St r u k t u r Siosia l

 2002 digit ized by USU digit al library 14 adalah persat uan yang t ersem bunyi di dalam lingkungan m ereka, lingkungan kesukuan, dan lebih khusus dalam lingkungan keluarga. Persat uan yang t ersem bunyi ini dij aga dan dik uat k an oleh k epercay aan bahw a m erek a berasal dari sat u nenek m oyang yang sam a, sam a berhak m endiam i sat u t erit orial “ kam pungnya” , harus bergot ong roy ong dalam sem ua k egiat an, baik k egiat an ekonom i m aupun upacara- upacara adat Raj ab,1969: 16 .

B. St r u k t u r Siosia l

Unt uk dapat m em aham i k ek uat an ikat an prim ordial k elom pok et nik Minangk abau, dapat lah k it a t elusuri t ent ang seluruh susunan m asyarak at Minangkabau berdasarkan pem bagian suku- sukunya. Baik di dalam pem erint ahan nagari m aupun dalam kehidupan sehari- hari di rum ah t angga, pem bagian suku it u t et ap m em punyai pengaruh, karena suku it u m erupakan sat u- sat uan genealogis yang diagungkan. Pem bagian it u t ernyat a berlaku kekal, w alaupun m asyarakat Minang t elah hidup berabad- abad lam any a. Orang- orang luar t idak m enget ahui, m eny at ak an bahw a orang- orang Minang y ang dihadapiny a adalah sat u sem uany a, m elihat w arna k ulit , t ipe dan bahasany a. Tet api sebenarny a orang- orang Minang it u berasal dari suk u- suk u y ang berbeda- beda, y ang seorang m em andang y ang lainny a sebagai orang asing, dipandang dari sudut kesukuannya, w alaupun m ereka akan bersat u m enghadapi orang- orang yang bukan Minang. Jum lah suk u art iny a em pat pada aw alny a sepert i nam a it u sendiri m enunj ukkan t idak lebih dari em pat , yakni Kot o, Piliang, Bodi dan Caniago. Pem bagian dalam em pat suk u, dalam bent uk ny a sangat sederhana, t im bul pada t ingk at an perkem bangan t erut am a dari perkaum an Minangk abau Raj ab,1969: 15 . Pem bagian dalam em pat suk u ini dicipt ak an oleh dua orang poy ang orang Minang, yait u Dat uk Ket um anggungan dan Dat uk Perpat ih nan Sebat ang, supaya k et urunan m erek a dapat k aw in- m engaw ini. Tet api dilarang m erek a endogam i, y ak ni kaw innya laki- lakinya dan perem puan yang sesuku. Set elah suk u- suk u it u berpencar diberbagai nagari, m ak a t erj adilah kelom pok- kelom pok ket urunan yang kecil olan yang di Minangkabau dinam akan orang k am puang. Hendak lah dibedak an dari k am pung, at au perkam pungan y ang berart i sat u sat uan t errit orial . Kam puang ini dipim pin oleh penghulu k am puang, at au penghulu andiko, yait u m am ak yang t ert ua dari sem ua kapalo parui. Karena orang- orang yang sekam puang ket urunan dari seorang nenek bersam a m oyang , m aka m er eka dilar ang kaw in ant ar a m er eka exogam i . Laki- laki dan per em puan yang m elanggar larangan ini sangat dicela oleh pendapat um um , biasanya dihukum buang dari nagariny a, dam m erek a sendiri m encari k eselam at an dirant au dan t idak pulang- pulang kekam pungnya. Ada beberapa nagari di Minangkabau, yang kabarnya hanya m elarang orang- orang sekam puang m enikah, t et api m em bolehkan laki- laki dan perem puan yang sesuk u m enj adi suam i- ist ri. Tet api y ang t erbany ak ialah nagari- nagari y ang adat ny a m elarang orang- orang sesuku kaw in. Dulu pernah t erj adi dua sej oli y ang berasal dari dua nagari y ang berasal dari dua nagari y ang berbeda, m enik ah dirant au. Tet api k at ik a m erek a pulang k e nagari m asing- m asing, dan t ernyat a m ereka sesuku, m aka rapat penghulu- penghulu kedua nagariny a m em ut uskansupay perkaw inan m erek a di bat alkan, biarpun dibolehk an agam a, sehingga m erek a t erpak sa bercerai. Dengan m enganggap k am puang dan suk u it u sebagai sat uan dari orang- orang y ang berdansanak consanguineal , m ak a dipandang anggot a- anggot any a sebagai “ in- group” , dan pandangan ini m em pengaruhi dan berbekas pada sik ap dari m erek a.  2002 digit ized by USU digit al library 15 Dem ik ianlah persat uan dalam sat u nagari dapat diret ak k an oleh k eset iaan penduduk kepada suku at au kam puangnya m asing- m asing. Persat uan di dalam suku m ungk in dapat dipecah- pecah lagi oleh k eset iaan k epada k elom pok k am puang, saj uari, sabuah parui, at au sam ande, t et api persat uan k esuk uan ini m asih t et ap berpengaruh dan t erpelihara sam pai kepada t ahun- t ahun belakangan ini. Karena orang y ang sesam a suk u dianggap berdansanak , m ak a panggilan k epada t iap- t iap anggot a adalah sam a dengan panggilan t erhadap anggot a- anggot a sabuah parui” , yait u m enurut t t ingkat an um urnya yang seum ur dengan ayah dipanggil bapak, yang seum ur dengan ibu dipanggil ibu, yang seum ur dengan kakak dipanggil k ak ak , dan y ang seum ur dengan m am ak dipanggil m am ak , dan y ang k ecil dipanggil adik, begit u set erusny a. Suat u kenyat aan yang t erdapat um um di Minangkabau adalah persat uan y ang t ersem buny i di dalam lingk ungan k esuk uan. Persat uan ini dij aga dan dik uat k an oleh kepercayaan, bahw a m ereka sem oyang dulunya, karena it u m ereka harus seragam dan set iak aw an t urun- t em urun. Bilam ana t erj adi perselisihan diant ara anggot a- anggot a sesuk u, m ak a perselisihan it u diselesaikan di dalam kalangan suku oleh penghulu- penghulunya, t anpa m em int a bant uan orang lain. Dan persat uan, keseragam an dan k eset iak aw anan it u pula y ang m enet apk an k aidah bahw a suluruh anggot a suk u t urut bert anggung j aw ab at as apa y ang t elah dilak uk an oleh seorang anggot a suk uny a. Sahino sam alu, sasanang, sam a hina, dan sam a m enganggung m alu, sam a m enderit a dalam kesusahan dan sam a m enikm at i kesenangan , barek sam o dipikua ringan sam o dij inj ing, k alau berat sam a dipik ul, dan k alau ringan sam a dij inj ing . Ak ibat k uat ny a rasa persat uan it ulah m ak a seandainy a ada seorang gadis dari sat u suk u diganggu oleh seorang pem uda suk u lain, sem ua lak i- lak i di dalam suk u gadis t adi ak an serent ak m em bela k ehorm at an dansanak ny a. Jik a perist iw a ini diikut i oleh perselisihan dan perkelahian, m ak a t idak j arang t erj adi perkelahian y ang ram ai ant ara gerom bolan lak i- lak i dari sat u suk u dengan ssuk u lain, berupa perang bat u at au kadang- kadang dengan m em pergunakan senj at a t aj am , dan m enum pahkan darah sedik it . Biasany a t idak bany ak darah y ang t ert um pah, sebab sengk et a ant araa orang- orang sanagari ak an segera dik et engahi dan diselesaikan oleh rapat penghulu. Sepert i t elah diket ahui, pada penduduk Minangkabau berlaku siet em m at rilinial, yang m enurut Bronislaaw Malinow ski “ m ereka hidup di dalam sat u keariban m asyarakat yang di dalam nya kekerabat an dihit ung m enurut garis ibu sem at a- m at a, dan pusak a sert a w aris dit urunk an m enurut garis ibu pula. I ni berart i bahw a anak laki- laki dan perem puan t erm asuk keluarga, dan perkaum an ibunya, dan buk an dari ay ah m elaink an dari ibu, m ak a dan bibiny a seorang anak m enerim a w arisan hart a- benda. Sist em m at rilinial di Minangkabau it u m em punyai delapan ciri, yait u : ket urunan dihit ung m enurut garis ibu, suku t erbent uk m enurut garis I bu, t iap orang diharusk an k aw in dengan orang luar suk uny a Ex ogam i , pem bahalasan dendam m er upakan sar u kew aj iban bagi selur uh suku, kekuasaan dalam suku, m enurut t eor i t erlet ak dit angan “ I bu” , t et api j arang sek ali dipergunak anny a sedang y ang sebenarny a berkuasa adalah saudara lak i- lak iny a, perkw ainan bersifat m at rilok al, yait u suam i m engunj ungi rum ah ist rinya, hak dan pusaka diw ariskan oleh m am ak k epada k em anak anny a, dari saudara lak i- lak i ibu k epada anak saudara dari perem puan. Sist em m at rilineal di Minangkabau t elah lam a sekali m enaj di sat u sist em sosial, yang oleh penduduk dinam akan adat , yang m em punyai hukum - hukum nya pula. Yangm enj adi adat disana adalah k ebiasaan um um y ang lam a k elam aan m enj adi sat u k em est ian berbuat m enurut sat u pola k elak uan y ang dit et apk an oleh orang- orang t ua dahulu.  2002 digit ized by USU digit al library 16 Adat it u t erbuat dari keyakinan orang banyak m enurut nya, bahw a adat it u adalah perat uran- perat uran k em asyarak at an y ang harus dipat uhiny a, berkekuat an sebagai undang- undang, dan m ereka dianggap t elah m em enuhi sat u kew aj iban hukum apabila berbuat m enurut t unt ut an adat ini. Dik at ak an “ t erbit dari k ey ak inan orang bany ak ” k arena t idak dim est ikan keyakinan it u ada pada t iap orang Minang yang harus m em at uhinya, t et api adat it u cuk up berkuasa di dalam m asyarak at y ang dit engahny a t erbent uk adat t ersebut . Tidak adany a k ey ak inan t ersebut pada beberapa orang t ert ent u di dalam perkaum an Minangkabau- suat u gej ala yang m ulai kelihat an pada w akt u ini- t idaklah berart i bahw a m erek a bebas dari k ew aj iban m eski m em at uhi perat uran- perat uran adat it u. Sebab huk um adat t idak t erdiri dari k aidah- k aidah y ang dibuat oleh t iap- t iap orang unt uk ny a sendiri, m elaink an k aidah- k aidah y ang dipik ulkan at as sem ua anggot any a. Huk um adat it u adalah perat uran- perat uran um um y ang dipik ulkan dari luar buk an t im bul dari hat i nurani seseorang. Terj adinya adat di Minangkabau bukanlah bergannt ung kepada keyakinan huk um pada seseorang anggot a perkaum an, m elaink an k epada adany a k ey ak inan hukum pada seluruh anggot a perkaum an, t erut am a pada penghulu- penghulu Minang yang berpengaruh dim asa yang lalu. Karena it u didalam perkaum an Minangkabau – sepert i m asyarakat lainya di dunia barang k ali – t iap orang bert indak dan m em perlihat an gerak - gerik k elak uan yang m erupakan pernyat aan lahir dari dorongan hasrat dan keinginan pribadinya. Perbuat an dan k elak uan it u baginy a adalah alat dan perny at aan dari day a upay any a unt uk m encapai suat u m aksud yang t erkadung didalam hat inya, at au m ot ifnya perbuat an at au k elak uan it u adalah m eny enangk an bagi perasaanny a, apabila sej alan dengan garis kehendak dan t uj uannya. Apabila perbuat an dan kelakuannya it u sesuai dengan t unt ut an norm a- norm a y ang dianut oleh sebagai t erbesar anggot a m asy arak at ny a, dengan perkat aan lain sesuai dengan apa y ang diharapk an oleh orang bany ak disek it arany a, t idak ak an t erj adilah t erbent uran, t idak ak anada orang lain y ang m erasa t ersinggung. Orang y ang berbuat dem ik ian disenangi dan m endapat celaan at au t eguran dari anggot a- anggot a perkaum anny a. Tet api, j ik a t indak an at au k elak uan sosial seseorang m eny im pang dari apa y ang diharapk an oleh sebahagian t erbesar anggot a perkaum an, berlaw anan apa y ang dianggap lay ak oleh um um pada sew ak t u- w ak t u dan disuat u t em pat , m eny alahi adat , t erj adilah pem bent uran ant ara dua cara penilaian, y ang dipak ai oleh orang t ersebut dan y ang dipak ai oelh anggot a- anggot a perkaum an selebihny a. Di Minangkabau yang m encegah seseorang m elakukan apa- apa yang t idak diset uj ui oleh perkaum nan ialah pengaw asan m asy arak at at au k ont rol sosial, y ang dinam akan adat . Kont rol sosial it u adalah Krist allisasi dari pendapat um um pada penghulu- penghulu yang berkuasa t urun t em urun, yang m enganut sesuat u et ika, m enent uk an t at a k ram a dan t at a susila y ang harus dihorm at i dan diprak t ek k an oleh t iap anggot a perkaum an t anpa ada k ecualiny a.

C. Ke bia sa a n Sa lin g M e n ga n gk a t