Lingkup Program SMK Kecil di SMP Tujuan Program SMK Kecil di SMP Sasaran Program SMK Kecil di SMP Karekteristik Dana Imbal SMK Kecil di SMP

Percepatan penyediaan tempat belajar peningkatan daya tampung SMK harus dilakukan sebagai antisipasi dari keberhasilan Wajib Belajar 9 tahun. Mengingat keterbatasan dana yang tersedia baik pada Pemerintah maupun Pemkab Pemkot pengembangan SMK Kecil di SMP diharapkan dapat menekan biaya investasi dibandingkan jika harus membangun sekolah di lokasi baru.

4.3.1. Lingkup Program SMK Kecil di SMP

Program imbal swadaya SMK Kecil di SMP merupakan bentuk layanan Pembinaan SMK yang berlokasi di institusi pendidikan yang potensial untuk beralih fungsi menjadi SMK dan berlokasi pada daerah yang membutuhkan. SMK Alih Fungsi diwajibkan mengganti UPT Institusi pendidikan tersebut menjadi UPT SM. Lingkup program tersebut meliputi : 1. Pengembagan Bangunan 2. Pengadaan Peralatan dan Perabot 3. Pengembangan Manajemen dan Tenaga Kependidikan

4.3.2. Tujuan Program SMK Kecil di SMP

Adapun tujuan program SMK Kecil di SMP adalah : 1. Meningkatkan perluasan akses penambahan daya tampung SMK melaui SMK Kecil di SMP pada daerah terpencil, daerah pemekaran atau daerah yang membutuhkan. 2. Mensinergikan sumber daya pendidikan yang tersedia terhadap penyelenggaraan SMK. Latifah Hanum Daulay: Evaluasi Kebijakan Departemen Pendidikan nasional Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Studi Pada Program SMK Kecil di SMP wilayah Sumatera Utara, 2008. USU e-Repository © 2008

4.3.3. Sasaran Program SMK Kecil di SMP

Sasaran program SMK Kecil di SMP tahun 2006 adalah 416 lokasi, untuk program lanjutan maupun baru.

4.3.4. Karekteristik Dana Imbal SMK Kecil di SMP

1. Dana imbal dari Pemerintah Pusat melalui dana dekonsentrasi bersifat sebagai stimulan, diperoleh secara kompetitif, dan direncanakan akan diberikan selama 3 tiga. Setelah 3 tiga tahap, seluruh pembiyaan sekolah pada tahun selanjutnya menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Kota. 2. Bantuan ini bersifat imbal swadaya dan harus ada dana pendampingan dari pemerintah Kabupeten kota minimal sebesar total dana swadaya yang diterima 1 :1 atau sesuai hasil kesepakatan. 3. Dana imbal disalurkan langsung kepada SMK melalui rekening Komite Sekolah. Semua Kegiatan dilaksanakan secara Swakelola. 4. Dana imbal hanya diberikan kepada SMK Kecil di SMP yang sudah memiliki Surat Keputusan BupatiWalikota tentang Unit Pelaksana Teknis UPT. 5. Dana imbal swadaya harus dikelola secara benar dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan menerapkan prinsip kemandirian, kerjasama, transparasi, akuntabilitas, dan keberlanjutan. 6. Dana imbal tidak dapat disalurkan kepada SMK Kecil di SMP untuk KabupatenKota yang belum merealisasikan dana pendamping tahun sebelumnya, dan belum mengirimkan laporan pelaksanaan kegiatan dan keuangan. Latifah Hanum Daulay: Evaluasi Kebijakan Departemen Pendidikan nasional Dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Studi Pada Program SMK Kecil di SMP wilayah Sumatera Utara, 2008. USU e-Repository © 2008

4.3.5 Pemanfaatan Dana Imbal Swadaya SMK Kecil di SMP