Latar Belakang Dr. Marhaposan Situmorang, M.Sc 4. Drs. Tenang Ginting, M.S

22 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama ini pemanfaatan serat sabut kelapa hanya digunakan untuk industri rumah tangga dalam skala kecil. Misalnya bahan pembuat sapu, tali, keset, dan alat-alat rumah tangga lain. Tidak sedikit pula yang memanfaatkan sabut kelapa sebagai bahan bakar memasak. Padahal serat sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri karpet, pengisi sandaran kursi, dashboard mobil, kasur, genteng, plafon atau bahan panel dinding tahan gempa. Panel dinding ini dapat dijadikan solusi bagi masyarakat yang menjadi korban bencana gempa untuk dinding kuat dan ekonomis. Penggunaan sabut kelapa banyak dimanfaatkan karena sabut kelapa memiliki sifat tahan lama, sangat ulet, kuat terhadap gesekan, tidak mudah patah, tahan terhadap air, tidak mudah membusuk, tahan terhadap jamur dan hama serta tidak dihuni oleh rayap dan tikus. Untuk itu, serat sabut kelapa menjadi alternatif perkembangan komposit, karena selain murah, mudah didapat juga sangat berlimpah. Menurut Isroful, 2009 sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat lainnya yang merupakan bagian berharga dari sabut. Setiap butir kelapa mengandung serat 525 gram 75 dari sabut, dan gabus 175 gram 25 dari sabut. Mahmud dan Ferry, 2005 menyatakan bahwa satu butir kelapa menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30 serat. Penelitian yang dilakukan Jufri 2009, diperoleh bahwa serat sabut kelapa memiliki pengaruh terhadap kekuatan bending produk asbes semen dengan perlakuan terbaik pada persentase serat kelapa 2.4 dengan model anyam. Universitas Sumatera Utara 23 Pemanfaatan sabut kelapa juga dapat digunakan sebagai peredam suara, seperti penelitian yang dilakukan Khuriati 2006, bahwa sabut kelapa memenuhi persyaratan untuk peredam suara sesuai ISO 11654. Dengan komposisi serat sabut kelapa di atas 0,15. Sehingga dihasilkan bahan penyerapan gelombang bunyi oleh peredam suara berbahan dasar material penyusun sabut kelapa. Penelitian lain yang dilakukan Fajriyanto dan Ferris.F. 2008 bahwa limbah pabrik kertas sludge, sabut kelapa dan sampah plastik dapat dibuat komposit dinding bangunan yang kuat dan ramah lingkungan. Hasilnya menunjukkan bahwa variasi beban penggempaan pada saat pencetakan panel bangunan dan komposisi sabut kelapa berpengaruh secara signifikan terhadap karakteristik mekaniknya. Dan diperoleh kuat lentur yang optimal, yakni 77,81kg.fcm 2 dengan beban penggempaan 2000 bars dan komposisi sabut kelapa sebesar 2 bb. Karakteristik mekanik komposit dinding bangunan dari limbah pabrik kertas sludge, sabut kelapa dan sampah plastik dipengaruhi oleh variasi komposisi bahan baku, variasi pembebanan pada saat casting pencetakan dan variasi berat sabut kelapa. Untuk itu, perkembangan teknologi pembuatan produk bahan bangunan dari komposit serat alam menjadi perhatian dalam bidang penelitian. Misalnya serat sabut kelapa sebagai bahan panel dinding. Panel dinding ini dapat dijadikan solusi bagi masyarakat yang menjadi korban pasca bencana gempa. Karena akibat dari gempa, banyak bangunan yang mengalami kerusakan terutama bagian dinding bangunan. Sehingga harga material bangunan semakin meningkat, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan rumah yang semakin banyak. Maka untuk memenuhi target pembanguan rumah yang cepat, kuat, dan ekonomis dibutuhkan teknologi bahan alternatif khususnya penyediaan panel dinding bangunan yang ringan, efisien, hemat waktu dalam pengerjaan, ramah lingkungan, kuat dan tahan penggempaan. Karena pemakaian panel dinding, bisa mengurangi Universitas Sumatera Utara 24 biaya konstruksi dan penguasaan lahan. Untuk konstruksi rumah dengan panel dinding ini tidak memerlukan banyak tenaga untuk mendirikan, sehingga mengurangi ongkos tukang. Waktu pemasangan lebih singkat dapat mencapai 8 sampai 10 hari, karena rumah dari panel dinding ini dikemas supaya cepat dipasang, dapat cepat pula dibongkar atau dipindahkan. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian pembuatan papan lembaran sebagai panel dinding dari susunan dan variasi berat sabut kelapa dengan resin polyester agar menghasilkan bahan dengan sifat mekanik yang lebih optimal.

1.2. Perumusan Masalah