32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Simulasi Model
Data yang diperoleh yang pertama ialah data beban barang yang didistribusi ke tempat tujuan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
tergantung pada beban barang tersebut. Hal itu sudah diperhitungkan oleh pihak perusahaan. Data yang kedua dari permasalahan ini adalah banyaknya
jumlah barang pengiriman, hal ini sangat terkait oleh data yang pertama, dimana jumlah barang yang akan dikirim harus sesuai. Data yang ketiga
dan ke tempat ialah kapasitas tempat tujuan dan pabrikdepo. Tidak semua tempat tujuan akan dijadikan sebuah permasalahan oleh si penulis. Dari
beberapa tempat tujuan, si penulis hanya mengambil empat tujuan diantaranya ialah : Carefour C, Alfamart A, Ramayana R dan Giant G
yang akan dijadikan sampel untuk bahan penganalisaan dari permasalahan tersebut. Dari banyaknya swalayan atau tempat tujuan untuk pengiriman
produk, penelitian hanya mengambil bebrapa sampel untuk dijadikan analisa, berikut ini letak tempat-tempat atau swalayan yang diliput,
diantaranya : 1. Carefour C terletak di Permata Hijau, Jakarta Barat.
2. Alfamart A terletak di Joglo, Jakarta Barat. 3. Ramayana R terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
4. Giant G terletak di Kreo, perbatasan Tangerang.
33 Ditemukan data beban biaya angkut C
ij
dari pabrik ke tempat tujuan. Data banyaknya pengiriman yang diperoleh dari penyelesaian
metode-metode yang disediakan akan menghasilkan data beban barang X
ij
. Sedangkan setiap pabrik memiliki tempat kapasitas barang S
i
dan tempat tujuan seperti Alfamart, Ramayana, Carefour, Giant, Hero dan lain
sebagainya memiliki tempat kapasitas D
j
. Selanjutnya, dari aktivitas yang ada dibuat suatu persamaan dan
pertidaksamaan sesuai dengan pembentukan model matematika baku yang digunakan dalam penyelesaian masalah transportasi dengan metode North
West Corner dan Least Cost.
Sebelum membuat model matematika yang baku maka terlebih dahulu ditentukan fungsi yang merupakan fungsi tujuan yang akan
dioptimalkan, hal ini terlihat dari persamaan berikut : Minimumkan
mn mn
x c
x c
x c
Z +
+ +
= ...
12 12
11 11
................................4.1 Setelah ditentukan fungsi tujuannya, maka langkah selanjutnya adalah
membuat fungsi-fungsi kendala yang pembentukannya sesuai dengan model matematika baku yang telah diketahui. Dari [2] model matematika baku
yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
3 34
33 32
31 2
24 23
22 21
1 14
13 12
11
S X
X X
X S
X X
X X
S X
X X
X
= +
+ +
= +
+ +
= +
+ +
4 34
24 14
3 33
23 13
2 32
22 12
1 31
21 11
D X
X X
D X
X X
D X
X X
D X
X X
= +
+ =
+ +
= +
+ =
+ +
Selanjutnya fungsi tujuan dan fungsi kendala yang ada dioptimalkan solusinya dengan menggunakan metode North west Corner dan Least Cost
dengan perhitungan secara manual dan dapat juga menggunakan software Tora Optimization System
, dimana software tersebut dapat menyelesaikan masalah transportasi. Selain masalah transportasi software tersebut
digunakan untuk melakukan perhitungan pada program linear, matrix, CPM, PERT, teori permainan
dan lain sebagainya. Program ini langsung memberi penyelesaian secara tepat dan singkat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui terdapat empat jenis pengiriman barang dari tiga tempat depopabrik. Empat pengiriman
barang diantaranya : Carefour C, Alfamart A, Ramayana R dan Giant G, sedangkan tiga depo yaitu : Depo Palmerah, Cengkareng dan
Cipondoh. Alur pengiriman produk dari depo ke tempat tujuan tergambar sebagai berikut :
Gambar 4.1 Alur pengiriman produk
Proses distribusi barang dilakukan sistem pengiriman setiap hari. Dalam
menjalankan proses
pengiriman, perusahaan
perlu mempertimbangankan jarak yang ditempuh karena hal ini terkait oleh
jumlah barang yang akan dikirim ke tempat tujuan. Sedangkan masalah- masalah diluar perhitungan masalah tak terduga yang dihadapi
pengangkut barang ialah kemacetan di jalan, kerusakan pada kendaraan, cuaca buruk, kejadian yang tak terduga dan kenaikkan harga bahan bakar
minyak BBM, hal ini dapat pula mempengaruhi pada setiap pengiriman. Perusahaan selalu memikirkan masalah-masalah semacam itu agar
pengiriman barang berjalan lancar dan tidak mengalami kerugian yang cukup besar.
Depo Palmerah
Depo Cipondoh
Depo Ceng-
kareng Carrefour
Permata Hijau
Alfa Mart Joglo
Ramayana Kebayoran
Giant Kreo
Setelah masalah-masalah tersebut yang mempengaruhi pengiriman, kemudian dilakukan penempatan yang tepat pada analisis ini. Tujuannya
adalah agar dihasilkan suatu model matematika baku yang tepat untuk penyelesaian masalah transportasi tersebut. Pada proses ini, masalah dapat
diperoleh dengan menghubungkan beban biaya dan jumlah barang yang didistribusikan ke swalayan atau agen toko.
Kemudian besarnya beban biaya dan jumlah barang didistribusi dilakukan dengan sistem data sekunder yaitu data yang didapat dari melihat
ataupun mendapat dari narasumber. Dari sekian banyak swalayan di Jabotabek, hanya empat swalayan yang diambil datanya untuk dijadikan
acuan analisa penelitian. Dari menanyakan setiap pengiriman hingga berapa jumlah beban biaya yang dikeluarkan setiap pengiriman.Jumlah pengiriman
barang beraneka ragam tergantung dari kapasitas dari tempat tujuan Dj, sama halnya dengan kapasitas dari depo tersebut Si. Dalam hal ini
penelitian mendapatkan data dengan menghitung rata-rata setiap pengiriman di tempat tujuan dan setiap pabrikdepo.
Pada data tersebut banyaknya jumlah pengiriman barang dilakukan setiap hari ketempat tujuan, hal ini tidak menguntungkan pada perusahaan
karena pengangkut barang tidak memperhitungkan jarak yang ditempuh dan masalah tak terduga pada setiap pengiriman.
Pada analisa, setiap tempat tujuan memiliki kapasitas yang berbeda, dari yang besar hingga terkecil, hal ini tergantung dari tempat dan
keperluankebutuhan para konsumen. Terlihat pada table berikut :
Table 4.1 Daya tampung setiap swalayan dalam kilogram
Tempat tujuan Kapasitasdaya tampung
Carrefour 2.500
Alfa mart 850
Ramayana 1.800
Giant 2.000
Jumlah 7.150
Sumber : Tempat Tujuan Sedangkan daya tampung pada setiap depo memiliki kapasitas yang
berbeda-beda pula, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : a. luasnya tempat pabrik
b. agar setiap depo memilki tempat cadangan untuk menampung banyaknya jumlah produk dan lain sebagainya. Hal itu tersaji
pada table berikut :
Table 4.2 Daya tampung setiap depo dalam kilogram
Depo Kapasitasdaya tampung
Palmerah 3.600
Cengkareng 2.100
Cipondoh 1.500
Jumlah 7.200
Sumber : Setiap Depo Ada pula data beban yang diperhitungkan dari jarak yang ditempuh
oleh kendaraan pengangkut, beban dalam hal ini bahan bakar minyak BBM yang satuannya adalah liter. Dapat pula diperhitungankan dengan
harga saat ini yaitu Rp. 4.500liter, terkait pada beban biaya yang
dikeluarkan setiap hari oleh masing-masing depo. Pengiriman barang seharusnya
diperhitungkan seminimal
mungkin agar
perusahaan mendapatkan pengeluaran yang sedikit dan keuntungan yang cukup besar
dari pengiriman, data tersebut tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Pengiriman dalam jarak dan beban Tempat tujuan
Carrefour Alfa mart
Ramayana Giant
Depo
Jarak Beban
Jarak Beban
Jarak Beban
Jarak Beban
Palmerah
± 2 6
± 4 12
± 3 9
± 7 21
Cengkareng
± 4 12
± 6 18
± 5 15
± 12 36
Cipondoh
± 7 21
± 8 24
± 10 30
± 4 12
Sumber : Wawacara dengan karyawan Keterangan :
Jarak dalam kilometer Beban dalam liter
4.2 Perhitungan optimal pengiriman barang