Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat Penelitian

9 nasionalis sekuler, Islam tidak ada hubunganya dengan negara karena menurut aliran ini Muhammad tidak pernah mengepalai dan mendirikan negara. Tokoh utama aliran ini ialah Ali Abd al-Raziq dan Thaha Husein. 19 Jika kita identifikasikan latar belakang aliran pemikiran yang di anut oleh Hizbut Tahrir Indonesia dan Jaringan Islam Liberal dari tiga kategori yang disebutkan oleh Munawir Sjadzali diatas, Hizbut Tahrir Indonesia tidak bisa di masukkan kedalam tiga tipe pemikiran politik Islam yang di sebutkan tersebut. Walaupun aliran konservatif tradisionalisfundamentalis yang disebutkan Munawir Sjadzali juga menyebutkan sistem khilafah, tetapi khilafah menurut Hizbut Tahrir Indonesia berbeda, dimana khilafah menurut mereka adalah kepemimpinan secara umum atas seluruh umat Islam di dunia, yang artinya hanya ada satu khilafah dan kepemimpinan di dunia. Sementara Jaringan Islam Liberal dapat kita simpulkan cenderung kepada aliran nasionalis sekuler. Karena Jaringan Islam Liberal menerima liberalisme dan demokrasi dimana menurut mereka agama dan kehidupan bernegara tidak dapat disatukan. Maka dari itu, dari semua pemaparan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan pemikiran politik antara Hizbut Tahrir Indonesia HTI dan Jaringan Islam Liberal JIL dalam memandang relasi antara Islam dan Negara. Dimana keduanya memiliki pemikiran politik yang berbeda dalam memandang relasi antara Islam dan Negara tersebut.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian di atas dipaparkan bahwa adanya perbedaan pemikiran politik antara Hizbut Tahrir Indonesia HTI, dan Jaringan Islam Liberal JIL dalam memandang relasi Islam dalam Negara di Indonesia. Oleh sebab itu perlu penulis tegaskan bahwa fokus dari permasalahan ini yaitu mengenai bagaimana pemikiran politik Hizbut Tahrir Indonesia HTI dan Jaringan Islam Liberal JIL dalam melihat relasi Islam dan Negara dan mengapa Hizbut Tahrir Indonesia HTI dan Jaringan Islam Liberal JIL memiliki pandangan berbeda dalam melihat relasi Islam dan Negara. 19 Munawir Sjadzali, 1993. Islam dan Tata Negara: Ajaran, Sejarah dan Pemikiran. Jakarta: UI Press. hal 1-2 Universitas Sumatera Utara 10

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah ialah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Hal ini berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian, dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. 20 Maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu hanya membahas perbandingan pemikiran politik antara Hizbut Tahrir Indonesia HTI dan Jaringan Islam Liberal JIL dalam memandang relasi antara Islam dan Negara.

D. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih tajam mengenai pemikiran politik Hizbut Tahrir Indonesia HTI dan Jaringan Islam Liberal JIL dalam melihat relasi Islam dan Negara dan mengidentifikasi asal-usul mengapa Hizbut Tahrir Indonesia HTI dan Jaringan Islam Liberal JIL memiliki pemikiran berbeda dalam melihat relasi Isla m dan Negara.”

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan agar mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan berpikir dan khasanah ilmu politik khususnya ilmu yang terkait dengan politik agama, yaitu politik Islam. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia. 3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. 20 Husaini Usmandan Purnomo Setiady Akbar, 2009,Metodologi Penelitian Sosial Jakarta: PT. Bumi Aksara, hal. 24. Universitas Sumatera Utara 11 F. Kerangka Teori F.1 Pemikiran Politik Islam