4. Laba Usaha
Laba usaha Perseroan tahun 2014 tercapai Rp 342,48 miliar, sedangkan pada tahun 2013 sebesar Rp 293,77miliar, meningkat 16,58. Hal ini dikarenakan
adanya kenaikan penjualan dan efisiensi pada Beban Pokok Penjualan.
5. Laba Bersih
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2014 meningkat sebesar 9,36, menjadi Rp 234,63 miliar apabila
dibandingkan dengan laba bersih tahun 2013 yang sebesar Rp 214,55 miliar.
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi siklus akuntansi yang mencerminkan kondisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak-pihak yang ada di
dalam internal perusahaan maupun pihak-pihak yang berada di luar eksternal perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan dapat dipakai sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan perusahan. Itulah sebabnya laporan keuangan itu sering disebut juga
language of business
. Priyatno 2009 : 89 laporan keuangan merupakan laporan yang
menginformasikan tentang posisi keuangan perusahaan yang tersusun secara rinci dan lengkap yang meliputi Neraca, Laba Rugi, Neraca Saldo dan sebagainya.
Laporan ini menilai suatu perusahaan, seperti menilai keberhasilan perusahaan dalam usahanya atau menilai perkembangan perusahaan tersebut.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK 2008 : 3 tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Kasmir 2008 : 7 secara umum, pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode
tertentu. Harahap 2008 : 105 menyatakan laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan arus kas.
Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK per 1 Oktober 2004, yang dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
IAI adalah “
Menyediakan inforrmasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan putusan ekonomi” Perumusan oleh IAI tersebut adalah tujuan dari dibuatnya laporan keuangan
dimaksudkan untuk sejumlah besar pemakai, yang berarti bukan untuk suatu kelompok tertentu saja.
B. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK terdiri dari 3 tiga laporan keuangan utama, yaitu:
a. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan yang berupa asset, kewajiban, dan ekuitas suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah ringkasan mengenai pendapatan dan beban biaya serta laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.