Pengertian Pajak, Fungsi Pajak, dan Asas Pemungutan pajak 1. Pengertian Pajak

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa administrasi adalah sesuatu proses kerjasama yang terdapat disuatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan B. Pengertian Pajak, Fungsi Pajak, dan Asas Pemungutan pajak B.1. Pengertian Pajak Secara umum Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut penguasa berdasarkan norma-norma hukum untuk menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Selain hal tersbut diatas, terdapat beragam defenisi pajak dikalangan para sarjana ahli dibidang perpajakan. Beberapa diantara adalah sebagai berikut : 1 Menurut Resmi 2005:1 Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, mendefenisikan pajak sebagai berikut : “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara peralihan kekayaan dari sector partikelir ke sector pemerintah berdasrkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontraprestasi yang langsung dapat ditunjakkan dan yang dugunakan untuk pengeluaran umum public uitgaven .” Universitas Sumatera Utara 2 Menurut Waluyo 2008:2 Mr. Dr. NJ. Feldman mendefenisikan pajak sebagai berikut : “ Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma – norma yang di tetapkannya secara umum tanpa adanya kontraprestasi dan semata – mata digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluaran umum. ” Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki cirri – cirri yang melekat pada definisi pajak sebagia berikut : a. Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang – undang serta aturan pelaksanaannya. b. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. c. Pajak dipungut oleh Negara baik pemerintah pusat maupun daerah. d. Pajak diperuntukan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah yang bila dari pemasukannya masih terdapat surplus dipergunakan untuk membiayai public investment. e. Pajak digunakan pemerintah untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat secara umum,misalnya : pembangunan sarana dan prasarana umum. B.2. Fungsi Pajak Adapun fungsi pajak menurut Waluyo 2008 : 6 adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara . Pajak mempunyai fungsi budgetair artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembengunan. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak seperti Pajak Pengahasilan, Pajak Pertamnahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah , Pajak Bumi dan Bangunan dan Lain – lain b. Fungsi mengatur. Pajak mempunyai fungsi mengatur artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi dan mencapai tujuan – tujuan tertentu diluar bidang keuangan. Sebagai contoh penerapan pajak sebagai fungsi mengatur adalah pajak yang tinggi dikenakan atas barang – barang mewah. B.3. Pembagian Hukum Pajak Munawir 2007 : 20 menyatakan bahwa hukum pajak dibagi dua yaitu : a Hukum Pajak Material Hukum pajak manajerial membuat norma – norma yang menerangkan keadaan , perbuatan dan peristiwa hukum yang harus dikenakan pajak siapa yang harus dikenakan pajak berapa besar pajaknya. b Hukum Pajak Formal Hukum pajak formal adalah peraturan – peraturan mengenai tata cara untuk menjelmakan hukum pajak material tersebut menjadi suatu kenyataan. Bagi Universitas Sumatera Utara hukum ini memuat cara – cara penyelenggaraan mengenai penetapan suatu utang pajak, control oleh pemerintah terhadap penyelengaranya, kewajiban para Wajib Pajak sebelum dan sesudah menerima surat ketetapan pajak , kewajiban pihak ketiga da prosedur dalam pemungutannya. B.4. Syarat Pemungutan Pajak Munawir 2007:10 menyatakan ada beberapa syarat yang harus dilihat dalam pemungutan pajak , yaitu : a. Pemungutan Pajak Harus Adil Tujuan dari setiap hukum adalah membuat adanya keadilan demikian pula dalam hukum pajak pun mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan hukum – hukum lainnya yaitu membuat adanya keadilan dalam hal pemungutan pajak baik adil dalam perundang – undangannya maupun adil dalam pelaksanaanya. b. Pemungutan Pajak Harus Berdasarkan Hukum Hukum pajak harus dapat memberikan jaminan atau kepastian hukum yang perlu untuk menyatakan keadilan yang tegas , baik untuk negara maupun untuk warganya. c. Pemungutan Pajak Harus Tidak Mengganggu Perekonomian Keseimbangan dalam kehidupan ekonomi tidak boleh terganggu karena adanya pemungutan pajak , bahkan harus tetap dipupuk olehnya sesuai dengan fungsi kedua dari pemungutan pemungutan pajak yaitu Fungsi mengatur. Universitas Sumatera Utara d. Pemungutan Pajak Harus Effisien Untuk mencapai efisiensi pemungutan pajak serta untuk memudahkan wajib pajak untuk menghitung dan memperhitungkan pajaknya maka harus diterapkan sistem pemungutan pajak yang sederhana dan mudah dilaksanakan sehingga masyarakat tidak terganggu dengan permasalahan pajak yang sulit srhingga dapat menimbulkan inefisiensi baik bagi wajib pajak maupun bagi pemungut pajak. e. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana Sistem pemungutan pajak yang sederhana dan mudah dilaksanakan akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar dan memudahkan aparatur pajak dalam pemungutan dan pengawasannya.

C. Pengelompokan Pajak