DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN JAKARTA – 2008 KATA PENGANTAR - MK 04a. Penilaian Hasil Belajar Siswa SMK
PETUNJUK
PETUNJUK
TEKNIS
TEKNIS
PENILAIAN HASIL
BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
JAKARTA – 2008
i
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun
2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor
6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah
menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang
penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut,
termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan
upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada
beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang
berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan
fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan
Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang
sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan
tersebut dan pedoman pelaksanaannya.
Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat
membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan
implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada
umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud.
Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok
SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan
diimplementasikannya.
Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul berikut.
1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;
2. Teknik Penyusunan RPP;
3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;
4. Teknik Penyusunan Modul/Bahan Ajar;
iii
5. Teknik Pelaksanaan Pengembangan Diri pada SMK;
6. Model-model Pembelajaran SMK;
7. Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK;
8. Implementasi Sistem Kredit Semester pada SMK
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga
terwujud seri buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Jakarta, November 2008
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan,
Dr. Joko Sutrisno
NIP. 131415680
iv
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR ..................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
iii
v
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................
B. Tujuan .........................................................................
C. Ruang Lingkup ............................................................
D. Sasaran Pengguna .....................................................
1
1
2
2
BAGIAN 1
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
BAB I.
BAB II.
KONSEP DASAR PENILAIAN
A. Pengertian Penilaian ............................................
B. Prinsip Penilaian ..................................................
C. Kegunaan Penilaian .............................................
D. Fungsi Penilaian ...................................................
E. Jenis Penilaian .....................................................
F. Penetapan KKM ...................................................
G. Kriteria Penilaian ..................................................
5
6
7
7
8
12
13
TEKNIK PENILAIAN
A. Penilaian Unjuk Kerja ..........................................
B. Penilaian Sikap ....................................................
C. Penilaian Tes Tertulis ..........................................
D. Penilaian Proyek ..................................................
E. Penilaian Portofolio ..............................................
F. Penilaian Diri ........................................................
17
19
24
25
27
32
v
BAB III.
BAB IV.
PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ....
B. Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi
Komptensi Dasar, dan Indikator .........................
38
C. Penetapan Teknik Penilaian ...............................
D. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian .....
PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Interpretasi Hasil Penilaian .................................
B. Pemanfaatan Penilaian …………………………..
46
C. Pelaporan Hasil Penilaian ………………………..
............................................................................
47
37
39
39
43
BAGIAN 2
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
vi
PENGEMBANGAN KISI-KISI
A. Penyusunan Kisi-Kisi ..........................................
B. Kisi-Kisi Soal ......................................................
57
59
PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
A. Pengertian ..........................................................
B. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda ..............
63
63
PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN
A. Pengertian ..........................................................
B. Perbandingan antara soal Bentuk Uraian Obyektif
dan Non-obyektif.................................................
C. Kaidah-kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian ....
D. Penyusunan Petunjuk Teknis Penskoran (skoring)
E. Pembobotan Soal dan Nilai Butir Soal................
PENULISAN SOAL PRAKTIK
A. Pengertian ..........................................................
B. Kaidah Penyusunan Soal Praktik........................
C. Contoh Format Soal Praktik ...............................
75
75
76
77
82
85
85
86
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Contoh Tabel Penilaian Sikap ...................................
2. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal ...............
3. Contoh Format LEGER ……………………………….
4. Contoh Format RAPOR ………………………...........
5. Contoh Format
TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN ............
6. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN ……….
7. Contoh Kartu Hasil Studi …………………………….. .
103
8. Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan ……………………………...
93
96
97
99
101
102
104
vii
viii
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi
terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga
oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)
dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh
pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal
(external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik
penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga
dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai
kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk
teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
B.
Tujuan
Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai berikut.
1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam
penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.
2. Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian
internal dan eksternal.
3. Memberikan rambu-rambu proses penilaian hasil belajar.
4. Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip pengolahan dan
pelaporan hasil penilaian.
5. Memberikan penjelasan tentang pengembangan butir soal yang
didalamnya
mencakup
pengembangan
kisi-kisi
pengembangan soal, baik soal teori maupun praktik.
dan
1
C.
Ruang lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis penilaian ini meliputi konsep dasar
penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian,
pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil
penilaian, dilengkapi dengan bagaimana cara mengembangkan
butir soal.
1. Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud
penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan ramburambu penilaian.
2. Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian
serta pengelolaan hasil penilaian yang memberikan arahan
dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai
pada setiap proses dan hasil pembelajaran.
3. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan
penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik
penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya.
4. Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian
mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian,
dan penentuan kenaikan kelas
5. Pengembangan butir soal yang didalamnya mencakup : Kisikisi Soal, Penulisan Soal Pilihan Ganda, Penulisan Soal Uraian,
dan Penulisan Soal Pilihan Praktik.
D.
Sasaran Pengguna
Petunjuk Teknis Penilaian ini diperuntukkan bagi pihak-pihak
berikut:
1. Para guru di sekolah sebagai petunjuk teknis dalam menyusun
serta melaksanakan program penilaian peserta didik.
2. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah (pengawas dan
kepala sekolah) bagaimana merancang dan melibatkan
program supervisi pendidikan di sekolah.
3. Para penentu kebijakan di daerah sebagai bahan pertimbangan
membuat kebijakan penilaian pendidikan bagi sekolah kejuruan.
2
3
4
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
A.
Pengerti
an Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi
(angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk
mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan
berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik
dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan
salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui
berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta
didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.
Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil
yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian
peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk
mencapai apa yang diharapkan.
5
B.
Prinsip
Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1.
Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara
terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program
pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi
tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang
bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian
dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio,
unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam
bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian
dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa
indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah
semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau
satu stándar kompetensi (SK), ulangan akhir semester
dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester
bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan
pada akhir semester genap dengan menilai semua SK
semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada semester
genap.
8. Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak
sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain
terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji
kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat
diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.
6
Agar penilaian objektif, pendidik harus berupaya secara optimal
untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari
sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang
penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan
hasil kerja (karya).
C.
Keguna
an Penilaian
Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:
1.
Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dalam proses
pencapaian kompetensi.
2.
Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar
yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan
pengayaan dan remedial.
3.
Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki
metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
digunakan.
4.
Memberikan informasi kepada orang tua dan komite
sekolah tentang efektivitas pendidikan.
5.
Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas
Pendidikan Daerah) dalam meningkatkan kualitas penilaian
yang digunakan.
D.
Fungsi
Penilaian
Penilaian memiliki fungsi untuk:
1.
Menggambarkan
sejauhmana
menguasai suatu kompetensi.
2.
peserta
didik
telah
Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu memahami dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk perencanaan program belajar,
pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan
(sebagai bimbingan).
7
3.
Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang
bisa dikembangkan peserta didik, dan sebagai alat diagnosis
yang membantu pendidik/guru menentukan apakah seseorang
perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4.
Menemukan
kelemahan
dan
kekurangan
proses
pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.
5.
Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang
kemajuan perkembangan peserta didik.
E.
JenisJenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tetang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian dan
bentuk pengadministrasiannya diuraikan seperti tabel berikut.
8
Tabel Jenis-jenis Penilaian
Penilai
No
Pendidik
1
2
3
Pendidik
(Satuan
1
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Ulangan Harian (Penilaian
pro-ses akhir KD/tatap
muka)
Guru
KD
Ulangan Tengah Semester
(Penilaian akhir beberapa
KD atau akhir sebuah SK)
Ulangan Akhir Semester
Ganjil (komprehensif,
seluruh kompe-tensi dalam
satu semester)
Ulangan Kenaikan Kelas/
akhir semester genap
Guru
(Internal/QA)
dan Unsur
Eksternal/ QC
Guru,
dan Unsur
Eksternal
Guru dan Unsur
Eksternal
Beberapa KD
atau SK
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
Normatif
dan Adaptif
KHS
KHS
KHS/Skill
Passport
KHS
Dapat berupa
beberapa KD atau / Skills
SK
port
ran
Hasil
Belajar
r
SKL yang dipelajari
pada tahun yang
/Skill
bersangkutan
Passport
KHS
R
aport
Pass
Le
ger
Lapo
Lege
KHS
R
aport
Le
9
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Pendidikan)
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Ujian Sekolah
2
10
Unsur yang
terlibat
Sekola
h, Pemerintah
(Intern
al/QA dan atau
Eksternal/QC)
Bentuk Administrasi
Penilaian
Normatif
Produktif
dan Adaptif
Lapo
ger
ran
Hasil
Belajar
Tran
skrip
Lege
r
Bentuk Administrasi
Penilaian
Ruang lingkup
materi
Mata pelajaran
yang tidak
diujikan dalam
UN untuk
seluruh SKL
yang sudah
diajarkan
Produktif
/ Skills
Normatif
dan Adaptif
KHS
zah
Pass
port
Ija
ran
Hasil
Belajar
Tr
anskrip
Lapo
Le
ger
Penilai
Pemerintah
No
1
Jenis
Penilaian
Ujian Nasional (UN)
Unsur yang
terlibat
Pememrintah
dan Du/Di
Ruang lingkup
materi
Bentuk Administrasi
Penilaian
Normatif
Produktif
dan Adaptif
Tran
slrip
Ijaza
h
Lege
r
Seluruh SKL Ujian
Tran
Ija
Nasional
skrip
zah
Ijaza
S
h
KHUN
SKH
Le
UN
ger
Serti
fikat
Kompetensi
11
Keterangan jenis penilaian:
1.
Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik
setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
dalam proses pembelajaran.
2
Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.
3
Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
ganjil. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang
merepresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester
tersebut.
4
Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap, untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan materi
meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar
kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan
materi yang dipelajari pada semester genap.
5
Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan
merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur
dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun
yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian
sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.
6
Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah
satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian
12
Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap
tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS)
yang diterbitkan oleh BSNP.
F.
Penetap
an Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap
mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar
antara 0-100%.
1.
KKM Program Normatif dan Adaptif
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
program normatif dan adaptif adalah 75%.
indikator
KKM program normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut:
a.
Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ”A”
Rata-rata nilai = 80 - 100, A diberi skor 3
Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2
Rata-rata nilai = < 60,
A diberi skor 1
b.
Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi ”B”
Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3
Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2
Kompleksitas/kesulitan tinggi,
B diberi skor 1
c.
Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM,
alat dan bahan) ”C”
Dukungan tinggi, C diberi skor 3
Dukungan sedang, C diberi skor 2
Dukungan rendah, C diberi skor 1
13
Contoh penentuan KKM
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran
memiliki kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik ”65”,
tingkat kesulitan/kompleksitas ”sedang”, dan sumber daya
pendukung ”sedang”, maka nilai KKM-nya adalah :
2.
KKM =
(A + B + C)
---------------9
X 100
=
(2 + 2 + 2)
---------------9
X 100
=
66,7 atau dibulatkan 67
KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal
penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang
bersangkutan. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing
kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indikator yang
dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten atau belum
kompeten dan diberi lambang/skor 7,00 bila memenuhi
persyaratan minimal.
G.
Kriteria
Penilaian
14
1.
Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, pendidik/guru ingin
menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika
menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis
penilaian tidak valid.
2.
Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan
perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal,
guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil
yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan
lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin
penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan
penskorannya harus jelas.
3.
Berfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya
pada penguasaan materi (pengetahuan).
4.
Menyeluruh/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam
cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau
kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil
kemampuan peserta didik.
5.
Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu,
penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6.
Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi pendidik/guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi
peserta didik.
Penilaian Hasil Belajar Kelompok
Pelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Mata
Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilakukan melalui:
a.
Pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai
15
perkembangan afeksi dan kepribadian
peserta didik.
b.
16
Ujian, ulangan, dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik.
2.
Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
materi yang dinilai,
3.
Penilaian
pelajaran
pengamatan
dan sikap
afeksi dan
didik.
4.
Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilakukan melalui:
hasil belajar kelompok mata
estetika
dilakukan
melalui
terhadap perubahan perilaku
untuk menilai perkembangan
ekspresi psikomotorik peserta
a.
Pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi
peserta didik, dan
b.
Ulangan dan/atau penugasan untuk
mengukur aspek kognitif peserta didik.
17
18
BAB II
TEKNIK PENILAIAN
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan
informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan
dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi
yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam
penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian
diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian
tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
A.
Penilaia
n Unjuk Kerja
1.
Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di
bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga,
presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan
peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut.
c.
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
19
d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya
yang esensial), sehingga semua dapat diamati.
e. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
yang akan diamati.
2.
Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
tertentu. Misalnya, untuk menilai kemampuan berbicara peserta
didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi berbicara
yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil,
berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan
demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar cek (”ya”/”tidak”), terhadap indikator-indikator pada setiap
KD. Peserta didik dinyatakan ”kompeten” apabila seluruh
indikator terpenuhi (ya) dan ”tidak kompeten” apabila ada
indikator yang tidak terpenuhi.
Contoh
Format Penilaian Pembuatan Telor Asin
Nama peserta didik: ___________
No.
A.
1.
KD/Indikator
Memilih telor:
Telor dipilih berdasarkan
kesegarannya menurut candle
20
2.
system
Telor dipilih berdasarkan
B.
1.
keutuhannya
Membuat adonan
Komposisi garam dan bahan
2.
C.
pembungkus 1:3
Dst.
Dst.
Kelas: ________
Ya
Tidak
3.
Pengolahan Data Penilaian Unjuk Kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari
pengamatan terhadap unjuk kerja peserta didik dari suatu
kompetensi. Skor diperoleh dari format penilaian unjuk kerja,
berupa daftar ceklist.
Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu unjuk kerja
adalah tingkat ketercapaian indikator pada setiap KD. Nilai
unjuk kerja suatu kompetensi ditetapkan berdasarkan skor KD
terendah.
B.
Penilaia
n Sikap
1.
Pengertian
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan
tempat belajar.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang
diinginkan.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan
sikap`positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi
motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran
yang diajarkan.
b.
Sikap terhadap guru/pengajar; Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang
tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung
mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian,
peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru
21
akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh
guru tersebut.
c.
Sikap terhadap proses pembelajaran; Peserta didik
juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran di
sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi,
dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan
menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal.
2.
d.
Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau normanorma tertentu berhubungan dengan suatu materi
pelajaran;
Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan
pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya,
peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta
didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu
glondongan ke luar negeri.
e.
Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan
pendidikan Misalnya: mandiri, kreatif, bertanggung jawab,
demokratis, dan lain-lain yang secara umum digunakan
pada unjuk kerja.
Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi
perilaku peserta didik. Penggunaan skala penilaian (rating
scale) memungkinkan penilai memberi skor/nilai terhadap
sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat.
22
Berikut contoh penggunaan penilaian skala:
Standar Pencapaian
Strategi
Penilaian
Deskripsi
Skor
1
Mampu tampil secara wajar
Observasi
dalam kegiatan di depan
aktivitas siswa
massa
dalam
berdiskusi,
selalu
5
kegiatan massa
sering
4
di sekolah/ber
kadang
3
masyarakat
-kadang
jarang
2
sangat
1
jarang
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku harian catatan khusus tentang kejadiankejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di
sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.
No
Jenis/Aspek
Sikap
Sikap
percaya diri
Contoh: Isi Buku Catatan Harian
No
.
Hari/
tanggal
Nama
peserta didik
Kejadian
Tanda tangan
peserta didik
Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku
peserta didik. Kejadian yang ditulis mencakup sikap positif
maupun negatif peserta didik.
23
Contoh: Format Penilaian Sikap
No.
(n)
Aspek Sikap /ranah Noninstruksional/ (Attitude)
1.
Kedisiplinan
2.
Kejujuran
3.
5
Kerja sama
Mengakses dan
mengorganisasi informasi
Tanggung jawab
6
Memecahkan masalah
…
Kemandirian
nmax
Ketekunan
4.
Nilai Attitude (NAt) =
Keterangan:
(Bn + En )
(5 + 5) x nmax
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(Oleh Guru/
Peserta didik ybs.)
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
X Smax
nmax = banyaknya aspek sikap (dalam contoh diatas nmax = 8);
Smax = Skor maksimum; 10,00; 100; atau sesuai ketetapan tertentu.
Bn dan En : skor B dan E pada aspek sikap ke n;
Pesrta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu,
kemudian diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Contoh deskripsi aspek sikap sebagaimana halaman berikut.
24
No
Komponen
Deskripsi Skor Perolehan
1
Disiplin
5
Mentaati semua peraturan kerja
secara konsisten tanpa instruksi
dan pengawasan guru
4
Mentaati semua peraturan
kerja secara konsisten
dengan sedikit pengawasan
dari guru
Jujur selama diawasi23
3
Mentaati semua peraturan
kerja dengan pengawasan
guru
2
Peraturan kerja kadangkadang dilanggar meskipun diawasi
2
Kejujuran
Selalu jujur
3
Kadang-kadang jujur
Kerja sama
Dapat bekerjasama dengan
semua pihak (sesama teman
maupun guru, pegawai)
Mengakses dan Dapat mengskses dan
meng-organisasi memanfaatkan informasi terbaru
informasi
Bisa bekerjasama dengan
group tertentu tanpa
pengawasan guru
Dapat mengakses informai
tapi kurang
memanfaatkannya
Dapat bekerjasama dalam
group kerja selama diawasi
guru
Kadang-kadang mencari
informasi baru
Kadang-kadang tidak jujur Sering tidak jujur
walaupun diawasi
Hanya dapat bekerjasama Tidak dapat
dengan guru
bekerjasama walaupun
dalam grup kerja
Dapat memanfaatkan
Kurang mampu
informasi baru tetapi
mengakses informasi
terlambat
baru
5
Tanggung jawab Dapat bertanggung jawab dalam
segala kewajiban
Bertanggungjawab tetapi
hanya sebagian saja
6
Memecahkan
masalah
Dapat memecahkan masalah
dengan baik tanpa bimbingan
Dapat memecahkan masalah
dengan baik atas bimbingan
Kadang kadang bertanggung- Bertanggungjawab selama
jawab jika diawasi
menguntungkan dan
diawasi
Dapat memecahkan sebagian Dapat memecahkan
besar masalah tanpa
sebagian masalah walau
bimbingan
tanpa bimbingan
Kurang bertanggungjawab pada
kewajibannya
Semua masalah
diselesaikan selalu
dengan bantuan penuh
7
Kemandirian
8
Ketekunan
Dapat belajar sendiri tanpa
pengawasan guru
Tekun tanpa harus dibimbing
Dapat belajar sendiri dengan
pengawasan guru
Tekun selama dibimbing
Kadang kadang dapat belajar Kadang kadang mandiri
mandiri
jika daiawasi
Kadang kadang tekun
Kadang kadang kurang
tekun walau dibimbing
Kurang mampu bekerja
mandiri
Kurang tekun walau
dibimbing
4
1
Peraturan kerja sering
dilanggar meskipun
diawasi
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)
25
3.
Pengolahan Data Penilaian Sikap
Penilaian sikap memiliki dua makna, yaitu: sikap minat
mengikuti pembelajaran dan sikap (attitude) di lingkungan
pembelajaran (sekolah, masyarakat, dan DU/DI).
Nilai sikap mengikuti pembelajaran diperoleh dari data buku
catatan harian peserta didik. Penilaian sikap (attitude) idealnya
dilakukan oleh dua penilai atau lebih. Skor hasil penilaian
selanjutnya dimasukkan dalam fishbean analysis.
C.
Penilaia
n Tertulis
1.
Pengertian
Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan
menggunakan perangkat penilaian berupa soal dan jawaban
dalam bentuk tulisan (pen and paper test).
2.
Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:
a.
objektif meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)
b.
pilihan ganda;
dua pilihan (”benar”/”salah”, ”ya”/”tidak”);
menjodohkan;
isian singkat atau melengkapi;
jawaban singkat atau pendek;
subjektif berupa uraian
Dalam mengembangkan instrumen butir/soal perlu memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
26
a.
materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada
kurikulum.
b.
konstruksi: rumusan soal atau pertanyaan harus jelas
dan tegas.
c.
bahasa: rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat
yang menimbulkan penafsiran ganda.
3.
Pengolahan Data Penilaian Tertulis
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik
dari hasil tes tertulis pada setiap KD dan ulangan komprehensif.
D.
Penilaia
n Projek (Project Work)
1.
Pengertian
Penilaian proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang
dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan
peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam
pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi.
2.
Teknik Penilaian Projek
Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau
proposal, unjuk kerja, produk (barang/jasa), penyajian
hasil/produk, dan laporan tertulis.
Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a.
Kemampuan melaksanakan projek
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik / mencari
informasi, melaksanakan tugas/projek, mengelola waktu,
dan penulisan laporan.
b.
Relevansi
Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari
dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di).
c.
Keaslian produk
Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
27
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang
terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
3.
Pengolahan Data Penilaian Projek
Data penilaian projek (project work) meliputi skor perolehan
dari penilaian perencanaan, pelaksanaan, kulminasi, produk,
dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat
menggunakan 4 (empat) rentang skor,
Status
Skor
tidak kompeten
kompeten
Predikat
0,00 - 6,90
7,00 - 7,90
8,00 - 8,90
9,00 - 10
kurang
baik
sangat baik
istimewa
Berikut ini contoh deskripsi dan penskoran untuk empat
tahapan pengerjaan projek.
Tahap
Perencanaan/
persiapan
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan data/
Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
28
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap
semakin tinggi skor yang diperoleh.
E.
Penilaia
n Portofolio
1.
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti hasil belajar
(evidence) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik
(hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik, atau bentuk informasi lain yang terkait dengan
kompetensi keahlian tertentu.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik,
sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh
guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari
usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi
yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan
karya seorang peserta didik disebut portofolio. Portofolio
digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu
komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi
peserta didik, atau menilai hasil belajar peserta didik.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada
dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’
tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang
tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa.
Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi
perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya,
pemahamannya
atas
pelajaran
yang
bersangkutan,
kemampuannya
mengungkapkan
gagasan-gagasannya,
sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan
sebagainya.
29
Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa,
melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja
diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi,
pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu
diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau
peningkatan belajar siswa.
Portofolio peserta didik untuk penilaian merupakan kumpulan
produk siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa,
misalnya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
30
Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang
disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa,
dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran
yang bersangkutan.
Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan
mata pelajaran yang bersangkutan.
Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah,
dalam mata pelajaran yang bersangkutan.
Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan
antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau
antarmata-pelajaran.
Penyelesaian soal-soal terbuka.
Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya
dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di
sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan
teman-teman sekelasnya.
Laporan kerja kelompok.
Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan
menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan
komputer.
Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan
yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
Hasil karya dalam mata pelajaran yang
bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas
pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran
yang bersangkutan).
l.
Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan
siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.
m.
Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam
mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan
diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
2.
Teknik Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jelaskan
kepada
peserta
didik
maksud
penggunaan portofolio.
Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat
digunakan.
Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan
mengarsipkan portofolio.
Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap
evidence.
Tentukan
kriteria
penilaian
sampel-sampel
portofolio.
Lakukan penilaian diri peserta didik.
Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum
sesuai dengan kriteria.
31
Contoh: Penilaian Portofolio
Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Mata Pelajaran/SK
: Menggambar Teknik Bangunan Gedung
Alokasi Waktu
: 1 (Satu) Semester
Nama Siswa
: ..................................................
N
o
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
1.
Menggambar macammacam pondasi
2.
Membuat analisa
perencanaan bangunan
gedung
3.
Dan seterusnya
Periode
Keaslian
Kriteria
Kualitas /
Kesesuaian
Kerapihan
Kelas : X/1
Waktu
Pembuatan
Keterangan
30/7
10/8
dst.
1/9
30/9
dst.
...
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor
untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 - 0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan
guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai.
32
3.
Pengolahan Data Penilaian Portofolio
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahaptahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, dan
pengolahan data, pelaksanaan pekerjaan dan penyajian
data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, pendidik dapat
menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1
merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi
untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan
tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. Berikut tabel
yang memuat contoh deskripsi dan penskoran
Tahap
Perencanaan/
persiapan
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan data/
Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap
semakin tinggi skor yang diperoleh.
33
F.
Penilaia
n Diri
1.
Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian
diri dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
a.
Penilaian ranah kognitif, misalnya: peserta didik
diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan, melalui
hasil kerjanya.
b.
Penilaian ranah afektif, misalnya peseta didik
melakukan
penilaian
sikap
terhadap
penerapan
penggunaan alat keselamatan kerja di bengkel.
c.
Penilaian ranah psikomotorik, misalnya peserta
didik diminta untuk menilai kecakapan dalam berpidato,
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2.
Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan
yang akan dinilai.
b.
Menentukan
kriteria
penilaian
yang
akan
digunakan.
c.
Merumuskan format penilaian, dapat berupa
petunjuk teknis penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian.
d.
Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian
diri.
e.
Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak,
untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa
melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
34
f.
Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian
yang diambil secara acak.
35
Contoh: Penilaian Diri
Kompetensi Keahlian : Geologi Pertambangan
Mata Pelajaran/SK
: Melaksanakan Kegiatan Pemboran
dan Peledakan
Alokasi Waktu
: 1 Semester
Nama Siswa
: _________________ Kelas : XI/2
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
No
1.
2.
3.
Tanggapan
1
0
Verifikasi
Guru
ya tidak
Melakukan pemboran
untuk peledakan dengan
arah : vertikal, miring, dan
horisontal
Mengidentifikasi
perlengkapan dan
peralatan peledakan yang
diterapkan yang sesuai
dengan metode
peledakannya
dan seterusnya
Keterangan:
1
=
Paham
0
= Tidak
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan
secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak
berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk
perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang
dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar
peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup
untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan,
keterampilan, pengetahuan, dan sikap seseorang. Lagi pula,
interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta
didik terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar
yang dialaminya.
36
Untuk menjamin obyektivitas hasil penilaian, dilakukan proses
verifikasi oleh pemeriksa (verifier), baik pemeriksa internal
maupun eksternal.
a. Verifikasi internal
Verifikasi internal sebagai proses penjaminan mutu (Quality
Assurance) dilakukan oleh unsur sekolah, bisa terdiri atas
guru kejuruan, ketua kompetensi keahlian, dan wakil kepala
sekolah, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memahami tujuan pembelajaran/kriteria unjuk kerja
yang harus dikuasai peserta didik;
2) Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh
guru;
3) Memverifikasi hasil penilaian;
4) Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti
fisik portfolio;
5) Menyusun umpan balik;
6) Mengkonfirmasikan hasil verifikasi penilaian kepada
guru, dan
7) Mengajukan hasil verifikasi kepada external verifier.
b. Verifikasi eksternal
Verifikasi eksternal sebagai proses pengendalian mutu
(Quality Control) dapat dilakukan oleh penilai (assessor)
yang diakui lembaga sertifikasi profesi, DU/DI atau asosiasi
profesi, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memahami tujuan pembelajaran/kriteria kinerja yang
harus dikuasai peserta didik;
2) Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh
guru;
3) Memverifikasi hasil penilaian guru, dan
4) Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti
belajar berupa portfolio.
3.
Pengolahan Data Penilaian Diri
Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil
penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan
kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri,
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penilaian ini
37
tidak digunakan sebagai alat untuk menilai siswa tetapi hanya
untuk mengetahui perkembangan/kemajuan belajar siswa.
Pada tahap awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh
peserta didik tidak dapat langsung diterima dan digunakan,
karena peserta didik belum terbiasa, terlatih, dan sangat
terbuka sehingga kemungkinan banyak melakukan kesalahan.
Alasan lain karena kemungkinan peserta didik sangat subjektif
adanya terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang
baik. Oleh karena itu, guru perlu menelaah hasil penilaian diri
peserta didik.
Guru perlu mengambil sampel antara 5% sampai dengan 10%
untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila
hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan
peserta didik banyak melakukan kesalahan, guru dapat
mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik
untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang
kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan. Dua atau
tiga kali guru melakukan langkah koreksi dan telaah, peserta
didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara
baik, objektif, dan jujur.
Setelah peserta didik terlatih dalam melakukan penilaian
PETUNJUK
TEKNIS
TEKNIS
PENILAIAN HASIL
BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
JAKARTA – 2008
i
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun
2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor
6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah
menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang
penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut,
termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan
upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada
beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang
berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan
fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan
Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang
sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan
tersebut dan pedoman pelaksanaannya.
Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat
membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan
implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada
umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud.
Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok
SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan
diimplementasikannya.
Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul berikut.
1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;
2. Teknik Penyusunan RPP;
3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;
4. Teknik Penyusunan Modul/Bahan Ajar;
iii
5. Teknik Pelaksanaan Pengembangan Diri pada SMK;
6. Model-model Pembelajaran SMK;
7. Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar Peserta Didik SMK;
8. Implementasi Sistem Kredit Semester pada SMK
Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi sehingga
terwujud seri buku bahan bimbingan teknis ini, kami ucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Jakarta, November 2008
Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan,
Dr. Joko Sutrisno
NIP. 131415680
iv
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR ..................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
iii
v
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................
B. Tujuan .........................................................................
C. Ruang Lingkup ............................................................
D. Sasaran Pengguna .....................................................
1
1
2
2
BAGIAN 1
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
BAB I.
BAB II.
KONSEP DASAR PENILAIAN
A. Pengertian Penilaian ............................................
B. Prinsip Penilaian ..................................................
C. Kegunaan Penilaian .............................................
D. Fungsi Penilaian ...................................................
E. Jenis Penilaian .....................................................
F. Penetapan KKM ...................................................
G. Kriteria Penilaian ..................................................
5
6
7
7
8
12
13
TEKNIK PENILAIAN
A. Penilaian Unjuk Kerja ..........................................
B. Penilaian Sikap ....................................................
C. Penilaian Tes Tertulis ..........................................
D. Penilaian Proyek ..................................................
E. Penilaian Portofolio ..............................................
F. Penilaian Diri ........................................................
17
19
24
25
27
32
v
BAB III.
BAB IV.
PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ....
B. Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi
Komptensi Dasar, dan Indikator .........................
38
C. Penetapan Teknik Penilaian ...............................
D. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian .....
PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Interpretasi Hasil Penilaian .................................
B. Pemanfaatan Penilaian …………………………..
46
C. Pelaporan Hasil Penilaian ………………………..
............................................................................
47
37
39
39
43
BAGIAN 2
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
vi
PENGEMBANGAN KISI-KISI
A. Penyusunan Kisi-Kisi ..........................................
B. Kisi-Kisi Soal ......................................................
57
59
PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
A. Pengertian ..........................................................
B. Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda ..............
63
63
PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN
A. Pengertian ..........................................................
B. Perbandingan antara soal Bentuk Uraian Obyektif
dan Non-obyektif.................................................
C. Kaidah-kaidah Penulisan Soal Bentuk Uraian ....
D. Penyusunan Petunjuk Teknis Penskoran (skoring)
E. Pembobotan Soal dan Nilai Butir Soal................
PENULISAN SOAL PRAKTIK
A. Pengertian ..........................................................
B. Kaidah Penyusunan Soal Praktik........................
C. Contoh Format Soal Praktik ...............................
75
75
76
77
82
85
85
86
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Contoh Tabel Penilaian Sikap ...................................
2. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal ...............
3. Contoh Format LEGER ……………………………….
4. Contoh Format RAPOR ………………………...........
5. Contoh Format
TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN ............
6. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN ……….
7. Contoh Kartu Hasil Studi …………………………….. .
103
8. Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan ……………………………...
93
96
97
99
101
102
104
vii
viii
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi
terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga
oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)
dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh
pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal
(external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik
penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga
dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai
kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk
teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
B.
Tujuan
Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai berikut.
1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru dalam
penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.
2. Memberikan wawasan secara umum tentang konsep penilaian
internal dan eksternal.
3. Memberikan rambu-rambu proses penilaian hasil belajar.
4. Memberikan penjelasan tentang prinsip-prinsip pengolahan dan
pelaporan hasil penilaian.
5. Memberikan penjelasan tentang pengembangan butir soal yang
didalamnya
mencakup
pengembangan
kisi-kisi
pengembangan soal, baik soal teori maupun praktik.
dan
1
C.
Ruang lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis penilaian ini meliputi konsep dasar
penilaian, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian,
pengelolaan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil
penilaian, dilengkapi dengan bagaimana cara mengembangkan
butir soal.
1. Konsep dasar penilaian menjelaskan tentang maksud
penilaian, manfaat penilaian, fungsi penilaian, dan ramburambu penilaian.
2. Teknik penilaian menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian
serta pengelolaan hasil penilaian yang memberikan arahan
dalam menganalisis, menginterpretasi, dan menentukan nilai
pada setiap proses dan hasil pembelajaran.
3. Langkah-langkah pelaksanaan penilaian memberikan arahan
penetapan indikator, pemetaan kompetensi dan teknik
penilaian yang sesuai serta contoh penilaiannya.
4. Pemanfaatan hasil penilaian dan pelaporan hasil penilaian
mencakup pemanfaatan hasil, bentuk laporan hasil penilaian,
dan penentuan kenaikan kelas
5. Pengembangan butir soal yang didalamnya mencakup : Kisikisi Soal, Penulisan Soal Pilihan Ganda, Penulisan Soal Uraian,
dan Penulisan Soal Pilihan Praktik.
D.
Sasaran Pengguna
Petunjuk Teknis Penilaian ini diperuntukkan bagi pihak-pihak
berikut:
1. Para guru di sekolah sebagai petunjuk teknis dalam menyusun
serta melaksanakan program penilaian peserta didik.
2. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah (pengawas dan
kepala sekolah) bagaimana merancang dan melibatkan
program supervisi pendidikan di sekolah.
3. Para penentu kebijakan di daerah sebagai bahan pertimbangan
membuat kebijakan penilaian pendidikan bagi sekolah kejuruan.
2
3
4
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
A.
Pengerti
an Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi
(angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk
mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan
berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik
dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan
salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui
berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta
didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.
Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil
yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian
peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk
mencapai apa yang diharapkan.
5
B.
Prinsip
Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1.
Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara
terpadu.
2. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri.
3. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program
pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi
tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang
bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
6. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian
dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio,
unjuk kerja, proyek, dan pengamatan tingkah laku.
7. Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam
bentuk: ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian
dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau beberapa
indikator atau satu kompetensi dasar (KD), ulangan tengah
semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa KD atau
satu stándar kompetensi (SK), ulangan akhir semester
dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester
bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan
pada akhir semester genap dengan menilai semua SK
semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada semester
genap.
8. Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak
sekolah dan Institusi Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain
terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji
kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat
diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.
6
Agar penilaian objektif, pendidik harus berupaya secara optimal
untuk (1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dari
sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang
penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan
hasil kerja (karya).
C.
Keguna
an Penilaian
Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:
1.
Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dalam proses
pencapaian kompetensi.
2.
Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar
yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan
pengayaan dan remedial.
3.
Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki
metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang
digunakan.
4.
Memberikan informasi kepada orang tua dan komite
sekolah tentang efektivitas pendidikan.
5.
Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas
Pendidikan Daerah) dalam meningkatkan kualitas penilaian
yang digunakan.
D.
Fungsi
Penilaian
Penilaian memiliki fungsi untuk:
1.
Menggambarkan
sejauhmana
menguasai suatu kompetensi.
2.
peserta
didik
telah
Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka
membantu memahami dirinya, membuat keputusan tentang
langkah berikutnya, baik untuk perencanaan program belajar,
pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan
(sebagai bimbingan).
7
3.
Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang
bisa dikembangkan peserta didik, dan sebagai alat diagnosis
yang membantu pendidik/guru menentukan apakah seseorang
perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
4.
Menemukan
kelemahan
dan
kekurangan
proses
pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.
5.
Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang
kemajuan perkembangan peserta didik.
E.
JenisJenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tetang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian dan
bentuk pengadministrasiannya diuraikan seperti tabel berikut.
8
Tabel Jenis-jenis Penilaian
Penilai
No
Pendidik
1
2
3
Pendidik
(Satuan
1
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Ulangan Harian (Penilaian
pro-ses akhir KD/tatap
muka)
Guru
KD
Ulangan Tengah Semester
(Penilaian akhir beberapa
KD atau akhir sebuah SK)
Ulangan Akhir Semester
Ganjil (komprehensif,
seluruh kompe-tensi dalam
satu semester)
Ulangan Kenaikan Kelas/
akhir semester genap
Guru
(Internal/QA)
dan Unsur
Eksternal/ QC
Guru,
dan Unsur
Eksternal
Guru dan Unsur
Eksternal
Beberapa KD
atau SK
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
Normatif
dan Adaptif
KHS
KHS
KHS/Skill
Passport
KHS
Dapat berupa
beberapa KD atau / Skills
SK
port
ran
Hasil
Belajar
r
SKL yang dipelajari
pada tahun yang
/Skill
bersangkutan
Passport
KHS
R
aport
Pass
Le
ger
Lapo
Lege
KHS
R
aport
Le
9
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Pendidikan)
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Ujian Sekolah
2
10
Unsur yang
terlibat
Sekola
h, Pemerintah
(Intern
al/QA dan atau
Eksternal/QC)
Bentuk Administrasi
Penilaian
Normatif
Produktif
dan Adaptif
Lapo
ger
ran
Hasil
Belajar
Tran
skrip
Lege
r
Bentuk Administrasi
Penilaian
Ruang lingkup
materi
Mata pelajaran
yang tidak
diujikan dalam
UN untuk
seluruh SKL
yang sudah
diajarkan
Produktif
/ Skills
Normatif
dan Adaptif
KHS
zah
Pass
port
Ija
ran
Hasil
Belajar
Tr
anskrip
Lapo
Le
ger
Penilai
Pemerintah
No
1
Jenis
Penilaian
Ujian Nasional (UN)
Unsur yang
terlibat
Pememrintah
dan Du/Di
Ruang lingkup
materi
Bentuk Administrasi
Penilaian
Normatif
Produktif
dan Adaptif
Tran
slrip
Ijaza
h
Lege
r
Seluruh SKL Ujian
Tran
Ija
Nasional
skrip
zah
Ijaza
S
h
KHUN
SKH
Le
UN
ger
Serti
fikat
Kompetensi
11
Keterangan jenis penilaian:
1.
Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik
setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
dalam proses pembelajaran.
2
Ulangan Tengah Semester
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran.
3
Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester
ganjil. Cakupan materi meliputi indikator-indikator yang
merepresentasikan semua standar kompetensi (SK) pada semester
tersebut.
4
Ulangan Kenaikan Kelas
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik di akhir semester genap, untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan materi
meliputi indikator-indikator yang merepresentasikan standar
kompetensi (SK) pada tahun tersebut dengan mengutamakan
materi yang dipelajari pada semester genap.
5
Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan
merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur
dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun
yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian
sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.
6
Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah
satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian
12
Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap
tahun oleh Depdiknas dan Prosedur Operasional Standar (POS)
yang diterbitkan oleh BSNP.
F.
Penetap
an Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap
mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar
antara 0-100%.
1.
KKM Program Normatif dan Adaptif
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
program normatif dan adaptif adalah 75%.
indikator
KKM program normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut:
a.
Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik ”A”
Rata-rata nilai = 80 - 100, A diberi skor 3
Rata-rata nilai = 60 - 79, A diberi skor 2
Rata-rata nilai = < 60,
A diberi skor 1
b.
Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi ”B”
Kompleksitas/kesulitan rendah, B diberi skor 3
Kompleksitas/kesulitan sedang, B diberi skor 2
Kompleksitas/kesulitan tinggi,
B diberi skor 1
c.
Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM,
alat dan bahan) ”C”
Dukungan tinggi, C diberi skor 3
Dukungan sedang, C diberi skor 2
Dukungan rendah, C diberi skor 1
13
Contoh penentuan KKM
Jika dalam pembelajaran suatu kompetensi/mata pelajaran
memiliki kondisi: kemampuan rata-rata peserta didik ”65”,
tingkat kesulitan/kompleksitas ”sedang”, dan sumber daya
pendukung ”sedang”, maka nilai KKM-nya adalah :
2.
KKM =
(A + B + C)
---------------9
X 100
=
(2 + 2 + 2)
---------------9
X 100
=
66,7 atau dibulatkan 67
KKM Program Produktif
KKM program produktif mengacu kepada standar minimal
penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang
bersangkutan. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing
kompetensi dasar (KD) adalah terpenuhinya indikator yang
dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten atau belum
kompeten dan diberi lambang/skor 7,00 bila memenuhi
persyaratan minimal.
G.
Kriteria
Penilaian
14
1.
Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, pendidik/guru ingin
menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika
menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis
penilaian tidak valid.
2.
Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan
perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal,
guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil
yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan
lagi dengan kondisi yang relatif sama. Untuk menjamin
penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek dan
penskorannya harus jelas.
3.
Berfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada
pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya
pada penguasaan materi (pengetahuan).
4.
Menyeluruh/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam
cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau
kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil
kemampuan peserta didik.
5.
Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu,
penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6.
Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi pendidik/guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi
peserta didik.
Penilaian Hasil Belajar Kelompok
Pelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Mata
Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilakukan melalui:
a.
Pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai
15
perkembangan afeksi dan kepribadian
peserta didik.
b.
16
Ujian, ulangan, dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik.
2.
Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
diukur melalui ulangan, penugasan, dan/atau
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
materi yang dinilai,
3.
Penilaian
pelajaran
pengamatan
dan sikap
afeksi dan
didik.
4.
Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilakukan melalui:
hasil belajar kelompok mata
estetika
dilakukan
melalui
terhadap perubahan perilaku
untuk menilai perkembangan
ekspresi psikomotorik peserta
a.
Pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi
peserta didik, dan
b.
Ulangan dan/atau penugasan untuk
mengukur aspek kognitif peserta didik.
17
18
BAB II
TEKNIK PENILAIAN
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan
informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan
dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi
yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam
penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian
diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian
tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
A.
Penilaia
n Unjuk Kerja
1.
Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di
bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga,
presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan
peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut.
c.
kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
19
d. kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak (hanya
yang esensial), sehingga semua dapat diamati.
e. kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
yang akan diamati.
2.
Teknik Penilaian Unjuk Kerja
Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai
konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
tertentu. Misalnya, untuk menilai kemampuan berbicara peserta
didik perlu dilakukan pengamatan atau observasi berbicara
yang beragam, seperti: diskusi dalam kelompok kecil,
berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan
demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
daftar cek (”ya”/”tidak”), terhadap indikator-indikator pada setiap
KD. Peserta didik dinyatakan ”kompeten” apabila seluruh
indikator terpenuhi (ya) dan ”tidak kompeten” apabila ada
indikator yang tidak terpenuhi.
Contoh
Format Penilaian Pembuatan Telor Asin
Nama peserta didik: ___________
No.
A.
1.
KD/Indikator
Memilih telor:
Telor dipilih berdasarkan
kesegarannya menurut candle
20
2.
system
Telor dipilih berdasarkan
B.
1.
keutuhannya
Membuat adonan
Komposisi garam dan bahan
2.
C.
pembungkus 1:3
Dst.
Dst.
Kelas: ________
Ya
Tidak
3.
Pengolahan Data Penilaian Unjuk Kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari
pengamatan terhadap unjuk kerja peserta didik dari suatu
kompetensi. Skor diperoleh dari format penilaian unjuk kerja,
berupa daftar ceklist.
Nilai yang dicapai oleh peserta didik dalam suatu unjuk kerja
adalah tingkat ketercapaian indikator pada setiap KD. Nilai
unjuk kerja suatu kompetensi ditetapkan berdasarkan skor KD
terendah.
B.
Penilaia
n Sikap
1.
Pengertian
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan
tempat belajar.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang
diinginkan.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Sikap terhadap materi pelajaran; Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap materi pelajaran. Dengan
sikap`positif dalam diri peserta didik, akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi
motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi pelajaran
yang diajarkan.
b.
Sikap terhadap guru/pengajar; Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik yang
tidak memiliki sikap positif terhadap guru, akan cenderung
mengabaikan hal-hal yang diajarkan. Dengan demikian,
peserta didik yang memiliki sikap negatif terhadap guru
21
akan sukar menyerap materi pelajaran yang diajarkan oleh
guru tersebut.
c.
Sikap terhadap proses pembelajaran; Peserta didik
juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran di
sini mencakup suasana pembelajaran, strategi, metodologi,
dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran yang menarik, nyaman, dan
menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar yang
maksimal.
2.
d.
Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau normanorma tertentu berhubungan dengan suatu materi
pelajaran;
Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan
pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya,
peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta
didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu
glondongan ke luar negeri.
e.
Sikap-sikap lain yang dimuat dalam tujuan
pendidikan Misalnya: mandiri, kreatif, bertanggung jawab,
demokratis, dan lain-lain yang secara umum digunakan
pada unjuk kerja.
Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan melakukan observasi
perilaku peserta didik. Penggunaan skala penilaian (rating
scale) memungkinkan penilai memberi skor/nilai terhadap
sikap/perilaku tertentu secara lebih cermat.
22
Berikut contoh penggunaan penilaian skala:
Standar Pencapaian
Strategi
Penilaian
Deskripsi
Skor
1
Mampu tampil secara wajar
Observasi
dalam kegiatan di depan
aktivitas siswa
massa
dalam
berdiskusi,
selalu
5
kegiatan massa
sering
4
di sekolah/ber
kadang
3
masyarakat
-kadang
jarang
2
sangat
1
jarang
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku harian catatan khusus tentang kejadiankejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di
sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.
No
Jenis/Aspek
Sikap
Sikap
percaya diri
Contoh: Isi Buku Catatan Harian
No
.
Hari/
tanggal
Nama
peserta didik
Kejadian
Tanda tangan
peserta didik
Catatan dalam lembaran buku tersebut untuk menilai perilaku
peserta didik. Kejadian yang ditulis mencakup sikap positif
maupun negatif peserta didik.
23
Contoh: Format Penilaian Sikap
No.
(n)
Aspek Sikap /ranah Noninstruksional/ (Attitude)
1.
Kedisiplinan
2.
Kejujuran
3.
5
Kerja sama
Mengakses dan
mengorganisasi informasi
Tanggung jawab
6
Memecahkan masalah
…
Kemandirian
nmax
Ketekunan
4.
Nilai Attitude (NAt) =
Keterangan:
(Bn + En )
(5 + 5) x nmax
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(Oleh Guru/
Peserta didik ybs.)
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
X Smax
nmax = banyaknya aspek sikap (dalam contoh diatas nmax = 8);
Smax = Skor maksimum; 10,00; 100; atau sesuai ketetapan tertentu.
Bn dan En : skor B dan E pada aspek sikap ke n;
Pesrta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu,
kemudian diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Contoh deskripsi aspek sikap sebagaimana halaman berikut.
24
No
Komponen
Deskripsi Skor Perolehan
1
Disiplin
5
Mentaati semua peraturan kerja
secara konsisten tanpa instruksi
dan pengawasan guru
4
Mentaati semua peraturan
kerja secara konsisten
dengan sedikit pengawasan
dari guru
Jujur selama diawasi23
3
Mentaati semua peraturan
kerja dengan pengawasan
guru
2
Peraturan kerja kadangkadang dilanggar meskipun diawasi
2
Kejujuran
Selalu jujur
3
Kadang-kadang jujur
Kerja sama
Dapat bekerjasama dengan
semua pihak (sesama teman
maupun guru, pegawai)
Mengakses dan Dapat mengskses dan
meng-organisasi memanfaatkan informasi terbaru
informasi
Bisa bekerjasama dengan
group tertentu tanpa
pengawasan guru
Dapat mengakses informai
tapi kurang
memanfaatkannya
Dapat bekerjasama dalam
group kerja selama diawasi
guru
Kadang-kadang mencari
informasi baru
Kadang-kadang tidak jujur Sering tidak jujur
walaupun diawasi
Hanya dapat bekerjasama Tidak dapat
dengan guru
bekerjasama walaupun
dalam grup kerja
Dapat memanfaatkan
Kurang mampu
informasi baru tetapi
mengakses informasi
terlambat
baru
5
Tanggung jawab Dapat bertanggung jawab dalam
segala kewajiban
Bertanggungjawab tetapi
hanya sebagian saja
6
Memecahkan
masalah
Dapat memecahkan masalah
dengan baik tanpa bimbingan
Dapat memecahkan masalah
dengan baik atas bimbingan
Kadang kadang bertanggung- Bertanggungjawab selama
jawab jika diawasi
menguntungkan dan
diawasi
Dapat memecahkan sebagian Dapat memecahkan
besar masalah tanpa
sebagian masalah walau
bimbingan
tanpa bimbingan
Kurang bertanggungjawab pada
kewajibannya
Semua masalah
diselesaikan selalu
dengan bantuan penuh
7
Kemandirian
8
Ketekunan
Dapat belajar sendiri tanpa
pengawasan guru
Tekun tanpa harus dibimbing
Dapat belajar sendiri dengan
pengawasan guru
Tekun selama dibimbing
Kadang kadang dapat belajar Kadang kadang mandiri
mandiri
jika daiawasi
Kadang kadang tekun
Kadang kadang kurang
tekun walau dibimbing
Kurang mampu bekerja
mandiri
Kurang tekun walau
dibimbing
4
1
Peraturan kerja sering
dilanggar meskipun
diawasi
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP (ATTITUDE)
25
3.
Pengolahan Data Penilaian Sikap
Penilaian sikap memiliki dua makna, yaitu: sikap minat
mengikuti pembelajaran dan sikap (attitude) di lingkungan
pembelajaran (sekolah, masyarakat, dan DU/DI).
Nilai sikap mengikuti pembelajaran diperoleh dari data buku
catatan harian peserta didik. Penilaian sikap (attitude) idealnya
dilakukan oleh dua penilai atau lebih. Skor hasil penilaian
selanjutnya dimasukkan dalam fishbean analysis.
C.
Penilaia
n Tertulis
1.
Pengertian
Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan
menggunakan perangkat penilaian berupa soal dan jawaban
dalam bentuk tulisan (pen and paper test).
2.
Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:
a.
objektif meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)
b.
pilihan ganda;
dua pilihan (”benar”/”salah”, ”ya”/”tidak”);
menjodohkan;
isian singkat atau melengkapi;
jawaban singkat atau pendek;
subjektif berupa uraian
Dalam mengembangkan instrumen butir/soal perlu memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
26
a.
materi: kesesuaian soal dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pencapaian pada
kurikulum.
b.
konstruksi: rumusan soal atau pertanyaan harus jelas
dan tegas.
c.
bahasa: rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat
yang menimbulkan penafsiran ganda.
3.
Pengolahan Data Penilaian Tertulis
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik
dari hasil tes tertulis pada setiap KD dan ulangan komprehensif.
D.
Penilaia
n Projek (Project Work)
1.
Pengertian
Penilaian proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang
dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan
peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam
pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi.
2.
Teknik Penilaian Projek
Komponen/kegiatan yang perlu dinilai: penyusunan disain atau
proposal, unjuk kerja, produk (barang/jasa), penyajian
hasil/produk, dan laporan tertulis.
Dalam penilaian projek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a.
Kemampuan melaksanakan projek
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik / mencari
informasi, melaksanakan tugas/projek, mengelola waktu,
dan penulisan laporan.
b.
Relevansi
Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari
dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di).
c.
Keaslian produk
Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
27
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang
terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
3.
Pengolahan Data Penilaian Projek
Data penilaian projek (project work) meliputi skor perolehan
dari penilaian perencanaan, pelaksanaan, kulminasi, produk,
dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat
menggunakan 4 (empat) rentang skor,
Status
Skor
tidak kompeten
kompeten
Predikat
0,00 - 6,90
7,00 - 7,90
8,00 - 8,90
9,00 - 10
kurang
baik
sangat baik
istimewa
Berikut ini contoh deskripsi dan penskoran untuk empat
tahapan pengerjaan projek.
Tahap
Perencanaan/
persiapan
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan data/
Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
28
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap
semakin tinggi skor yang diperoleh.
E.
Penilaia
n Portofolio
1.
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti hasil belajar
(evidence) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik
(hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik, atau bentuk informasi lain yang terkait dengan
kompetensi keahlian tertentu.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik,
sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh
guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari
usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi
yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan
karya seorang peserta didik disebut portofolio. Portofolio
digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu
komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi
peserta didik, atau menilai hasil belajar peserta didik.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada
dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’
tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang
tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa.
Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi
perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya,
pemahamannya
atas
pelajaran
yang
bersangkutan,
kemampuannya
mengungkapkan
gagasan-gagasannya,
sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan
sebagainya.
29
Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa,
melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja
diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi,
pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu.
Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu
diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran, atau
peningkatan belajar siswa.
Portofolio peserta didik untuk penilaian merupakan kumpulan
produk siswa, yang berisi berbagai jenis karya seorang siswa,
misalnya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
30
Hasil proyek, penyelidikan, atau praktik siswa, yang
disajikan secara tertulis atau dengan penjelasan tertulis.
Gambar atau laporan hasil pengamatan siswa,
dalam rangka melaksanakan tugas untuk mata pelajaran
yang bersangkutan.
Analisis situasi yang berkaitan atau relevan dengan
mata pelajaran yang bersangkutan.
Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah,
dalam mata pelajaran yang bersangkutan.
Laporan hasil penyelidikan tentang hubungan
antara konsep-konsep dalam mata pelajaran atau
antarmata-pelajaran.
Penyelesaian soal-soal terbuka.
Hasil tugas pekerjaan rumah yang khas, misalnya
dengan cara yang berbeda dengan cara yang diajarkan di
sekolah, atau dengan cara yang berbeda dari cara pilihan
teman-teman sekelasnya.
Laporan kerja kelompok.
Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan
menggunakan alat rekam video, alat rekam audio, dan
komputer.
Fotokopi surat piagam atau tanda penghargaan
yang pernah diterima oleh siswa yang bersangkutan.
Hasil karya dalam mata pelajaran yang
bersangkutan, yang tidak ditugas-kan oleh guru (atas
pilihan siswa sendiri, tetapi relevan dengan mata pelajaran
yang bersangkutan).
l.
Cerita tentang kesenangan atau ketidaksenangan
siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.
m.
Cerita tentang usaha siswa sendiri dalam
mengatasi hambatan psikologis, atau usaha peningkatan
diri, dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
2.
Teknik Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Jelaskan
kepada
peserta
didik
maksud
penggunaan portofolio.
Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat
digunakan.
Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan
mengarsipkan portofolio.
Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap
evidence.
Tentukan
kriteria
penilaian
sampel-sampel
portofolio.
Lakukan penilaian diri peserta didik.
Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum
sesuai dengan kriteria.
31
Contoh: Penilaian Portofolio
Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Mata Pelajaran/SK
: Menggambar Teknik Bangunan Gedung
Alokasi Waktu
: 1 (Satu) Semester
Nama Siswa
: ..................................................
N
o
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
1.
Menggambar macammacam pondasi
2.
Membuat analisa
perencanaan bangunan
gedung
3.
Dan seterusnya
Periode
Keaslian
Kriteria
Kualitas /
Kesesuaian
Kerapihan
Kelas : X/1
Waktu
Pembuatan
Keterangan
30/7
10/8
dst.
1/9
30/9
dst.
...
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor
untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 - 0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan
guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai.
32
3.
Pengolahan Data Penilaian Portofolio
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahaptahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan data, dan
pengolahan data, pelaksanaan pekerjaan dan penyajian
data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, pendidik dapat
menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1
merupakan skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi
untuk setiap tahap. Jadi total skor terendah untuk keseluruhan
tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 16. Berikut tabel
yang memuat contoh deskripsi dan penskoran
Tahap
Perencanaan/
persiapan
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan data/
Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap
semakin tinggi skor yang diperoleh.
33
F.
Penilaia
n Diri
1.
Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian
diri dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
a.
Penilaian ranah kognitif, misalnya: peserta didik
diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan, melalui
hasil kerjanya.
b.
Penilaian ranah afektif, misalnya peseta didik
melakukan
penilaian
sikap
terhadap
penerapan
penggunaan alat keselamatan kerja di bengkel.
c.
Penilaian ranah psikomotorik, misalnya peserta
didik diminta untuk menilai kecakapan dalam berpidato,
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2.
Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan
yang akan dinilai.
b.
Menentukan
kriteria
penilaian
yang
akan
digunakan.
c.
Merumuskan format penilaian, dapat berupa
petunjuk teknis penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian.
d.
Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian
diri.
e.
Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak,
untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa
melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
34
f.
Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian
yang diambil secara acak.
35
Contoh: Penilaian Diri
Kompetensi Keahlian : Geologi Pertambangan
Mata Pelajaran/SK
: Melaksanakan Kegiatan Pemboran
dan Peledakan
Alokasi Waktu
: 1 Semester
Nama Siswa
: _________________ Kelas : XI/2
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
No
1.
2.
3.
Tanggapan
1
0
Verifikasi
Guru
ya tidak
Melakukan pemboran
untuk peledakan dengan
arah : vertikal, miring, dan
horisontal
Mengidentifikasi
perlengkapan dan
peralatan peledakan yang
diterapkan yang sesuai
dengan metode
peledakannya
dan seterusnya
Keterangan:
1
=
Paham
0
= Tidak
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan
secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak
berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk
perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang
dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar
peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup
untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan,
keterampilan, pengetahuan, dan sikap seseorang. Lagi pula,
interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta
didik terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar
yang dialaminya.
36
Untuk menjamin obyektivitas hasil penilaian, dilakukan proses
verifikasi oleh pemeriksa (verifier), baik pemeriksa internal
maupun eksternal.
a. Verifikasi internal
Verifikasi internal sebagai proses penjaminan mutu (Quality
Assurance) dilakukan oleh unsur sekolah, bisa terdiri atas
guru kejuruan, ketua kompetensi keahlian, dan wakil kepala
sekolah, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memahami tujuan pembelajaran/kriteria unjuk kerja
yang harus dikuasai peserta didik;
2) Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh
guru;
3) Memverifikasi hasil penilaian;
4) Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti
fisik portfolio;
5) Menyusun umpan balik;
6) Mengkonfirmasikan hasil verifikasi penilaian kepada
guru, dan
7) Mengajukan hasil verifikasi kepada external verifier.
b. Verifikasi eksternal
Verifikasi eksternal sebagai proses pengendalian mutu
(Quality Control) dapat dilakukan oleh penilai (assessor)
yang diakui lembaga sertifikasi profesi, DU/DI atau asosiasi
profesi, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Memahami tujuan pembelajaran/kriteria kinerja yang
harus dikuasai peserta didik;
2) Memantau pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh
guru;
3) Memverifikasi hasil penilaian guru, dan
4) Menguji peserta didik secara sampling melalui bukti
belajar berupa portfolio.
3.
Pengolahan Data Penilaian Diri
Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil
penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan
kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri,
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Hasil penilaian ini
37
tidak digunakan sebagai alat untuk menilai siswa tetapi hanya
untuk mengetahui perkembangan/kemajuan belajar siswa.
Pada tahap awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh
peserta didik tidak dapat langsung diterima dan digunakan,
karena peserta didik belum terbiasa, terlatih, dan sangat
terbuka sehingga kemungkinan banyak melakukan kesalahan.
Alasan lain karena kemungkinan peserta didik sangat subjektif
adanya terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan nilai yang
baik. Oleh karena itu, guru perlu menelaah hasil penilaian diri
peserta didik.
Guru perlu mengambil sampel antara 5% sampai dengan 10%
untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila
hasil koreksi ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan
peserta didik banyak melakukan kesalahan, guru dapat
mengembalikan seluruh hasil pekerjaan kepada peserta didik
untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan tentang
kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan. Dua atau
tiga kali guru melakukan langkah koreksi dan telaah, peserta
didik menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara
baik, objektif, dan jujur.
Setelah peserta didik terlatih dalam melakukan penilaian