IV. ALOKASI KARBOHIDRAT DAN KEGUNAANNYA
Proses fotosintesis dapat digambarkan sbb:
6 CO
2
+ 18 ATP + 12 NADPH + 12 H
2
O -------C
6
H
12
O
6
+ 18 ADP + 18 P
i
+ 12 NADP
+
+6H
2
O+ 6 O
2
Energi yang diturunkan antara produk heksosa 2870 kJmol dan reaktan 3210 kJmol adalah -340 kJmol
G
, dan reaksi ini berlangsung secara spontan. Kurang lebih setengah dari energi yang dihasilkan tersebut digunakan
oleh heksosa untuk dikonversi untuk pembentukan dinding sel seperti kayu. Larcher 1975 memperkirakan pada fagus sylvatica alokasi hasil fotosintesisnya ,
35 digunakan untuk pertumbuhan pembesaran dinding sel , 45 untuk respirasi dan 20 5 hilang akibat pelepasan, pencucian hara dan eksudasi oleh akar.
Penggunaan ini tidak saling berhubungan sebagai contohnya, respirasi menyediakan energi yang akan digunakan untuk biosintesis yang diperlukan bagi
pertumbuhan dan pemeliharaan sel hidup. Sebagian fotosintat yang dihasilkan akan disimpan pada tempat penyimpanan, dan tempat penyimpanan ini
dipbedakan menjadi dua yaitu ready reserver dan deep reserves Glerumbalatincez, 1980. Pada beberapa kasus sebagai contoh di hutan,
fotosintat ditranslokasikan kepada individu lain melalui akar. Banyaknya fotosintat yang dialokasikan untuk pohon berbeda-beda tergantung genetik, iklim,
cuaca, spesies, umur, tipe struktur hutan, polusi, dan karakter tanah. Sebagai contoh pada daerah tropis dimana pepohonan memerlukan fotosintat yang besar
untuk respirasi pada saat suhu tinggi, maka hal tersebut akan diimbangi dengan adanya intensitas cahaya yang tinggi untuk fotosintesis.
Secara umum alokasi fotosintat merupakan fungsi antara pola perkembangan energi respon terhadap stress stimulus. Bethel 1964
menyatakan bahwa sejumlah material pada dinding sel dialokasikan untuk trakheida pada konifer pada saat pembelahan sel dan pembesaran sel. Tidak jelas
apakah terjadi pembelahan sel pada initial fusiform, atau SEL INDUK XYLEM, tetapi hal tersebut dianggap benar. Penelitian Bethel menunjukkan setiap sel
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
dalam lingkaran tahun yang berasal dari single fusiform initial memiliki volume dinding sel yang sama. Data tersebut berhubungan dengan korelasi radial file
yang diobservasi oleh FordRobards 1976 dan berkorelasi juga dengan aspek fisiologi yang ditulis oleh Berlyn 1961. Data tersebut juga diperkuat oleh Mark
1967 dan Kennedy 1961 tetapi kontradiktif dengan Beckwith 91969. Jika permukaan dinding sel konstan, searah radial dengan lingkaran tahun maka,
kambium bukan merupakan Sinkpemakai energi yang lemah didasarkan karena adanya dinding sel yang tipis pada kayu awal tetapi pada kenyataannya kambium
merupakan sink pemakai energi yang kuat selama siklus tahunan. Hal tersebut berarti bahwa rata-rata pembelahan sel merupakan faktor yang mempengaruhi
penggunaan karbohidrat hasil fotosintesis, bukan auksin seperti yang diduga. Fungsi utama auksin adalah mengontrol pembesaran sel, jika volume dinding
selnya konstan, tetapi auksin tidak mengontrol alokasi karbohirat pada dinding se. Pada beberapa kasus seperti dijumpai pada tanaman kapas,n pemanjangan serat
dirangsang oleh adanya asam giberalin, bukan auksin Beasley ting 1973. Lateratur –literatur tersebut menunjukkan bahwa pemakaian energi oleh reserve
meningkatkan rata-rata asimilasi, tetapi akumulasi oleh reserver seperti pati tidak membatasi rata-rata asimilasi littleloach, 1973. Hal tersebut didasarkan
kenyataan bahwa fotosintat ditranslokasikan dari kloroplas menuju kompartemen, walaupun rubisko dihambat oleh produk pertama pada reaksi karboksilasi, yaitu
asam pospogliserat asam sitrat Bidwell, 1974. Penghambatan oleh asam sitrat ditentukan oleh akumulasi sitrat sebagai hasil respirasi yang terbatas dan
ketersediaan fotosintat yang tinggi. Meskipun auksintidak berfungsi dalam mengontrol jumlah substansi dinding sel tetapi berpengaruh secara tidak langsung
dengan menstimulasi fotosintesis. Suplay auksin dapat dimanfaatkan untuk produksi kayu akhir yang memiliki trakheida arah radial berdiameter lebih besar
dan berdinding tipis Larson, 19690. Pada kasus ini alokasi karbohirat untuk menyusun struktur dinding sel diperkuat oleh auksin. juga dimungkinkan
adanya hormon lain yang meningkatkan suplai karbohidrat. Auksin juga dapat menginduksi kayu tekan pada konifer, melalui peningkatan pembelahan dan
penebalan dinding sel, walaupun trakheida pada kayu tekan lebih pendek, dan peningkatan volume dinding selnya tidak tampak. Sitokinin umumnya
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
berhubungan dengan pembelahan sel, jika pembelahan sel menentukan alokasi karbohidrat ke trakheida maka saat itu sitokinin berperan juga.
Faktor yang mempengaruhi fungsi kambium dapat dikelompokkan menjadi faktor fisik air, cahaya, suhu, angin, berat jenis, api, tekanan, stress,
bioelektik; faktor mineral struktur, stabilisasi, koenzim; hormonal mempengaruhi pembelahan sel, ukuran sel, kualitas sel seperti komposisi kimia,
volume, dan kerapatan dinding sel: stress mekanis, fisiologis, elastis, plastis: genetik regulator, perkembangan, tipe gen krono-homoetik, sensitifitas tehadap
lingkungan, keturunan, feedback regulator: intrabiotik efek source-sink pada translokasi karbohirat, alokasi dan penggunaan: interbiotik kompetisi, infeksi,
predasi, allelopati, antibiosis, fitoalexin, epifit, simbiosis, parasitisme dan antrophogenik herbisida, pestisida, industri kimia dan gas, hujan asam, radiasi,
radionuklida. Banyak agen yang dianggap sebagai stressor bagi faktor lingkungan eksternal
internal yang pada level tertentu dapat menghasilkan stress pada organisme atau jaringan. Stress fisiologi diartikan sebagai stress yang menghasilkan perubahan
ketegangan terhadap kondisi fisiologi yang terbatas. Tanaman memiliki bermacam-macam cara untuk menghadapi stress dan ketahanan terhadap stress ini
biasanya berupa penghindaran atau toleransi terhadap stress. Stres secarza mekanis memiliki kesamaan dengan stres secara biologis. Bagaimanapun adanya
stress pada organisme dapat meningkatkan pembentukan sink nutrisi yang akan mempengaruhi alokasi struktural Gordonlarson, 1968 Sebagai contoh jika
tanaman diberi perlakuan stess terhadap angin maka akan direspon dengan peningkatan pembentukan kayu. Proses tersebut menurunkan alokasi fotosintat
pada kompartemen dan struktur lain jika fotosintesis dibatasi. Sweet wareing, 1966: King et al.1967: Upmeyer and Koller, 1973
Stress mempengaruhi fungsi metabolisme sintesis Menurut Selye’s 1976 general adaptive sindrom GAS yang dikembangkan untuk fisiologi
hewan, telah dikembangkan untuk tanaman yaitu plant stress sindrome PSS. Beberapa sumber telah mengembangkan kegiatan ini Lang, 1961; salisbury
Ross, 1978: Berlyn, 1979, 1982. Kemungkinan memodifikasi lingkungan
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
tergantung pada genotrop Cullis, 1973: Durrant and Timmis, 1973: Timmis and Ingle, 1973.
Stress tidak selalu mengganggu tetapi terkadang mampu meningkatkan pertumbuhan kekuatan Newcomb, 1895. Stressor lingkungan mempengaruhi
fiksasi karbon tahunan total dan alokasi asimilat bagi berbagai organ dan bagian organ dalam pohon. Gordon Larso, 1968, 1970. Masing –masing jenis
tanaman memiliki ruang fisiologi dan daya adaptasi terhadap habitatnya. Pertumbuhan pohon menyebar antara akar, batang, daun yang mempengaruhi
ketahanan dan reproduksi maksimumnya. Salisbury and Ross 1978, p.162 menyatakan pada daerah alpin dan artik fotosintesis melebihi respirasinya
sehingga akumulasi karbohidrat yang dapat dimanfaatkan saat musim semi. Sedangkan Billings 1973, 1974 menyatakan bahwa energi total yang tersedia
untuk perkembangan tanaman diukur pada suhu diatas 0
o
C, didaerah alpin, karena pada suhu tersebut energi akan direduksi, dan hal ini dipengaruhi juga adanya
mendung dan asap. Meskipun fotosintat diproduksi penggunaan karbohirat ditekan oleh lingkungan dengan kemiringan tinggi, karena dengan semakin
meningkatnya kemiringan lingkungan maka sejumlah proses pertumbuhan akan dibatasi. De Lucia dan Berlyn 1983 menemukan bahwa pada Abies balsamea
penebalan kutikula menurun seiring peningkatan kemiringan lahan dimana semakin banyak air yang hilang. Pada kenyataanya ketinggian membatasi
pertumbuhan pohon, dan menyebabkan ketidakmampuan pematangan jaringan untuk produksi lignin, kutikula dan lilin epikutikula Wardle, 1971: Traquillini,
1979.
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
Denne dan Dodd 1981 menyimpulkan bahwa pengaruh netto faktor lingkungan pada dimensi serat kayu, kecil meskipun secara ekonomi sangat
penting. Mereka beralasan bahwa pengaruh faktor lingkungan terhadap rata-rata diferensiasi diimbangi oleh pengaruh waktu deferensiasi. Selanjutnya dilaporkan
pengaruh ketersediaan substrat diimbangi oleh kebalikan efek efisiensi fotosintesis dan alokasi substrat. Worrall 1968 juga menemukan inisiasi awal
pada aktifitas kambium yang dihubungkan dengan penghentian aktifitas awal, tetapi koefien korelasinya hanya 0,24. Laju penghentian pertumbuhan Picea
abies , didukung oleh adanya kontrol iklim. Waktu penghentian aktifitas kambium
megontrol lebarnya kayu akhir. Kerapatan kayu tergantung pada jumlah relatif kayu awal dan kayu akhir dan kerapatan masing-masing.
Jumlah substrat yang dibutuhkan untuk pembentukan kayu tergantung pada peredaran hasil fotosintesis fotosintat dan penerimanya. Fotosintat pada
jenis menggugurkan daun dapat mencapai cadangan makanan maksimum saat musim gugur. Substrat akan menurun selama musim dingin dan pada musim semi
akan meningkat lagi. Kecuali pada konifer, yang menunjukkan peningkatan substrat yang cepat pada akhir musim panas –awal musim gugur dan pada musim
dingin akan sedikit meningkat, kemudian akan cepat menurun saat musim semi. Reserve ini berperan utama pada pembentukan pati dan lemak. Adanya sintesis
lemak menunjukkan peningkatan substrat pada parenkim xylem dan empulur glerum, 1977: Glerum dan Balatinecz, 1980. Timell 1980 juga menunjukkan
bahwa kambium dan sel induk xilem mempunyai akumulasi pati dan lemak yang tinggi pada kondisi dorman. Selain itu Glerum juga menemukan bahwa pada saat
musim gugur, fotosintat lebih banyak dialokasikan untuk respirasi daripada
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
membangun reserve: bagaimanapun respirasi ini dapat menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk sintesis senyawa penting pada saat induksi dan memelihara
tanaman pada saat bersalju. Pembentukan kayu pada awal musim semi dipengaruhi secara langsung oleh fotosintat dan berhubungan juga dengan
komponen lain serta respirasi. Pada kenyataanya menurut Moller et al 1954 dan Larcher 1975 pohon hanya mengalokasikan 1-35 dari total fotosintat untuk
pertumbuhan struktur. Komponen respirasi tidak begitu saja hilang pada entropi seperti yang dikemukakan oleh Ledig et al. 1976 yang menemukan bahwa
respirasi dan pertumbuhan adalah sebuah peristiwa: pertumbuhan selalu diawali dengan kegiatan respirasi. Kambium pada jaringan batang memiliki laju
respirasi tertinggi, selain pada meristem apikal GoodwinGoddard, 1940. Reaktivasi kambium setelah dormansi merupakan hal menarik untuk
dipelajari 9Berlyn, 1982: LittleWareing 1981: Savidgewareing, 1981. Kambium memelihara reaktivasi basipetal pucuk bawah, dan mengembangkan
daun, dan struktur yang memproduksi auksin. Auksin eksogen menunjukkan kemampuan menginisiasi dan menstimulasi aktivitas kambium pada jaringan
nondorman ataupun dorman karena suhu. Permasalahannya bahwa kambium lebih reaktif 42 mmhr daripada transpor auksin polar. Hal ini menunjukkan
bahwa 1 auksin bergerak dengan aliran besar pada aliran transpor floem, 2 rata-rata transpor auksin transpor lebih lemah 9-10mmhr: 3 sintesis kambium
atau pelepasan auksin dari asalnya merupakan respon terhadap gerakan sinyal yang cepat: atau 4 Perubahan kambium dipengaruhi auksin.
Little dan Wareing 1981 menemukan bahwa pada musim dingin Picea sitchenensis
memiliki sisa IAA bebas dan IAA difusi yang tinggi, dan konsentrasi IAA selalu lebih tinggi dibandingkan ABA. Mereka menyimpulkan bahwa faktor
utama pada metabolisme reaktifasi kambium adalah perubahan sensitifitas. Adanya IAA pada zona kambium setiap tahunnya dalam bentuk sukrosa Parker,
1958 dan pada pembelahan sel pertama setelah proses reaktifasi dalam Sel Induk Xilem daripada initialnya. Postulat Savidge Wareing menyatakan bahwa
reaktivasi kambium tergantung adanya asam amino yang terdapat dalam aliran transpirasi dari akar ke batang. Senyawa ini meningkat dengan cepat pada musim
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
semi, yang memiliki suhu yang cocok. Senyawa ini diduga berperan menetapkan awal atau akhir reaktivasi metabolisme sintesis protein.
Budi Utomo : Fungsi Metabolisme Dan Sintesis Pada Jaringan Kambium, 2007 USU e-Repository © 2008
V. PUSTAKA ACUAN