Metode Kualitatif Metode Kuantitatif

2.3 Indeks Maloklusi

Metode-metode yang diperkenalkan oleh Draker, Grainger, Salzmann, Freer dan Adkins serta Freer di antara metode lainnya sudah mengalami banyak perkembangan guna mencapai tujuan yaitu penilaian kebutuhan akan perawatan bagi tujuan kesehatan masyarakat. Brook dan Shaw telah memperkenalkan garis besar dari indeks prioritas perawatan ortodonti yang terdiri atas dua bagian. Bagian pertama menilai dan memberikan skor bagi faktor-faktor oklusi dan gangguan kesehatan rongga mulut, sedangkan bagian kedua memberikan skor untuk derajat gangguan estetik yang disebabkan karena malposisi gigi-gigi anterior. 8,20 Berdasarkan maloklusi yang ada, para ortodontis mengelompokkan maloklusi berdasarkan kebutuhan perawatan dengan lebih tepat. Berdasarkan metode untuk mengukur dan menentukan keparahan maloklusi dapat dibagi menjadi dua, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Contoh maloklusi secara kualitatif adalah Angle, Fisk, dan WHOFDI. Sedangkan maloklusi secara kuantitatif adalah Dental Aesthetic Index DAI, Index of Orthodontic Treatment Need IOTN, dan Index of Complexity Outcome and Need ICON. 7

2.3.1 Metode Kualitatif

Metode kualitatif yang pertama kali dipakai dan sampai sekarang masih sering digunakan adalah metode Angle. Metode ini sangat mudah digunakan karena klasifikasinya berdasarkan relasi mesio distal gigi dengan gigi molar satu atas permanen sebagai panduan dalam menentukan oklusi. Pada metode Angle tidak diperhitungkan hubungan antara gigi dengan wajah karena pada metode ini hanya menentukan hubungan oklusi dari arah mesio distal pada bidang sagital. Sehingga dari metode Angle, metode-metode kualitatif kemudian dikembangkan untuk mengukur dan menentukan keparahan oklusi. Salah satu metode yang dikembangkan oleh Bjork dkk., merupakan metode yang mengukur maloklusi dengan mengidentifikasikan gelaja-gelaja maloklusi dengan terperinci. Data yang diperoleh akan dianalisa dalam 3 bagian, yaitu anomali oklusal, anomali pada gigi, dan deviasi pada kondisi ruang. Kemudian pada tahun 1979 metode ini dikembangkan oleh Universitas Sumatera Utara 10 WHOFDI. Metode ini terdiri dari 5 masalah yaitu anomali, kondisi ruang, oklusi, kondisi gigi dan kebutuhan perawatan ortodonti. Ringkasan metode kulitatif dapat dilihat pada tabel 1. 7 Tabel 1. Metode-metode kualitatif dan cara mengklasifikasi maloklusi menurut masing-masing metode. 7 Metode Cara Klasifikasi Angle Relasi mesio distal gigi molar satu atas permanen dengan gigi molar permanen bawah. Fisk Pasien dibagi mengikuti umur dental masing-masing. Metode ini dicatat maloklusi terjadi pada arah antero posterior, vertikal, dan transversal. Bjor dkk., Diidentifikasikan berdasarkan 3 definisi yang rinci, yaitu anomali gigi, anomali oklusal, dan deviasi kondisi ruang. WHOFDI Metode ini dicatat dalam 5 hal, yaitu anomali, kondisi ruang, oklusi, kondisi gigi dan kebutuhan perawatan ortodonti.

2.3.2 Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif menurut Tang dan Wei pada tahun 1993 menyatakan bahwa metode ini adalah klasifikasi deskriptif dan tidak memberikan informasi kebutuhan pengobatan dan hasil. 15 Metode kuantitaif dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Index of Complexity Outcome a nd Need ICON, Index of Orthodontic Treatment Need IOTN, dan Dental Aesthetic Index DAI. 7 2.3.2.1 Index of Complexity, Outcome and Need Index of Complexity, Outcome and Need merupakan indeks yang telah dikembangkan dan digunakan untuk mengevaluasi kompleksitas perawatan ortodonti. Indeks ini terdiri dari lima komponen yang harus diperiksa, yaitu : Aesthetic component, crossbite, hubungan antero-posterior segmen bukal, hubungan vertikal anterior, dan lengkung gigi atas berjejaldiastema . 16 1. Aesthetic Component : yang digunakan adalah komponen estetik dari IOTN. Setelah nilai ini didapatkan, nilai ini dikalikan dengan bobot 7. Universitas Sumatera Utara 11 2. Crossbite : merupakan keadaan dimana ditemukan hubungan antar gigi cusp to cusp atau lebih buruk lagi di segmen bukal. Ini termasuk crossbite bukan dan lingual dari satu atau lebih gigi baik dengan ataupun tanpa perpindahan madibula. 3. Hubungan antero-posterior segmen bukal : dinilai dengan tabel untuk setiap sisi secara bergantian, kemudian nilai keduanya ditambahkan. 4. Hubungan vertikal anterior : ini termasuk openbite dan deep bite. Jika kedua ciri dijumpai, hanya grade yang tertinggi yang dicatat dan dihitung. 5. Lengkung gigi atas berjejaldiastema : jumlah mesio distal mahkota gigi dibandingkan dengan lingkar lengkung yang tersedia. Perhitungan akhir yang dilakukan pada indeks ini adalah setelah semua nilai telah diperoleh dan dikalikan bobot masing-masing, akan ditambahkan untuk menghasilkan ringkasan grade terakhir Tabel 2. 17 2.3.2.2 Dental Aesthetic Index DAI dibuat oleh Cons cit. Babu V berbeda dengan indeks lainnya dalam persepsi estetik gigi secara umum. Indeks ini telah digunakan dan menunjukkan hasil yang sangat memuaskan dalam berbagai studi untuk menilai prevalensi maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti dari kelompok populasi yang berbeda. 18,23 Indeks ini merupakan indeks yang menggabungkan komponen klinis dan estetik untuk mendapatkan skor tunggal yang menggabungkan aspek fisik dan estetik oklusi. 15 Indeks ini terdiri dari 10 struktur karakteristik oklusal maloklusi, yaitu overjet, underjet, kehilangan gigi , diastema , openbite anterior , berjejal anterior , diastema anterior , penyimpangan yang parah pada gigi anterior maksila dan mandibula, dan hubungan antero-posterior molar. Indeks ini membagi nilai kebutuhan akan perawatan ortodonti menjadi 4 grade, yaitu : 17 1. Normal atau maloklusi ringan dan tidak atau sedikit memerlukan perawatan grade 25 2. Indikasi maloklusi nyata dan memerlukan perawatan grade 26-30 3. Indikasi maloklusi parah dan sangat membutuhkan perawatan grade 31-35 4. Indikasi maloklusi sangat parah dan wajib dilakukan perawatan grade 36 Universitas Sumatera Utara 12 Rumus standar persamaan untuk menilai grade DAI adalah : kehilangan gigi x 6 + gigi berjejal + gigi celah + diastema x 3 + penyimpangan yang parah pada gigi anterior maksila + penyimpangan yang parah pada gigi anterior mandibula + overjet anterior maksila x 2 + overjet anterior mandibula x 4 + hubungan anteroposterior molar x 3 + 13. 2.3.2.3 Index of Orthodontic Treatment Need IOTN Indeks kebutuhan perawatan ortodonti IOTN dijelaskan oleh Brook dan Shaw bahwa indeks ini telah diterima dan tersebar secara nasional maupun internasional sebagai metode yang objektif untuk menentukan kebutuhan perawatan. Indeks ini berlaku bagi pasien yang berumur dibawah 18 tahun. 19 Indeks ini mengklasifikasikan pasien sesuai dengan sejauh mana maloklusi mempengaruhi sistem stomatognasi dan persepsi maloklusi estetik dengan tujuan mengidentifikasi perawatan mana yang lebih menguntungkan pasien yang akan melakukan perawatan. 17,18,20 Pada tahun 2003 Children Dental Health Survey menemukan bahwa sekitar 13 dari anak-anak akan mendapatkan keuntungan jika melakukan perawatan ortodonti. Indek kebutuhan perawatan akan ortodonti telah dikembangkan dan diterima oleh seluruh profesi ortodonti untuk menilai efektivitas dan kesesuaian perawatan. Salah satu indeks yang paling sering digunakan adalah Index of Orthodontic Treatment Need IOTN. IOTN sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu, Dental Health Component DHC dan Aesthetic Component AC. 9 Universitas Sumatera Utara 13 Tabel 2. Protokol pemberian grade susunan oklusal cit.Daniels dan Richmond. 21 Grade 1 2 3 4 5 Aesthetic Component 1-10 menggunakan AC dari IOTN Berjejal pada lengkung gigi atas Grade tertinggi dari diastema atau gigi berjejal 2mm 2,1-5 mm 5,1-9 Mm 9,1-13 Mm 13,1- 17 mm 17mm Atau gigi impaksi Diastema pada lengkung gigi atas Transversal 2mm 2,1-5mm 5,1-9 Mm 9mm Crossbite Hubungan cusp to cusp atau lebih Tidak ada Crossbite Crossbite Open bite gigi insisivus Grade tertinggi dari openbite atau overbite Gigitan sempit Kurang dari 1 mm 1,1-2 Mm 2,1-4 Mm 4mm Overbite gigi insisivus Mencakup gigi insisivus bawah 13 gigi 13-23 13 hampir keselu- ruhan mahkota Keselu- ruhan mahkota gigi Antero posterior segmen bukal Kiri dan kanan ditambahkan Hubungan cusp dengan embrasur, Klas I, II, III Hubungan cusp yang lebih tinggi tetapi belum cusp to cusp Cusp to cusp Universitas Sumatera Utara 14 Dental Health Component DHC merupakan suatu indeks yang terdiri dari lima kategori. Indeks ini juga di kenal dengan MOCDO, dimana M berarti Missing teeth, O berarti Overjets, C berarti Crossbite, D berarti Displacement of contact points, dan O lagi yang berarti Overbites. 21,22,23 Tabel 3. Grade 1-2 indeks komponen DHC dari IOTN 21 Grade 1 2 1 Maloklusi ringan, termasuk pergeseran kontak poin yang kurang dari 1 mm 2.a Overjet yang lebih besar dari 3,5 mm tetapi kurang atau sama dengan 6 mm serta bibir yang kompeten 2.b Reverse overjet yang lebih besar dari 0 mm tetapi kurang atau sama dengan 1mm 2.c Crossbite anterior atau posterior yang kurang atau sama dengan 1 mm diskrepansi antara posisi kontak retrusi dam posisi intercuspid 2.d Pergeseran titik kontak yang lebih besar dari 1 mm tetapi kurang atau sama dengan 2mm 2.e Openbite anterior atau posterior yang lebih besar dari 1 mm tetapi kurang atau sama dengan 2 mm 2.f Overbite yang lebih besar atau sama dengan 3,5 mm tanpa kontak pada gingiva 2.g Pre-normal atau post-normal oklusi dengan atau tanpa anomali Tabel 4. Grade 3 indeks komponen DHC dari IOTN 21 Grade 3 3.a Overjet yang lebih besar dari 3,5 mm tetapi kurang atau sama dengan 6 mm serta bibir yang tidak kompeten 3.b Reverse overjet yang lebih besar dari 1 mm tetapi kurang atau sama dengan 3,5 mm 3.c Crossbite anterior atau posterior yang lebih besar dari 1 mmtetapi kurang atau sama dengan 2 mm diskrepansi antara posisi kontak retrusi dan posisi intercuspid 3.d Pergeseran titik kontak yang lebih besar dari 2 mm tetapi kurang atau sama dengan 4 mm 3.e Openbite anterior atau lateral yang lebih besar dari 2 mm tetapi kurang atau sama dengan 4 mm 3.f Deepbite yang komplit dengan atau tanpa trauma pada jaringan gingiva atau palatal Universitas Sumatera Utara 15 Tabel 5. Grade 4-5 indeks komponen DHC dari IOTN 21 Grade 4 5 4.a Overjet yang lebih besar dari 6 mm tetapi kurang atau sama dengan 9 mm 4.b Reverse overjet yang lebih besar dari 3,5 mm tanpa kesulitan pengunyahan atau bicara 4.c Crossbite anterior atau posterior yang lebih besar dari 2 mm diskrepansi antara posisi kontak retrusi dam posisi intercuspid 4.d Pergeseran titik kontak yang parah yang lebih besar dari 4 mm 4.e Openbite anterior atau lateral yang ekstrim lebih besar dari 4 mm 4.f Overbite yang besar dan komplit dengan trauma pada gingiva atau palatal 4.g Daerah hipodontia yang tidak begitu besar membutuhkan perawatan pre- restorasi ortodonti atau penutupan ruang untuk meniadakan kebutuhan perawatan prostetik 4.h Crossbite lingual posterior tanpa kontak fungsional oklusal pada salah satu atau kedua segmen bukal 4.i Reverse overjet yang lebih besar dari 1 mm tetapi kurang atau sama dengan 3,5 mm dengan kesulitan pengunyahan atau bicara 4.j Gigi yang erupsi sebagian, miring atau terpendam 4.k Gigi Supernumerary 5.a Overjet yang lebih besar dari 9 mm 5.h Daerah hipodontia yang besar dengan implikasi restorasi lebih dari 1 gigi pada setiap kwadran yang membutuhkan perawatan ortodonti pre-restorasi 5.i Gigi terpendam kecuali molar tiga yang disebabkan karena gigi berjejal, pergerseran kontak poin, gigi supernumerary , gigi desidui yang persisten dan penyebab patologi lainnya 5.m Reverse overjet yang lebih besar dari 3,5 mm dengan kesulitan pengunyahan dan bicara 5.p Cacat akibat celah bibir dan palatum dan anomali kranofasial lainnya 5.s Gigi desidui yang terpendam Aesthetic Component AC merupakan skala yang terdiri dari 10 foto berwarna yang menunjukkan berbagai tingkat penampilan esetetik susunan gigi Gambar 3. Grade 1 menunjukkan susunan gigi yang paling bagus dan menarik dari sisi estetik dan sebaliknya Grade 10 menunjukkan susunan gigi yang paling tidak bagus atau tidak menarik. Grade 1-10 merupakan refleksi dari kelainan susunan gigi dari segi estetik. Grade 1, 2, 3 dan 4 mewakili tidak ada atau hanya dibutuhkan sedikit Universitas Sumatera Utara 16 kebutuhan akan perawatan, Grade 5,6 dan 7 menunjukkan kebutuhan akan perawatan yang sedang atau batas untuk pengobatan, dan Grade 8, 9, 10 merupakan indikasi kebutuhan akan perawatan ortodonti. 17 A B A B A C A C B C Gambar 3. Sepuluh tingkat Aesthetic Component dari Index of Orthodontic Treatment Need. 19 A = Tidak membutuhkan perawatan sedikit kebutuhan perawatan. B = Kebutuhan perawatan sedang batas untuk pengobatan. C = Indikasi kebutuhan akan perawatan Universitas Sumatera Utara 17

2.5 Kerangka Konsep