BAB II LANDASAN TEORI
II.1.Anatomi Pesawat Terbang
Komponen utama dari pesawat terbang adalah ditunjukkan pada gambar 2.1. Fuselage adalah badan pesawat,dimana bagian ini adalah bagian yang paling banyak
kegunaannya pada pesawat, fuselage membawa penumpang,barang bawaan dan berbagai muatan,peralatan bahan bakar dan berbagai benda sesuai dengan rancangan
pesawat.Sayap adalah penghasil gaya angkat pada pesawat, volume internal dari pesawat dapat digunakan untuk untuk menampung bahan bakar dan menyimpan
peralatan pendaratan roda dan penopang struts pendukung setelah pesawat lepas landas. Penempatan dan penyesuaian ukuran stabilizer pada pesawat untuk
memberikan stabilitas pada pesawat selama melakukan penerbangan .
Gambar 2.1.Anatomi Pesawat
Universitas Sumatera Utara
Flaps dan kontrol permukaan digambarkan pada gambar 2.2. Flaps digunakan untuk menambah gaya angkat pesawat. Aileron adalah kontrol permukaaan yang
mengontrol gerak guling rolling pesawat,sebagai contoh, ketika aileron sebelah kiri turun kebawah sedangkan aileron sebelah kanan naik ke atas, maka gaya angkat akan
bertambah pada sayap kiri sedangkan pada sayap kanan gaya angkatnya akan berkurang yang akan menyebabkan pesawat akan berguling roll kearah
kanan.Elevator adalah kontrol permukaan yang mengatur gerak naik turun pesawat, ketika elevator turun ke bawah maka gaya angkat pada ekor pesawat akan bertambah
dan menyebabkan ekor pesawat akan tertarik untuk naik sementara hidung pesawat akan turun ke bawah. Rudder adalah kontrol permukaan yang dapat membelokkan
hidung pesawat ke kanan atau ke kiri.
Gambar 2.2 Kontrol Permukaan Pesawat surface control
Dengan meninjau pesawat pada gambar 2.3 dapat dilihat titik berat yang dinotasikan sebagai cg. Sumbu orthogonal xyz adalah tetap; sumbu x disepanjang
fuselage, sumbu y disepanjang rentang sayap tegak lurus dengan dengan sumbu y, dan sumbu z yang mengarah ke bawah yang tegak lurus dengan bidang xy. Gerak translasi
pesawat diberikan oleh komponen kecepatan yaitu U, V, dan W pada arah x, y , dan z.
Universitas Sumatera Utara
Gerak rotasi diberikan oleh komponen kecepatan angular P, Q, dan R. Kecepatan rotasi ini menyebabkan momen L’, M dan N, pada sumbu x, y, dan z.
Gambar 2.3. Sumbu gerak dan titik pusat berat pesawat
Gerak rotasi di sepanjang sumbu x disebut sebagai gerak guling, L’ dan P masing-masing disebut sebagai momen dan kecepatan. Gerak rotasi pada sumbu y
disebut gerak ketinggian pitch; M dan Q masing-masing adalah momen dan kecepatan. Gerak pada sumbu z disebut gerak geleng yaw dengan N dan R adalah
momen dan kecepatannya.
Tiga dasar kontrol pada gerak pesawat yaitu: aileron , elevator dan rudder dimana ketiga komponen ini didsisain untuk mengubah kontrol dan momen pada
sumbu x,y,dan z. Pada gambar 2.3 dapat dilihat kontrol permukaan yaitu flap yang dapat bergerak ke depan dan kebelakang bergantung pada perintah pilot
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4a.gerak mengguling roll
Gambar 2.4.b. gerak longitudinal
Gambar 2.4.c.kontrol gerak menggeleng yawing Gambar 2.4
Mengacu pada gambar 2.2, dapat dilihat bahwa dari sini bahwa aileron mengontrol gerak guling roll pesawat yang disebut sebagai disebut sebagai kontrol
lateral. Kemudian juga dapat dilihat bahwa dari sini elevator mengatur ketinggian pesawat dan disebut sebagai kontrol longitudinal, dan dapat juga dilihat bahwa rudder
mengatur gerak geleng yaw dari pesawat,yang disebut sebagai kontrol langsung directional.
Universitas Sumatera Utara
II.2. Pengertian Gerak Longitudinal Pada Pesawat