PENDAHULUAN Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium

I. PENDAHULUAN

Hutan merupakan areal penghasil energi yang paling produktif di dunia. Hutan mampu menghasilkan dan mengumpulkan energi setiap tahunnya Lehninger, 1965; Whittaker, 1975. Proses pembentukan energi diawali dengan pengubahan energi dari cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk ikatan kimia yang stabil melalui proses fotosintesis. Banyak orang menganggap agregat berguna tersebut sebagai ikatan kimia kayu yang stabil. Kebanyakan studi mengenai pertumbuhan tanaman mengarah kepada pertumbuhan tinggi, pertumbuhan diameter, serta proses-proses yang berperan dalam pembentukan kayu, sedangkan studi mengenai fisiologi kambium pada level jaringan sangat sedikit Ford, 1981. Fakta yang tertulis pada bab ini hanya merupakan bagian kecil saja karena kambium merupakan lapisan sel tunggal yang tidak terbatas Berlyn, 1982, dan kambium belum pernah diisolasi tersendiri untuk mempelajari biokimianya, meskipun beberapa studi juga mengarah ke hal tersebut lihat Berlyn, 1964,1970, 1979. Dengan kata lain apabila kita melakukan pendekatan secara ilmiah perlu adanya studi secara menyeluruh mengenai kambium. Kebanyakan dari kita mendifinisikan kambium dan fungsinya hanya sebatas faktor fisiologi yang mempengaruhimengontrol fungsi kambium. Untuk itulah perlu dilakukan pendekatan menyeluruh secara spesifik mengenai biokimia, sitologi dan sitokimia dari kambium. Kambium terbentuk pada awal masa pertumbuhan tanaman dan akan berkembang menjadi jaringan pembuluh sekunder xylem floem sekunder, sehingga disebut tubuh tanaman sekunder. Secara normal deferensiasi Kambium terjadi saat tanaman melakukan pertumbuhan primer yang terlihat seperti jaringan pembuluh yang melingkar melalui jaringan interfaskuler kelompok meristem membentuk lubang silinder melingkari batang. Dengan adanya stimulasi yang tepat, kambium dapat terbentuk pada daerah perlukaan yang dimulai dari sel parenkim tertua dalam kortek atau floem. Pada banyak kasus dijumpai adanya prokambium pada pertumbuhan primer yang berikatan dengan kambium, ikatan ini akan berhubungan dengan meristem pada pucuk dan daun yang menyediakan asimilat yang berguna untuk sumber energi bagi pembentukan sel. Daun dan Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008 meristem juga menyediakan hormon dan dan sinyal waktu yang akan meberikan instruksi kepada kambium untuk menjalankan tugas. Dengan kata lain terdapat hubungan struktur fungsi antara kambium batang dengan meristem akar. Akar menyediakan air dan nutrisi mineral yang dibututuhkan serta hormon yang dibutuhkan oleh kambium. Sebagai contoh pada proses transisi kayu awal menjadi kayu akhir, pembentukan kambium sering dihubungkan dengan adanya stress air. Adanya stress air ini menjadi inisiator waktu bagi kambium. Deretan sel yang menyusun kambium vaskuler terdiri dari 2 dua tipe yaitu: bentuk fusiform initial- yang berkembang kearah longitudinal aksial pada jaringan vaskuler, dan ray initial- yang berkembang ke arah radial. Fungsi utama dari inisial ini adalah membentuk sel yang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu xylem, floem, dan kambium lihat Bab I . Untuk membentuk ketiga jaringan tersebut kambium melakukan 3 macam pembelahan sel yaitu: multipkikasi, addisi dan transformasi Berlyn, 1982. Proses pembelahan addisi meliputi arah tangensial, longitudinal yang akan menyambungkan jaringan Xylem floem ke tubuh kayu. Multiplikasi terjadi ketika fusiform initial ray initial membelah menjadi 2 initial yang baru menghasilkan ekstra kambium yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan lingkaran pembuluh pada batang yang dihasilkan oleh pembelahan adisi. Pembelahan transformasi terjadi jika fusiform initial sebagian atau seluruhnya ditransformasi menjadi ray initial. Tipe-tipe pembelahan ini menunjukkan adanya hubungan metabolisme internal kambium. Sebagai contoh ketika terjadi pembelahan multiplikasi pada fusiform inisial, umumnya salah satu sel yang dihasilkan akan berada di kambium, sedangkan satunya lagi akan barada di ray inisial. Rasio fusiform initial dan ray initial akan menurun sebesar 10,3 pada umur 1 tahun, 2,6 pada umur 60 tahun – pada Pinus strobus sebagai implikasinya jari-jari menjadi sumber makanan untuk kambium. Kebutuhan energi akan meningkat sesuai dengan perkembangan pohon dan ukuran fusiform initial. Keduanya akan bertambah seiring dengan pertamabahan waktu. Hal ini menunjukkan hubungan antara panjang serat dengan waktu. Tidak cukup hanya mengatakan adanya 3 tipe pembelahan pada kambium addisi, multiplikasi transformasi yang mengubah sel melalui pembelahan mitosis. Ketiga tipe pembelahan tersebut terjadi pada sistem jaringan dan produk Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008 dari pembelahan ini akan berdiferensiasi menjadi pola yang komplek setelah pembelahan tersebut selesai. Proses ini terjadi karena adanya sistem informasi yang memerintahkan inisial untuk membelah dan menetapkan arah perkembangan sel yang dihasilkan pada pembelahan adisi. Berdasarkan uraian ini kita dapat mengatakan fungsi metabolisme dan sintesis apa yang kambium butuhkan untuk mengadakan tiga tipe pembelahan dan deferensiasi? Jelas bahwa kambium mengontrol sendiri hasil dari pembelahan multiplikasi transformasi, tetapi peranannya dalam deferensiasi produk pembelahan adisi yaitu xylem floem belumlah jelas. Meskipun demikian fungsi utama dari kambium ini adalah melakukan pembelahan adisi. Jenis pembelahan yang lain merupakan fungsi internal kambium yang peranannya tergantung pada pembelahan adisi. Trakheid yang dihasilkan dari single fusiform inisial pada Picea sinchensis menunjukkan adanya autokorelasi karakter morfologi Ford dan Robard, 1976, yang menunjukkan pengaruh kambium atau xylem turunannya. Berlyn 1961 mencatat bahwa pada Populus deltoides, fusiform inisial diperkirakan berfungsi sebagai kelompok yang menghasilkan serat trakheid yang memiliki kesamaan proporsi dengan serat yang mengandung lapisan gelatin. Fokus bahasan pada bab ini adalah kambium dan perkembangan xylem cambial zone dari inisiasi sel induk xylem menjadi sel xylem yang utuh. Kambium mempengaruhi sintesis dinding sel primer, sitoplasma, pembelahan mitosis dan replikasi kromosom. Aktifitas tersebut dipengaruhi secara langsung oleh sintesis protein dan asam nukleat. Sel Induk Xylem berperan pada pembentukan dinding sel sekunder, pembentukan selulosa, hemiselulosa serta lignin. Material trakheid dinding sekunder seperti halnya dinding primer memiliki jumlah tertentu ketika dibentuk oleh inisial fusiform. Beberapa pembelahan sel termasuk yang terjadi pada zona kambium memiliki frekuensinya besar selama periode pertumbuhan yang cepat. Perkembangan jaringan vaskuler sangat tergantung pada fotosintesis dan respirasi serta mekanisme alokasi bagi proses tersebut untuk membentuk dan menyimpan sumber energi. Sel induk floem berperan utama bagi sintesis selulosa dan hemiselulosa serta produksi protein transport, P-Proten dan elemen sitoskeletal. Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008 Jika kambium melakukan fungsi sebagai pengorganisasi sel dan pembuat sel maka keberadaannya tergantung pada bioenergitika. Jari-jari merupakan penyimpan energi dan kambium menjamin bahwa Sel Induk Floem dan Sel Induk Xylem menganduung jaringan jari-jari yang cukup dengan mengontrol frekuensi dan transformasi pembelahan. Untuk menyalurkan karbohidrat dari floem ke xilem, jari-jari juga melepaskan gula ke pori melalui sel jari-jari tertentu yang disebut ” contact cell” yang dihubungkan ke jari-jari melalui empulur Sauter, 1972; Sauter et. al 1973. Sauter 1972 menemukan bahwa pati hilang dari sel parenkim xilem pada saat musim semi dan secara bersamaan gula berada di pori gubal Sugar maple. Proses difusi tersebut sangat cepat sehingga aktifitas respirasi dibutuhkan untuk melepaskan sukrosa ke pori. Kambium menghasilkan kayu dengan tipe genetik tertentu yang nantinya mampu merespon perubahan lingkungan sebagai perwujudan sifat fenotipnya. Kambium dapat menggunakan kontrol terhadap proses ini melalui kemasan sitoplasma dan menyalurkannya kedalam sistem atau potensial sistem kontrol epigenetik. Hal ini berarti aktivitas berbagai kompartemen metabolik turunan Sel Induk Xylem atau Sel Induk Floem. Ini disempurnakan melalui distribusi organel pada pembelahan sel atau melalui aktivator chrono atau gen homoeotik North, 1983. Kambium seperti halnya meristem apikal pada tanaman merupakan daerah embrionik berkelanjutan dan subyek bagi kontrol perkembangan embrionik. Secara umum peranan gen adalah mengatur aktivitas sebagai jawaban atas sinyal lingkungan atau pengembangan Struhl, 1982. Secara konsep, gen dibangun oleh 3 unsur yaitu struktur, promoter dan regulator. Unsur regulator bertanggung jawab terhadap perubahan tingkat ekspresi sebagai respon terhadap sinyal waktu dari lingkungan atau pengembangan intrinsik chronometer Apapun mekanisme genetik yang terjadi harus berfungsi dalam transport, penyimpanan dan penggunaan energi karena fotosintesis dan respirasi merupakan proses utama dalam fungsi kambium. Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008

II. FOTOSINTESIS