d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Perokok disini menggunakan rokok bukan karena untuk
mengendalikan perasaan mereka, melainkan karena benar-benar sudah menjadi kebiasaan rutin. Dengan kata lain merokok
merupakan suatu perilaku yang bersifat spontan, dan seringkali tanpa disadari.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi remaja merokok
Ada berbagai alasan yang bisa menyebabkan seseorang merokok. Biasanya seorang individu mempunyai kebiasaan merokok yang berbeda
dari individu lain yang disesuaikan dengan tujuannya dalam merokok. Perilaku merokok sebenarnya tidak jauh dari lingkungan dan individu itu
sendiri. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari lingkungan juga disebabkan faktor dari dalam diri individu itu sendiri.
Menurut Subanada dalam Soetjiningsih 2010 terdapat empat faktor resiko bagi remaja untuk merokok yaitu :
a. Faktor psikologik 1.1. Faktor perkembangan sosial
Remaja beranggapan bahwa rokok dapat menjadi cara bagi mereka untuk bebas dan terlihat dewasa saat mereka berhadapan
dengan teman-temannya yang juga merokok. Merokok sering dikaitkan dengan remaja yang mempunyai prestasi buruk di
bidang akademik, sehingga mereka mencari ketenangan dengan merokok.
1.2. Faktor psikiatrik Terdapat hubungan antara merokok dengan gangguan psikiatrik.
Gejala depresi misalnya lebih sering muncul pada perokok daripada bukan perokok. Seorang remaja yang memperlihatkan
gejala depresi dan cemas akan mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk menggunakan rokok. Remaja yang mengalami
gangguan cemas menggunakan rokok untuk menghilangkan kecemasan yang mereka alami.
b. Faktor biologik 2.1. Faktor kognitif
Faktor lain yang dapat mempengaruhi dalam perilaku rokok adalah pikiran mereka yang dapat merasakan efek-efek
menyenamgkan dari rokok. 2.2. Faktor jenis kelamin
Seiring perkembangan tekhnologi, sekarang merokok tidak hanya perilaku laki-laki saja, melainkan juga terjadi pada
perempuan. Perempuan yang merokok dilaporkan menjadi lebih percaya diri, suka menentang, dan pandai bicara.
c. Faktor lingkungan Faktor lingkungan yang berkaitan dengan perilaku merokok pada
remaja antara lain orang tua, saudara kandung maupun teman sebaya, dan papan iklanreklame. Menggunakan rokok pertama kali
lebih dipengaruhi faktor lingkungan, namun untuk penggunaan rokok tetap lebih dipengaruhi oleh faktor personal
d. Faktor regulasi dan hukum Karena adanya peningkatan harga jual atau bea cukai yang tinggi
maka akan menurunkan jumlah pembelian dan konsumsi. Pembatasan tempat-tempat untuk merokok juga diharapkan dapt
menurunkan angka penggunaan rokok, namun kenyataannnya angka mulai merokok usia remaja tetap saja meningkat.
D. Penelitian Terkait
a. Penelitian oleh Neneng Nurlalilah dengan judul Hubungan antara Persepsi tentang Dampak Merokok terhadap Kesehatan dengan Tipe Perilaku
Merokok Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Teknik analisa data
dalam penelitian adalah korelasi Product Moment. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa UIN yang merokok sebanyak 120 orang. Hasil
penelitian menunjukkan nilai r sebesar 0,044 dengan nilai signifikansi sebesar 0,645 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi
tentang dampak merokok terhadap kesehatan dengan tipe perilaku merokok
b. Penelitian yang dilakukan oleh Renny Anggraini Nur Prasasti dengan judul Hubungan antara Dimensi Kepribadian Big Five dengan Perilaku
Merokok pada Remaja Akhir tahun 2011. Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Teknik analisa data dalam
penelitian adalah korelasi Product Moment. Sampel yang digunakan