Herna Hutasoit : Prevalensi Kebutaan Akibat Katarak Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010.
5.1 HASIL PENELITIAN 5.1.1 DATA UMUM SAMPEL
1. Usia
Tabel 5.1.1.1 Sebaran sampel berdasarkan usia.
USIA TAHUN LAKI - LAKI
PEREMPUAN 10
4 2
10 – 20 10
12 21 – 30
5 4
31 – 40 11
15 41 – 50
12 14
51 – 60 16
49 61 – 70
22 89
71 – 80 22
55 80
2 16
JUMLAH 104
256
Dari tabel 5.1.1.1 distribusi sampel berdasarkan usia diatas, didapatkan jumlah sampel terbanyak pada usia 61 -70 tahun yaitu 111 orang. Selanjutnya usia 71 - 80 tahun sebanyak
77 orang .
2. Jenis kelamin
Tabel 5.1.1.2. Sebaran sampel berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin N
Laki – laki 104
28,89 Perempuan
256 71,11
Jumlah 360
100
Herna Hutasoit : Prevalensi Kebutaan Akibat Katarak Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010.
Hasil tabel 5.1.1.2. didapatkan sampel berjenis kelamin laki – laki sebanyak 104 orang 28,89 dan perempuan sebanyak 256 orang 71,11 .
3. Tingkat Pendidikan Tabel 5.1.1.3. Sebaran sampel berdasarkan tingkat pendidikan.
Tingkat Pendidikan N
Tidak Sekolah 63
17,50 SD
226
62,78 SMP
40 11,11
SMA 30
8,33
Akademi PT 1
0,28 Jumlah
360 100
Hasil tabel 5.1.1.3. memperlihatkan bahwa sampel yang tidak sekolah sebanyak 63 orang, SD sederajat 226 orang , SMP sederajat 40 orang, SMA sederajat 30 orang.
Akademi Perguruan Tinggi 1 orang. Sebagian besar tingkat pendidikan sampel adalah Sekolah Dasar atau yang sederajat.
4. Jenis pekerjaan
Tabel 5.1.1.4. Sebaran sampel berdasarkan jenis pekerjaan
Pekerjaan N
Petani 251
69,72
Pengemudi 3
0,83
Pegawai 5
1,39
Ibu Rumah Tangga 25
6,95
Dagang wiraswasta 35
9,72
Lainnya 41
11,39
Jumlah 360
100
Dari tabel 5.1.1.4. diatas tampak bahwa petani merupakan porsi terbesar yaitu sebanyak 251 orang atau 69,72.
Herna Hutasoit : Prevalensi Kebutaan Akibat Katarak Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010.
5. Suku Bangsa
Tabel 5.1.1.5. Sebaran sampel berdasarkan suku bangsa
Suku Bangsa N
Jawa 5
1,39
Mandailing 232
64,44
Melayu 1
0.28
Batak lainnya 117
32,50
Minang 5
1,39
Jumlah 360
100
Berdasarkan tabel 5.1.1.5. diatas tampak bahwa suku Mandailing merupakan suku yang terbanyak.
Herna Hutasoit : Prevalensi Kebutaan Akibat Katarak Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010.
5.1.2. PESERTA PENELITIAN
Dari penduduk yang diperiksa , didapatkan penderita katarak sebanyak 142 orang. Penderita katarak dua mata berjumlah 70 orang sedangkan penderita katarak satu mata
berjumlah 72 orang yang juga ditampilkan sebagai perbandingan. Gambaran dan karakteristik sosiodemografi penderita dapat dilihat pada tabel – tabel berikut.
Karakteristik Peserta Penelitian 1.
Usia
Tabel 5.1.2.1.Sebaran Kebutaan Katarak berdasarkan Usia
Usia Dua mata
Satu mata N
N 5 - 20
2 2,88
1 1,42
21 - 40 -
- 5
7,00 41 - 60
5 7,12
15 20.76
61 - 80 53
75,71 50
69.44 81
10 14,29
1 1,38
Jumlah 70
100 72
100
2. Mata yang terkena
Tabel 5.1.2.2 Sebaran Kebutaan Katarak Berdasarkan Mata yang Terkena
Mata yang terkena Jumlah
Satu Mata 72
50,70 Dua Mata
70 49,30
Jumlah 142
100
Herna Hutasoit : Prevalensi Kebutaan Akibat Katarak Di Kabupaten Tapanuli Selatan, 2010.
Dari tabel 5.1.2.2 di atas tampak bahwa penderita kebutaan katarak satu mata lebih banyak dibandingkan dua mata yaitu sejumlah 72 orang, sedangkan penderita
dua mata sebanyak 70 orang.
3. Jenis Kelamin