4 TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU

GAMBARAN KARKTERISTIK PEMBELI / PENGGUNA  Pembeli individu ( ibu rumah tangga dan rumah makan )  Pasar-pasar tradisional.

 Restaurant.

 Swalayan dan Supermarket

2.4.5 TREND PERKEMBANGAN PASAR

 Kebutuhan daging dan telur masyarakat sangat tinggi yang akan meningkatkan prospek pasar burung puyuh dimasa yang akan datang.

 Dengan terus meningkatnya harga daging ayam ras maka para konsumen akan beralih kepada produk penggantinya yaitu daging dari burung puyuh.

 Kami menyadari bahwa selera konsumen didorong dengan mudahnya produk didapat untuk itu maka kami akan memanfaatkan dan memaksimalkan saluran-saluran distribusi.  Dengan meningkatnya pendapatan perkapita hasil dari

membaiknya kondisi perekonomiaan dalam negeri maka akan meningkatnya daya beli masyarakat dan mengairahkan dunia usaha khususnya usaha dibidang petetnakan.

 Besarnya dukungan pemerintah pada komoditas ini dengan memberikan kredit-kredit para pengusaha UKM.


(29)

2.4.6 PROYEKSI PENJUALAN Volume Penjualan

Gambar 2.4.6 Volume Penjualan

Diharapkan jumlah penjualan Burung puyuh untuk tahun pertama

sebesar Rp 100.000.000, dengan perkiraan penjualan perbulan sebesar Rp 8.330.000 – Rp 10.000.000. Dari Produksi daging 1000 ekor dengan harga

Rp 2500 perekor. Dan produksi telur 1000 butir perhari.

0 50 100 150 200 250

2012 2013 2014 2015 2016

Proyeksi Nilai Penjualan (dalam jutaan rupiah)


(30)

Penjualan Perbulan

Jenis Produk Barang Harga Jumlah Nilai Daging 1000 ekor Rp 2.500 perekor Rp 2.500.000

Telur 30.000 butir Rp 250 perbutir Rp 7.500.000

Total

Rp 10.000.000

2.4.7 STARATEGI PEMASARAN 2.4.7.1 PENGEMBANGAN USAHA

1. Saya akan memanfaatkan pinjaman-pinjaman dalam bentuk lunak dari bank dan istansi pemerintah guna menambah modal usaha dan meningkatkan produksi.

2. Saya akan melakukan inovasi dengan melakukan pengolahan bukan hanya menjual produk daging mentah saja, karena saya akan mengemas dalam berbagai bentuk makanan olahan seperti Daging kalengan, Abon, dan perisa Kaldu Burung Puyuh.

3. Menciptakan trendmark terhadap burung puyuh dan produk olahannya.


(31)

2.4.7.2 PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN

Setelah semuanya berjalan sesuai rencana tentu saja kami akan berusaha mengembangkan usaha dan wilayah pemasaran. Cakupan yang kami bidik adalah luar daerah seperti aceh dan padang yang lokasinya terdekat dari kota P. Berandan guna meminimalkan biaya operasional dari segi transportasi.

Berikut yang akan kami lakukan selanjutnya:

1. Menambah jumlah peternakan tidak hanya di Sumatera Utara tapi ke daerah-daerah lain dengan melihat kemungkinan pasar.

2. Kami akan mengundang investor untuk bergabung ke bisnis dan menanamkan modal.

3. Membuat semacam koperasi guna merangkul petani-petani lain untuk dapat menjual produknya ke Perusahaan kami.

4. Memanfaatkan distributor dan agen-agen untuk memasarkan produk ke berbagai daerah.

2.4.7.3 KEGIATAN PROMOSI 1. Promosi Penjualan

• Produk sampel

• Intensifikasi pameran dagang/bazaar/pasar tradisional. • Diskount khusus


(32)

2. Iklan

• Brosur/Daftar Harga • Selebaran

3. Personaal Selling • Lobbying

• Persentasi Penjualan

2.4.7.4 STRATEGI PENETAPAN HARGA

Saya akan menyesuaikan harga produk dengan biaya produksi dan akan berusaha untuk menekan biaya produksi guna menekan harga produk semurah-murahnya. Dan kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada calon pembeli baik skala kecil maupun besar.


(33)

2.4.8 ANALISA PESAING P E S A I N G

KEUNGGULAN KELEMAHAN

− Sudah lama menggeluti bisnis ini.

− Memiliki modal yang besar.

− Menguasai sebagian besar pangsa pasar.

− Tidak melayani konsumen dengan baik.

− Tidak melakukan inovasi.

− Kurang dalam

melakukan pendekatan konsumen dan mengikuti apa keinginan konsumen. Tabel 2.4.8 Analisis Pasar


(34)

Ada yang dilupakan oleh pesaing kami adalah keinginan konsumen dan pelayanan kepada konsumen merupakan hal utama pemasaran. Untuk itu kami akan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dengan memberikan apa yang mereka butuhkan seperti pendekatan personal, bahkan kami akan memberikan lebih dari pada yang mereka inginkan (Total Quality Managemen ). Dengan memberikan mereka berupa bonus-bonus dan berbagai potongan harga.

2.4.9 SALURAN DISTRIBUSI

WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI

Wilayah Pemasaran :

Jalur distribusi :

• Langkat. • Binjai. • Medan

• Individu. • Distributor. • Jaringan usaha.


(35)

2.5 ANALISIS PRODUKSI 2.5.1 PROSES PRODUKSI

Tabel 2.5.1 Proses Produksi PROSES

PRODUKSI

FASILITAS TEKNOLOGI MESIN

Penetasan ( puyuh indukan ) Termostat atau pengukur suhu Modern Inkubator (mesin tetas) Pembibitan (DOC) Kandang anakan untuk berumur 1-7 hari.

Tradisional Tidak Ada

Pembesaran

Kandang pembesaran untuk umur 7-30 hari.

Tradisional Tidak Ada

Pemanenan

Kandang

pemanenan untuk berumur 30 hari


(36)

PROSES PRODUKSI

Gambar 2.5.1 Proses Produksi

Keterangan KANDANG

Kandang adalah suatu tempat untuk ternak burung puyuh yang digunakan untuk menenrnakkan puyuh dan dibuat untuk memudahkan memelihara puyuh dalam hal pengontrolan puyuh. Kandang harus sesuai dengan kebutuhan, berapa kapasitas dari kandang tersebut.

KANDANG

PENETASAN

PEMBIBITAN PEMBESARAN


(37)

Penyiapan sarana dan peralatan perkandangan :

Dalam system perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperature kandang yang adeal atau normal berkisar 20-25 derajat celcius.Kelembaban kandang berkisar 30-80%. Peneri erangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-6-0 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan).Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.

Model kandang puyuh ada 2(dua) macam yang biasa diterapkan yaitu system litter (lantai sekam) dan system sangkar (baterre).Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 100 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir 40 ekor/m2 sampai masa bertelur.

Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah: 1. Kandang untuk induk pembibitan kandang ini berpengaruh langsung

terhadap produktivitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara, idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.

2. Kandang untuk induk petelur kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran dan keperluan peralatan yang sama kepadatan kandang yang lebih besar tetapi bias juga sama.

3. Kandang untuk anak puyuh / umur stater (kandang indukan) kandang ini merupakan kandang untuk anak puyuh pada umur starter, yaitu


(38)

mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi 50 cm, (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).

4. Kandang anak puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu) bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang atau induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.

Peralatan dan perlengkapan berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur, dan tempat obat-obatan.

PENETASAN.

Penetasan merupakan suatu proses yang sangat penting dan awal keberhasilan dalam membudidayakan puyuh sebab penetasan yang baik akan mempengaruhi kualitasa bibit (anakan) puyuh yang berkualitas. Penetasan merupakan proses dari telur puyuh yang berkualitas dan ditetaskan dengan mesin inkubator ( mesin tetas).

Untuk penetasan, telur burung puyuh yang sudah ada fertile (sudah dibuahi oleh pejantan). Perlu waktu 15-17 hari saja di Inkubator. Termostat merupakan alat utamadan suhu yang digunakan adalah suhu 30 derajat celcius, maka lampu akan mati secara otomatis. Kalau tidak pakai thermostat suhu akan


(39)

memanas dan anak burung puyuh akan mati atau menetas dalam keadaan cacat. Dalam sehari telur harus dibolak-balik sebanyak 3 kali , dibawah rak telur juga diletakkan baki yang diisi dan untuk menjaga kelembaban udara. Sebelum meletakkan telur tetas di mesin tetas,pastikan dulu bahwa telur itu memang untuk ditetaskan bukan telur untuk dikonsumsi. Peternak puyuh memproduksi telurnya 2 jenis. Yaitu jenis telur yang untuk dikonsumsi dan untuk ditetaskan.

Telur yang hendak ditetaskan diambil dari puyuh betina yang dicampur dengan jantan. Lima puyuh betina dicampur dengan seekor pejantan . Pejantannya harus dari pejantan yang tangguh. Sebab akan mempengaruhi kesehatan dan produktivitas burung puyuh.Telur yang ditetaskan harus cepat dimasukkan kedalam Inkubator (mesin tetas). Sebab dalam 3 hari saja telur akan busuk. Itu bedanya telur untuk untuk di tetas dan telur untuk dikonsumsi.

PEMBIBITAN

Pembibitan merupakan Proses pemilihan anakan puyuh yang berkualitas, dan dipilih mana anak puyuh yang untuk puyuh petelur dan puyuh pedaging dan di konsumsi. Bibit hendaknya dipilih dalam keadaan sehat dan lincah, sebab Bibit yang baik akan mempermudah dalam proses pembesaran nantinya. Bibit dipilih dari puyuh jenis Gemak yang berkualitas dan mempunyai sejarah dari induk yang bebas dari penyakit dan mempunyai produktivitas telur yang banyak.


(40)

PEMBESARAN

Pembesaran adalah merupakan proses dimana Anakan puyuh (doc) sudah dipelihara dan diberi pakan berupa ransum makanan sesuai dengan kebutuhan makan serta umur burung puyuh.

Ransum yang diberikan untuk puyuh dapat diberikan dalam bentuk tepung komplit atau juga dalam bentuk “crumble” atau butiran pakan yang dipecahkan. Kebutuhan pakan puyuh berusia sampai 8 minggu dan sebesar 0,8 g/ekor/bulan. Sedangkan puyuh berusia 8-16 minggu dan seterusnya kebutuhan pakannya 1,36 Kg/ perekor/bulan atau17,8 gram/hari. Pemberian pakan yang baik 3 kali sehari pemberian minum. Minum dicampur dengan vitamin. Pelengkap dan antibiotik. Tujuannya untuk mengantisipasi dari serangan hama juga untuk meratakan pertumbuhan bagi burung puyuh pedaging.

Umur Burung Puyuh Jumlah Ransum Yang Diberikan (g)

1 Hari – 1 Minggu 2

1 Minggu – 2 Minggu 4

2 Minggu – 4 Minggu 8

4 Minggu – 5 Minggu 13

5 Minggu – 6 Minggu 15

Lebih dari 6 Minggu 17 – 19


(41)

PEMANENAN

Pemanenan produk burung puyuh adalah hal yang ditunggu oleh setiap petani karena akan emlihat hasil setelah melakukan berbagai proses yang panjang, kerja keras yang dilakukan akan terbayar dengan lunasa setelah melihat telur dan puyuh yang sehat-sehat.

Puyuh mulai bertelur setelah berumur 35 hari dan akan terus mulai bertelur. Puncak produksi telur puyuh sampai berumur 5 bulan dengan persentase telur antara 76%. Diatas umur 14 bulan,produktivitas akan menurun dengan persentase bertelur kurang dari 50%. Puyuh khusus pedaging mulai siap panen sejak berumur 20 hari dengan hitungan harga jual sebesar Rp 3000 perekor. Puyuh pedaging bukan hanya didapat dari puyuh jantan tetapi juga dengan puyuh betina yang melewati masa produktivitas (afkiran). Burung puyuh nilai jualnya bukan hanya dari telur dan daging tapi kotoran dan bulunya juga mempunyai nilai harga yang cukup tinggi, dapat sebagai pendapatan tambahan.


(42)

2.5.2. BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANYA

BAHAN UTAMA

KEBUTUHAN RATA-RATA

PERBULAN

SUMBER

Bibit burung puyuh

(DOC) 1000 Poultry

BAHAN PENOLONG

KEBUTUHAN RATA-RATA PERBULAN

SUMBER

Pakan 40 Sak Poultry

Air Sesuai kebutuhan Punya sendiri

Obat Vaksin 2 Bungkus/1000 ekor Poultry

Vitamin 2 bungkus/1000 ekor Poultry

Tabel 2.5.2


(43)

2.5.3 KAPASITAS PRODUKSI

FASILITAS DAN MESIN YANG DIMILIKI FASILITAS &

MESIN PRODUKSI

JUMLAH

HARGA SATUAN

TOTAL NILAI

Mesin Inkubator

2 ( Kapasitas 1000)

Rp 2.500.000 Rp 5.000.000

Kandang 2 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000

Lemari pendingin 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

TOTAL Rp 12.000.000

Tabel 2.5.3 Kapasitas Produksi

2.5.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI

STRATEGI DAN TAHAP-TAHAP RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI.

1. Penambahan kapasitas produksi dengan penambangan berapa aspek berupa:


(44)

• Penambahan kandang.

• Penambahan puyuh yang diternakan. • Penambahan Inkubator.

• Dan aspek pendukung lainnya.

2. Penambahan tenaga kerja guna menunjang operasional perusahaan.

RENCANA PENAMBAHAN FASILITAS DAN MESIN PRODUKSI FASILITAS &

MESIN PRODUKSI

JUMLAH

HARGA SATUAN

TOTAL NILAI

Mesin Inkubator

4 ( Kapasitas

1000) Rp 2.500.000 Rp 10.000.000

Kandang 4 Rp 2.000.000 Rp 8.000.000

Lemari pendingin 1 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

TOTAL Rp 23.000.000

Tabel 2.5.4


(45)

2.6 ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) 2.6.1 ANALISIS KOMPETENSI SDM

TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah

SMA

D1

D3 (Sarjana Muda) 2

S1 1

TOTAL 3

.

Tabel 2.6.1

Analisis Kompetensi SDM

BAGIAN/DEPT Jumlah

Bagian Keuangan 1

Bagian SDM 1

Bagian Marketing 1


(46)

KEUNGGULAN DAN KOMPETENSI SDM

Semua staf mempunyai keahlian dibidangnya masing-masing dan mampu bekerja dalam tim. Kami Peternakan Anugrah Mandiri memiliki satu tujuan yang sama guna mencapai tingkatan dimana kami yang menjadi pemimpin pasar.

2.6.2 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalaman (Tahun) Jumlah Tenaga Kerja Keterampilan Khusus Tenaga kerja bagian keuangan

D3 1

Mampu menyusun

laporan keungan.

Tenaga kerja Marketing

D3 1

Mampu mencapai

target dan mempunyai relasi

yang banyak.

Tabel 2.6.2


(47)

2.7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA  STRATEGI PRODUKSI

− Penambahan kapasitas peternakan.

− Pembelian mesin-mesin sesuai kebutuhan (mesin tetas, genset). − Meminimalkan biaya-biaya yang tidak perlu.

 STRATEGI ORGANISASI DAN SDM

− Perekrutan tenaga kerja yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

− Terbinanya komunikasi antar pekerja dan saling mendukung demi mencapai tujuan bersama.

− Mempunyai managemen organisasi dengan baik  STRATEGI MARKETING

− Membina relasionsip dengan baik.

− Memperluas wilayah operasional bukan hanya di wilayah sumut tapi kedaerah-daerah lain .

− Memberikan harga-harga khusus bagi pelanggan yang royal. − Melakukan kerjasama dengan distributor-distributor untuk

memperluas usaha.  STRATEGI KEUANGAN

− Mengatur sistem keungan dengan propesional.

− Penambahan investasi untuk pengembangan usaha dan perluasan usaha.


(48)

2.7.1 TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA

KEGIATAN

Bulan

1 2 3 4 5 6 7

1. Restrukturisasi manajemen dan organisasi

2. Perekrutan karyawan

3. Pelatihan karyawan

4. Proses produksi

5. Promosi penjualan

6. Penjajakan perluasan wilayah pemasaran

7. Pengadilan sisitem keuangan

8. Penjajakan pengembangan usaha

Tabel 2.7.1


(49)

2.8 PEMANFAATAN TEKHNOLOGI INFORMASI

2.8.1 RENCANA PEMANFAATAN TEKHNOLOGI INFORMASI

 PEMASARAN

− Membuat blog sendiri dengan pemanfaatan internet.

− Pembuatan desain-desain seperti spanduk, brosur, catalog-katalog harga

− Pemasaran dengan system persentasi computer membantu dalam memasarkan produk ke konsumen.

 PRODUKSI

− Proses produksi dengan menggunakan mesin guna memotong biaya produksi ( mesin tetas, lampu penghangat, generator listrik ).

 PENGEMBANGAN PRODUK

− Perancangan tata letak peternakan dan desain kandang.

 KEUANGAN

− Pencatatan system keuangan dan penyimpanan data-data pada program komputerisasi.


(50)

2.8.2 PERALATAN DAN SISTEM TEKHNOLOGI YANG SUDAH DIMILIKI

SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS

PERANGKAT LUNAK YANG DIGUNAKAN

Komputer Ms. Office system dengan intel core i3

Generator Listrik

Printer iP 1900 series Tinta printer

Modem Internet

Pengukur suhu ruangan

Mesin Tetas

Telephone

Tabel 2.8.2


(51)

2.8.3 TAHAPAN PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI INFORMASI RENCANA PENGEMBANGAN TEKHNOLOGI INFORMASI

KEGIATAN

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Sistem komputerisasi pembuat data pelanggan, sistem keungan, data persediaan dan penjualan.

Pencaharian in formasi pasar dan penawaran produk melalui internet.

Tabel 2.8.3


(52)

2.9 ANALISIS KEUANGAN 2.9.1 LAPORAN KEUANGAN

No Item Jumlah Harga Jumlah Biaya

1. Tanah 1 Rp 50.000.000

2. Kantor 1 Rp 30.000.000

3 Gudang tempat penyimpanan 1 Rp 10.000.000

4.

kandang untuk indukan, kandang DOC (umur 1-7 hari), Kandang Pembesaran ( 7-35 hari dan seterusnya).

3 Rp 2.000.000 Rp 6.000.000

5. Komputer 1 Rp 2.800.000 Rp 2.800.000

6. Lemari Pendingin 1 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000

7. Mesin tetas ( Inkubator) 2 Rp 2.500.000 Rp 5.000.000 8. Peralatan:

- Rak telur 20 Rp 10.000 Rp 200.000

- Tempat minum 20 Rp 5.000 Rp 100.000

- Paralon 8 Rp 25.000 Rp 200.000

- Lampu 10 Rp 25.000 Rp 250.000

- Petromax 4 Rp 100.000 Rp 400.000

- Tali pelastik 11 meter 1 Rp 1.000 Rp 11.000

- Sapu lidi 2 Rp 12.000 Rp 24.000

- Tong sampah 1 Rp 15.000 Rp 15.000

GRAND TOTAL Rp 110.000.000

Tabel 2.9.1 Biaya Investasi Awal


(53)

LAPORAN ARUS KAS

PETERNAKAN ANUGRAH MANDIRI TAHUN 2012

JAN FEB MAR

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 0 9.000.000 10.500.000

Penerimaan Pinjaman 0 0 0

Penerimaan lain-lain 0 0 0

Sub Total Penerimaan 0 9.000.000 10.500.000

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset (Investasi) 110.000.000 0 0

Pembelian Bahan Baku 2.000.000 1.000.000 1.800.000 Pembelian Bahan Baku

Pembantu 2.500.000 1.500.000 1.500.000

Upah Buruh Produksi 600.000 600.000 600.000 Transport (Pengiriman

Produk) 100.000 100.000 100.000

Biaya Produksi Lain-Lain 0 0 0

Gaji Pimpinan 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Gaji Staf Administrasi dan

Umum 2.400.000 2.400.000 2.400.000

Biaya Pemeliharaan 2.000.000 1.000.000 1.000.000 Biaya Pemasaran 500.000 500.000 500.000

Alat Tulis Kantor 50.000 50.000 50.000

Listrik, Air, Telepon 300.000 300.000 300.000 Biaya Administrasi Lain-Lain 50.000 50.000 50.000

Angsuran Pokok 0 0 0


(54)

Biaya Pajak 0 0 0

Biaya lain-lain 0 0 0

Sub Total Pengeluaran 121.500.000 8.500.000 9.300.000

C. SELISIH KAS (121.500.000) 500.000 1.200.000 D. SALDO KAS AWAL 125.000.000 3.500.000 4.000.000 E. SALDO KAS AKHIR 3.500.000 4.000.000 5.200.000

Tabel 2.9.1 Laporan Keuangan


(55)

LAPORAN LABA RUGI

PENARA INDAH

TAHUN 2012

A. HASIL PENJUALAN

PENJUALAN 100.000.000

Sub Total Hasil Penjualan 100.000.000 B. BIAYA PRODUKSI/VARIABEL

Pembelian Bahan Baku 15.000.000 Pembelian Bahan Pembantu 17.000.000 Upah Buruh Produksi 7.200.000 Transport (Pengiriman Produk) 1.200.000 Biaya Produksi lain-lain 0

Sub Total Biaya Produksi 40.400.000

C. BIAYA TETAP

Gaji pimpinan 12.000.000

Gaji Staf Administrasi dan Umum 28.800.000 Biaya Pemeliharaan 10.000.000

Penyusutan 2.000.000

Sub Total Biaya Tetap 52.800.000 D. BIAYA ADMINISTRASI


(56)

Biaya Pemasaran 3.000.000 Alat Tulis Kantor 600.000 Listrik,Air,Telepon 2.500.000

Biaya Lain-Lain 400.000

Sub Total Pengeluaran 6.500.000 E. TOTAL BIAYA ( B+C+D ) 99.700.000 F. Laba Sebelum Pajak ( A-E ) 300.000

G. Pajak 0

H. Laba Bersih 300.000

Tabel 2.9.1 Laporan Laba Rugi


(57)

LAPORAN NERACA

PETERNAKAN ANUGRAH MANDIRI TAHUN 2012

AKTIVA

A.AKTIVA LANCAR

Kas 125.000.000

Piutang 0

Persediaan: 0

Bahan Baku 0

Bahan Pembantu 0

Bahan Jadi 0

Jumlah Aktiva Lancar 125.000.000

B. AKTIVA TETAP

Tanah 50.000.000

Bangunan 40.000.000

Peralatan 1.200.000

Penyusutan 2.000.000

Lain-Lain 0

Jumlah Aktiva Tetap 93.200.000

JUMLAH AKTIVA 218.200.000

PASIVA

C. HUTANG JANGKA PENDEK 0

Hutang Dagang 0

Hutang Jatuh Tempo 0

Lain-Lain 0

Jumlah Hutang Jangka Pendek 0 D.PINJAMAN JANGKA PENDEK


(58)

Pinjaman Jangka Panjang 0

Lain-Lain 0

Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 0

E. MODAL

Modal Disetor

Laba Ditahan 8.000.000

Jumlah Modal 218.200.000

JUMLAH PASIVA 226.200.000

Tabel 2.9.1 Laporan Neraca


(59)

RENCANA ARUS KAS ANUGRAH MANDIRI TAHUN 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 100.000.000 140.000.000 180.000.000 200.000.000 220.000.000

Penerimaan Pinjaman 110.000.000

Sub Total Penerimaan 210.000.000 140.000.000 180.000.000 200.000.000 220.000.000

B. PENGELUARAN

Pembelian Asset (Investasi) 110.000.000 5.000.000 10.000.000 20.000.000 Pembelian Bahan Baku 15.000.000 18.000.000 18.500.000 20.000.000 25.000.000 Pembelian Bahan Pembantu 17.000.000 22.000.000 22.500.000 25.000.000 30.000.000 Upah Buruh Produksi 7.200.000 7.200.000 7.200.000 7.200.000 7.200.000 Transport (Pengiriman Produk) 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 2.000.000

Biaya Produksi Lain-Lain 0 0 0 0 0

Gaji Pimpinan 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 Gaji Staf Administrasi dan Umum 28.800.000 28.800.000 28.800.000 28.800.000 28.800.000


(60)

Tabel 2.9.1

Rencana Arus Kas Lima Tahun

Biaya Pemeliharaan 10.000.000 10.500.000 10.500.000 12.000.000 15.000.000 Biaya Pemasaran 3.000.000 3.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 Alat Tulis Kantor 600.000 600.000 600.000 700.000 700.000 Listrik,Air,Telephon 2.500.000 2.700.000 2.700.000 3.000.000 3.200.000 Biaya Administrasi Lain-Lain 400.000 400.000 400.000 1.000.000 1.200.000 Angsuran Pokok 22.000.000 22.000.000 22.000.000 22.000.000

Biaya Bunga 7.700.000 7.700.000 7.700.000 7.700.000

Biaya Pajak

Sub Total Pengeluaran 206.900.000 136.100.000 142.100.000 154.600.000 179.800.000 C. SELISIH KAS 3.100.000 3.900.000 37.900.000 45.400.000 40.200.000 D. SALDO KAS AWAL 30.000.000 33.100.000 37.000.000 74.900.000 120.300.000 E. SALDO KAS AKHIR 33.100.000 37.000.000 74.900.000 120.300.000 160.500.000


(61)

2.9.1 BREAK EVEN POINT

Analisis Break Even Point atau disebut pula sebagai analisis cost volume Profit menganalisis prilaku biaya total, pendapatan total dan laba operasi sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam tingkat pengeluaran, biaya variable atau biaya tetap. Konsep analisis Break Even Point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan.

Adapun rumus Break Even Point, sebagai berikut:

Adapun data penjualannya sebagai berikut: Penjualan = Rp 100.000.000

Biaya Tetap ( Fixed Cost) = Rp 52.800.000 Biaya Variabel (variable cost) = Rp 40.400.000 Maka Break Even Pointnya sebagai berikut:

BEP (Rp) = Rp 52.800.000 1 - Rp 40.400.000 Rp 100.000.000 = Rp 88.590.604 BEP (Rp) = Fixed Cost

1- Variabel cost Net Sales


(62)

Karena penjualan rata-rata perbulan Rp 8.000.000 maka BEP tercapai pada waktu 11 bulan.

TC = FC+VC Operating Profit = Rp 100.000.000 – Rp TC = Rp 52.800.000 + 40.400.000 = Rp 6.800.000

= Rp 93.200.000

Maka Break Even Point Tercapai pada penjualan sebesar Rp 88.590.604,-. Ini berarti apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp 88.590.604 /tahun maka perusahaan tidak mempereroleh laba, Untuk itu perusahaan harus menjual di atas Rp 88.590.604 /tahun.


(63)

2.9.2 RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN

Total Nilai Kebutuhan Pinjaman / Modal : Rp 110.000.000

Total Nilai Kebutuhan Modal Investasi : Rp 100.000.000 Total Nilai Kebutuhan Modal Kerja : Rp 10.000.000

2.9.3 RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN Jangka Waktu Pengembalian : 5 Tahun

Masa Tenggang Pembayaran : 1 Bulan Sekali

2.9.4 AGUNAN YANG DIMILIKI

1. Jenis Agunan : Tanah

2. Aspek Legalitas : Sertifikat Hak Milik


(64)

3.0 ANALISIS DAMPAK DAN RISIKO USAHA

1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR − Menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan.

− Meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat sekitar 2. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

Bau dari aroma kotoran burung puyuh dapat menjadi masalah di lingkungan sekitar peternakan, akan tetapi kami akan mengurangi bau dari kotoran tersebut dengan membersihkan kandang dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin. Dengan mengolah kotoran tersebut menjadi pupuk kandang yang mempunyai nilai jual tinggi. 3. ANALISIS RESIKO USAHA

− Penyakit ternak yang menimbulkan kematian.

− Kenaikan harga pakan yang akan menaikkan biaya produksi. − Turunnya harga telur dan daging di pasaran.

4. ANTISIPASI RESIKO USAHA

− Kami akan Mencegah dengan member vaksinasi dan apabila yang terjangkit akan kami obati dan diasingkan sementara waktu.

− Kami akan membuat perkiraan harga pakan berkisar 6 bulan kedepan dan membeli stok pakan 6 bulan kedepan. Kami tidak akan hanya berfokus pada satu titik penjualan saja melainkan dengan menjualnya produk keberbagai lokasi, kemungkinan turunnya harga telur dan daging sangat minim melihat permintaan bahkan sampai ke luar daerah.


(65)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka saya menyimpulkan bahwa:

1. Prospek dan peluang pasar dari pembudidayaan Burung Puyuh masih terbuka lebar dimasa mendatang dan sangat menjanjikan keuntungan yang besar dilihat dari tingginya kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi telur dan daging.

2. Keberhasilan suatu bisnis itu harus didukung dari semua aspek manajemen mulai dari aspekproduksi, promosi, pemasaran, pengendaliaan dan pengolahan keuangan yang kuat. Semua ini didukung oleh kerjasama tim yang solit dan memiliki tujuan bersama. 3. Pada zaman modern sekarang ini factor tekhnologi memiliki peranan

penting dalam suatu bisnis khususnya dalam hal pemasaran, untuk itu kita tidak boleh ketinggalan sistem informasi.

4. Perencanaan bisnis yang terstruktur dengan baik akan memudahkan kita untuk mengambil langkah. Berikut ini adalah kutipan saya “ Orang yang berencana untuk gagal, tetapi mereka sering kali gagal untuk merencanakan bisnis”


(66)

B. Saran

1. Seorang pebisnis yang baik harus mempunyai rencana bisnis yang terstruktur dengan baik dan mengerti, mampu melihat kondisi pasar. 2. Tentukan visi, misi, dan nilai anda memulai usaha.

− Visi yaitu gambaran jelas akan seperti apa perusahaan kemudian hari, mulailah dengan berkhayal dan berusaha mewujudkannya dengan tindakan.

− Misi yaitu apa yang ingin anda inginkan dan mempunyai tujuan guna sebagai haluan dalam menjalankan usaha.

− Nilai yaitu yaitu apa yang jadi pedoman usaha anda seperti kejujuran dan keadailan terhadap konsumen, karyawan, dan orang-orang yan terlibat didalam bisnis kita.

3. Rencana yang kurang jelas merupakan faktor yang harus dihindarkan. Berikut merupakan rencana yang tidak baik:

− Tidak ada visi atau fokus yang jelas. − Mencoba mengerjakan semuanya. − Kurangnya penelitian sebelumnya.

− Tidak memiliki rencana kerja yang spesifik.

4. Tidak kalah penting beranilah mengambil resiko dan membuat mimpi menjadi kenyataan. Karena kegagalan merupakan faktor yang menghantui seorang pebisnis, jangan pernah menyerah dalam berusaha. “ Jangan pernah menyerah, jangan, jangan, baik itu kecil atau besar, luas atau sempit, jangan pernah menyerah kecuali demi kehormatan dan sesuatu yang masuk akal.


(67)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, dkk, 2010. Kewirausahaan, USU Press, Medan. Swasta, Basu, 1993. Pengantar Bisnis Modern, Edisi III, Liberty, Yogyakarta. Elly Listyowati, Ir. Kinanti Rospitasari, 1992. Puyuh, Tatalaksana Budidaya

secara komersil,, Penebar Swadaya, Jakarta.

Muhammad Rasyaf, Ir. 1985. Memelihara burung puyuh, Penerbit Kanisius (Anggota KAPPI), Yogyakarta.

Nugroho, Drh. Mayen 1 bk.1981, Beternak burung puyuh. Dosen Ternak Unggas Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan,Universitas Udayana. Wahyuning Dyah Evitadewi dkk, 1985. Beternak burung puyuh dan

Pemeliharaan secara komersil. Penerbit Aneka Ilmu Semarang. .


(1)

Karena penjualan rata-rata perbulan Rp 8.000.000 maka BEP tercapai pada waktu 11 bulan.

TC = FC+VC Operating Profit = Rp 100.000.000 – Rp TC = Rp 52.800.000 + 40.400.000 = Rp 6.800.000

= Rp 93.200.000

Maka Break Even Point Tercapai pada penjualan sebesar Rp 88.590.604,-. Ini berarti apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp 88.590.604 /tahun maka perusahaan tidak mempereroleh laba, Untuk itu perusahaan harus menjual di atas Rp 88.590.604 /tahun.


(2)

2.9.2 RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN

Total Nilai Kebutuhan Pinjaman / Modal : Rp 110.000.000

Total Nilai Kebutuhan Modal Investasi : Rp 100.000.000

Total Nilai Kebutuhan Modal Kerja : Rp 10.000.000

2.9.3 RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN

Jangka Waktu Pengembalian : 5 Tahun

Masa Tenggang Pembayaran : 1 Bulan Sekali

2.9.4 AGUNAN YANG DIMILIKI

1. Jenis Agunan : Tanah

2. Aspek Legalitas : Sertifikat Hak Milik


(3)

3.0 ANALISIS DAMPAK DAN RISIKO USAHA

1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR

− Menyerap tenaga kerja di sekitar lingkungan.

− Meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat sekitar 2. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

Bau dari aroma kotoran burung puyuh dapat menjadi masalah di lingkungan sekitar peternakan, akan tetapi kami akan mengurangi bau dari kotoran tersebut dengan membersihkan kandang dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin. Dengan mengolah kotoran tersebut menjadi pupuk kandang yang mempunyai nilai jual tinggi. 3. ANALISIS RESIKO USAHA

− Penyakit ternak yang menimbulkan kematian.

− Kenaikan harga pakan yang akan menaikkan biaya produksi.

− Turunnya harga telur dan daging di pasaran. 4. ANTISIPASI RESIKO USAHA

− Kami akan Mencegah dengan member vaksinasi dan apabila yang terjangkit akan kami obati dan diasingkan sementara waktu.

− Kami akan membuat perkiraan harga pakan berkisar 6 bulan kedepan dan membeli stok pakan 6 bulan kedepan. Kami tidak akan hanya berfokus pada satu titik penjualan saja melainkan dengan menjualnya produk keberbagai lokasi, kemungkinan turunnya harga telur dan daging sangat minim melihat permintaan bahkan sampai ke luar daerah.


(4)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka saya menyimpulkan bahwa:

1. Prospek dan peluang pasar dari pembudidayaan Burung Puyuh masih terbuka lebar dimasa mendatang dan sangat menjanjikan keuntungan yang besar dilihat dari tingginya kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi telur dan daging.

2. Keberhasilan suatu bisnis itu harus didukung dari semua aspek manajemen mulai dari aspekproduksi, promosi, pemasaran, pengendaliaan dan pengolahan keuangan yang kuat. Semua ini didukung oleh kerjasama tim yang solit dan memiliki tujuan bersama. 3. Pada zaman modern sekarang ini factor tekhnologi memiliki peranan

penting dalam suatu bisnis khususnya dalam hal pemasaran, untuk itu kita tidak boleh ketinggalan sistem informasi.

4. Perencanaan bisnis yang terstruktur dengan baik akan memudahkan kita untuk mengambil langkah. Berikut ini adalah kutipan saya “ Orang yang berencana untuk gagal, tetapi mereka sering kali gagal untuk merencanakan bisnis”


(5)

B. Saran

1. Seorang pebisnis yang baik harus mempunyai rencana bisnis yang terstruktur dengan baik dan mengerti, mampu melihat kondisi pasar. 2. Tentukan visi, misi, dan nilai anda memulai usaha.

− Visi yaitu gambaran jelas akan seperti apa perusahaan kemudian hari, mulailah dengan berkhayal dan berusaha mewujudkannya dengan tindakan.

− Misi yaitu apa yang ingin anda inginkan dan mempunyai tujuan guna sebagai haluan dalam menjalankan usaha.

− Nilai yaitu yaitu apa yang jadi pedoman usaha anda seperti kejujuran dan keadailan terhadap konsumen, karyawan, dan orang-orang yan terlibat didalam bisnis kita.

3. Rencana yang kurang jelas merupakan faktor yang harus dihindarkan. Berikut merupakan rencana yang tidak baik:

− Tidak ada visi atau fokus yang jelas.

− Mencoba mengerjakan semuanya.

− Kurangnya penelitian sebelumnya.

− Tidak memiliki rencana kerja yang spesifik.

4. Tidak kalah penting beranilah mengambil resiko dan membuat mimpi menjadi kenyataan. Karena kegagalan merupakan faktor yang menghantui seorang pebisnis, jangan pernah menyerah dalam berusaha. “ Jangan pernah menyerah, jangan, jangan, baik itu kecil atau besar, luas atau sempit, jangan pernah menyerah kecuali demi kehormatan dan sesuatu yang masuk akal.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, dkk, 2010. Kewirausahaan, USU Press, Medan. Swasta, Basu, 1993. Pengantar Bisnis Modern, Edisi III, Liberty, Yogyakarta.

Elly Listyowati, Ir. Kinanti Rospitasari, 1992. Puyuh, Tatalaksana Budidaya secara komersil,, Penebar Swadaya, Jakarta.

Muhammad Rasyaf, Ir. 1985. Memelihara burung puyuh, Penerbit Kanisius (Anggota KAPPI), Yogyakarta.

Nugroho, Drh. Mayen 1 bk.1981, Beternak burung puyuh. Dosen Ternak Unggas Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan,Universitas Udayana.

Wahyuning Dyah Evitadewi dkk, 1985. Beternak burung puyuh dan Pemeliharaan secara komersil. Penerbit Aneka Ilmu Semarang.