BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang pasti membutuhkan berbagai macam informasi, baik orang itu sebagai pekerja, mahasiswa, pelajar, dokter, petani maupun lainnya. Informasi
tersebut diperlukan guna mendukung pekerjaan mereka sehari-hari. Abad 21 dikenal dengan istilah abad informasi, yakni masa dimana informasi menjadi
suatu hasil industri telah diproduksi secara besar-besaran dan didistribusikan secara luas dan dapat diakses dengan mudah baik melalui media cetak seperti
buku, majalah, koran, buletin, hasil penelitian, karya ilmiah, yang kesemuanya itu dapat diakses melalui perpustakaan, maupun media terekam seperti kaset,
VCD, CD, film, slide, piringan hitam dan pita rekaman. Pada sisi lain informasi telah dipublikasikan melalui radio, televisi, dalam bentuk berita dan
publikasi lainnya. Dalam perkembangannya informasi sering dikaitkan dengan komputer,
perangkat keras, perangkat lunak, pusat data, entry data, procesing data, jaringan informasi, internet international networking, situs home page,
web site, dengan nomor kode world wide web www, hypertext transfer protocol
http, dan sejenisnya. Berbagai perangkat informasi itu digunakan untuk mengolah informasi sejak dari menyeleksi, menghimpun, mengolah,
menyimpan, memelihara, sampai memberdayakan. Perkembangan informasi merupakan ciri kehidupan modern, kehidupan
yang rasional, dan kehidupan yang penuh perhitungan, ekonomis, dan penghematan atas segala sesuatu seperti uang, waktu, tenaga, pikiran energi
dan bendabarang. Era informasi merupakan tantangan yang mau tidak mau menuntut kita
untuk memiliki berbagai keterampilan dalam mengakses, mengevaluasi, mengorganisir, dan menyebarkan informasi secara efisien dan efektif.
Kemampuan tersebut diperlukan agar kita dapat hidup dan bekerja secara mandiri di tengah masyarakat yang lebih bertumpu pada jasa informasi.
Sumber informasi ada dimana-mana, di pasar, di sekolah, di rumah, di lembaga-lembaga atau organisasi komersial, dan juga di perpustakaan ataupun
di tempat-tempat lain. Namun, tidak semua informasi tersebut merupakan informasi yang dapat diawasi secara khusus, dikendalikan, diolah dan dikelola
untuk kepentingan manusia. Informasi yang secara khusus diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola tersebut merupakan informasi terekam yang
dapat diperoleh di perpustakaan-perpustakaan dan di segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah maupun informasi yang non-ilmiah.
Perpustakaan merupakan salah satu dari berbagai sumber informasi yang memegang peran penting dalam mengelola sumber daya informasi sehingga
dapat di akses dengan mudah, cepat dan akurat. Salah satu ciri masyarakat modern yang berbudaya, terlihat dari upayanya yang sungguh-sungguh dalam
membangun dan memajukan sumber daya informasi, yang biasanya tercermin dalam layanan perpustakaan. Masyarakat yang berbudaya berusaha
menciptakan pusat ilmu pengetahuan yang komprehensif yang dapat dipergunakan oleh setiap generasi yang membutuhkannya. Karena itu,
perpustakaan harus tanggap terhadap perubahan dan perkembangan keinginan masyarakatnya dan harus dapat menemukan solusi yang tepat terhadap setiap
permasalahan yang dihadapi. Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di atas, kebutuhan yang harus
terpenuhi oleh perpustakaan di lembaga-lembaga pendidikan khususnya di perguruan tinggi maka ada beberapa faktor-faktor penentu yang perlu
dikembangkan untuk mengoptimalkan indikator mencapai perpustakaan bertaraf internasional. Yaitu dana, koleksi, sumber daya manusia, layanan,
sistem dan teknologi, fasilitas.
1
Salah satu contoh perpustakaan di Indonesia adalah perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI yang sudah sejak lama memberikan
1
Kalarensi Naibaho, “Perpustakaan Merupakan Salah Satu Indikator Utama Dalam Mendukung Universitas Bertaraf Internasional”, dari
http:Cnaibahoyahoo.com , 17 Juni 2008.
pelayanan jasa perpustakaan kepada masyarakat luas seperti kalangan pelajar, mahasiswa, peneliti, wiraswasta, dosen cendikiawan dan sebagainya. Tanpa
disadari bahwa perpustakaan LIPI telah berperan aktif dalam turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa seperti tercantum dalam mukadimah undang-
undang dasar 1945. Selain itu, perpustakaan LIPI telah banyak membantu dan memberikan pelayanan kepada mahasiswa-mahasiswa tingkat akhir dari
perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Jakarta khususnya dan di Indonesia pada umumnya baik yang langsung datang ke perpustakaan LIPI
ataupun melalui telepon ke bagian meja informasi semua permintaan atau pertanyaan sesuai dengan disiplin ilmu dapat dilayani dengan cepat dan tepat,
di samping itu melalui Sub bagian jasa penelusuran literature dapat pula melayani permintaan semua informasi baik yang ada di dalam negeri maupun
di luar negeri bisa dengan perantaraan surat-menyurat asalkan permintaan tersebut jelas baik itu judul, pengarang ataupun subyek dan sebagainya.
2
Perpustakaan yang ideal juga menjadi dambaan setiap civitas akademik di Perguruan Tinggi, tidak terkecuali di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan
FITK UIN Jakarta. FITK merupakan fakultas yang sudah lama didirikan di UIN Jakarta, dengan visi :
”Menjadikan FITK sebagai LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan terdepan dalam penyiapan sumber daya manusia bidang
pendidikan dan pengembangan ilmu-ilmu pendidikan Islam dengan mengintegrasikan sains dan agama, penguatan dimensi etik, ke-Indonesiaan
dan kemanusiaan”.
3
Untuk mewujudkan visinya dan agar menjadi perguruan tinggi yang ideal maka FITK harus mampu menyediakan sarana prasarana, layanan dan lulusan
yang berkualitas. Oleh karena itu agar Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka salah satu yang harus
disediakan oleh pihak fakultas adalah dengan menyediakan perpustakaan yang
2
Abdurrahman, “Peran Aktif Perpustakaan PDII-LIPI Dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”, dari
http:abdurrahman.wordpress.com , 17 Juni 2008.
3
Ade abdul Hak, “Profil FITK”, dari http:perpusfitk.netprofil.php
, 17 Juni 2008.
ideal sebagai sarana penunjang dalam kegiatan perkuliahan. Perpustakaan FITK UIN Jakarta sebagai pusat belajar, jasa referensi dan informasi, dituntut
agar lebih peduli akan kebutuhan penggunamahasiswanya, serta harus memahami kebutuhan informasi para pengunjung dan berusaha memberikan
layanan sebaik-baiknya kepada para penggunanya agar menjadi perpustakaan yang ideal.
Dengan kata lain, perpustakaan hendaknya dapat melayani apa yang diminta pengguna secara cepat dan tepat. Layanan secara cepat artinya
layanan dikerjakan dalam waktu singkat. tepat artinya perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Apabila fungsi layanan
tercapai, maka layanan perpustakaan dapat memenuhi fungsinya sebagai pusat pendidikan, pusat informasi, pusat rekreasi dan pusat referensi. Artinya
layanan yang cepat dan tepat merupakan faktor yang penting untuk memberi pelayanan yang memuaskan bagi penggunanya. Selain itu petugas
perpustakaan dituntut untuk memiliki ketelitian dan kesabaran, karena pernah terjadi di Perpustakaan FITK petugas sirkulasi memberi peringatan kepada
anggota perpustakaan bahwa buku yang dipinjam belum dikembalikan, ternyata buku tersebut sudah dikembalikan tepat pada waktunya. Hal ini
terjadi karena petugas tersebut tidak teliti pada waktu menerima pengembalian buku, misalnya bon tidak dicabut atau dicoret. Selain itu masih banyak juga
masalah yang sering terjadi di Perpustakaan FITK adalah sering terjadinya kehilangan barang-barang berharga milik pengunjung, misalnya saja beberapa
minggu yang lalu telah terjadi kehilangan sebuah tas beserta isinya dari salah seorang pengunjung perpustakaan.
Dari pengalaman tersebut di atas, maka dasarnya bahwa petugas di bagian meja informasi, koleksi umumbuku dan layanan sirkulasi, serta keamanan
haruslah dapat memberikan kepuasan kepada semua pengunjung atau pengguna jasa perpustakaan baik yang sudah menjadi anggota ataupun bukan
anggota. Dengan tersedianya koleksi yang lengkap, tempat yang menarik dan
petugas yang ramah diharapkan membuat masyarakat pengguna merasa puas
dan nyaman untuk tinggal di perpustakaan dan bersedia untuk datang kembali. Artinya bagi penggunamahasiswa keberadaan Perpustakaan FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta memberi peranan penting bagi perkembangan ilmu pegetahuan, Perpustakaan FITK sering kali dijadikan tempat untuk
memperoleh beragam rujukan bagi mereka yang pernah melakukan penelitian, pengkajian, riset atau sekedar hanya ingin mendapatkan informasi tentang
berbagai hal. Juga sangat penting dalam rangka mendukung kegiatan formal dan nonformal.
Seorang pustakawan pada perpustakaan Princeton Univercity di Amerika Serikat mengatakan bahwa suatu perpustakaan dianggap bermutu apabila
perpustakaan itu sendiri mampu memberikan layanan yang cepat, tepat dan benar kepada penggunanya.
4
Layanan yang baik akan dapat memberikan citra yang baik pula terhadap perpustakaan. Dari layanan inilah biasanya pembaca
memperoleh kesan mengenai baik atau tidaknya pelayanan perpustakaan tersebut.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi
dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya. Sedangkan perpustakaan fakultas adalah unit
perpustakaan dimana administrasi, koleksi, dan staf pengelola secara fisik terpisah dengan unit perpustakaan lain. Yang termasuk dalam perpustakaan
fakultas adalah: 1 perpustakaan dengan koleksi dan layanan ditujukan untuk memenuhi satu atau dua disiplin ilmu. 2 Perpustakaan dengan koleksi dan
layanan ditujukan untuk memenuhi beberapa subjek yang saling berkaitan.
5
Perpustakaan FITK merupakan salah satu perpustakaan kerja working library
yang ada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Salah satu dasar pengembangan Perpustakaan FITK ini adalah kebijakan strategis Rektor
IAIN Syahid Jakarta tahun 1998 tentang konsep IAIN dengan mandat yang
4
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan, Yogyakarta: Kanisius, 1992, h. 129-130.
5
Wishnu Hardi, “Conspectus Model In Library Science”, dari http:conspectus-
reloadtripod.com ,17 Juni 2008.
lebih luas IAIN With Winder Mandate, yakni meningkatkan standarisasi fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di lingkungan IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Program kebijakan Rektor tersebut di antaranya adalah mendirikan serta mengembangkan perpustakaan di masing-masing fakultas.
Dalam sejarah awal berdirinya, Perpustakaan FITK ini dipimpin oleh Sdri. Nilzami Lubis, B.A. Pada tahun yang sama kepemimpinan Perpustakaan
FITK ini dialihkan kepada Dra. Muslihah dengan sebutan jabatan Kepala Urusan Perpustakaan. Kemudian pada tahun 2004 sampai sekarang,
kepemimpinan perpustakaan FITK beralih kepada Sdri. Maryani, S.E. Selama perjalanan dalam rentang waktu 1999 sampai tahun 2008 ini, Perpustakaan
FITK telah mengalami beberapa perubahan, yaitu selain mendapatkan fasilitas gedung baru, Perpustakaan FITK juga mulai menerapkan komputerisasi untuk
sistem informasi manajemennya.
6
Perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pihak yang melayani perlu mengetahui apakah penggunamahasiswa yang dilayaninya
merasa puas atau tidak puas karena yang dapat merasakan kepuasan dari suatu layanan adalah penggunamahasiswa yang bersangkutan. Dalam hal ini tentu
saja pernyataan penggunamahasiswa akan sangat beragam, tergantung cita rasa yang bersangkutan. Penggunamahasiswa yang satu dengan yang lainnya
akan berbeda persepsi terhadap layanan yang mereka terima, ada yang merasa puas, kurang puas atau bahkan sangat puas. Karena dari hasil wawancara yang
penulis lakukan dengan beberapa penggunamahasiswa Perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi indikasi ketidakpuasan
penggunamahasiswapengunjung, seperti ketika mereka menanyakan buku yang dibutuhkan, namun petugas menyuruh mencari sendiri tanpa petunjuk
yang jelas. Sedangkan petugas layanan merupakan penggerak dan penyelenggaraan
kegiatan layanan. Mereka harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik pada penggunamahasiswa. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas harus
selalu bersikap ramah dan selalu memberikan informasi yang jelas kepada
6
Ade Abdul Hak, “Profil”, dari http:perpusfitk
.
netprofil.php , 17 Juni 2008.
pengguna. Maksudnya jika petugas tidak dapat membantu penggunamahasiswa dengan sebaik-baiknya, maka akan mengakibatkan
kekecewaan yang pada akhirnya penggunamahasiswa enggan untuk datang lagi ke perpustakaan.
Dalam hal ini Perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta harus mampu menjawab tantangan tersebut di atas, khususnya dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas dan memuaskan bagi setiap penggunamahasiswa. Karena harapan pengguna merupakan penentu kepuasannya terhadap mutu
layanan perpustakaan. Selain itu, kinerja pustakawanpun ikut menentukan kepuasan pengguna perpustakaan terhadap kualitas layanan yang diberikan.
Dari latar belakang masalah inilah penulis mengangkat permasalahan ini
dalam penulisan skripsi yang berjudul “TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP MUTU LAYANAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN FITK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA”
B. Masalah Penelitian