Syarat Sahnya Perjanjian Unsur- Unsur Perjanjian Kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perjanjian Kredit

2.1.1 Syarat Sahnya Perjanjian

Perjanjian kredit tidak diatur secara khusus dalam KUHPerdata tetapi termasuk perjanjian bernama di luar KUHPerdata. Dalam Pasal 1 angka 3 Rancangan Undang-Undang tentang Perkreditan Perbankan, telah ditentukan pengertian Perjanjian Kredit yaitu Persetujuan danatau kesepakatan yang dibuat bersama antara kreditur dan debitur atas sejumlah kredit dengan kondisi yang telah diperjanjikan, hal mana pihak debitur wajib untuk mengembalikan kredit yang telah diterima dalam jangka waktu tertentu disertai bunga dan biaya-biaya yang disepakati. 17 Membuat suatu perjanjian tentunya terdapat syarat-syarat agar perjanjian tersebut dapat mengikat dan berlaku pada semua pihak. Dalam perjanjian apapun memiliki beberapa syarat sah yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata yaitu : 1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Cakap untuk membuat suatu Perjanjian; 3. Mengenai hal atau obyek tertentu; 4. Suatu sebab Causal yang halal. Syarat pertama dan kedua disebut syarat subyektif karena menyangkut orang atau pihak yang membuat perjanjian, sedangkan syarat ketiga dan keempat disebut syarat Obyektif karena menyangkut Obyek yang diperjanjikan oleh pihak yang membuat perjanjian. 18

2.1.2 Unsur- Unsur Perjanjian Kredit

Perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok tentunya memiliki Unsur – Unsur didalamnya, unsur tersebut dapat dijabarkan dari pengertian perjanjian kredit sebelumnya yaitu : 1. Adanya persetujuan danatau kesepakatan; 2. Dibuat bersama antara kreditur dan debitur; 17 H.salim HS,2006, Perkembangan Hukum Kontrak diluar KUH Perdata,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm.78. 18 Sutarno,2009, Aspek-aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Bandung: Alfabeta, hlm 78. 10 3. Adanya kewajiban debitur yaitu mengembalikan kredit, membayar bunga dan biaya-biaya lain. Sutan Remi Sahdeni menjelaskan bahwa perjanjian kredit merupakan perjanjian yang dibuat antara kreditor dan debitor. Unsur- Unsur yang terkandung adalah: 1. Adanya Subyek Hukum; 2. Adanya Obyek hukum; 3. Adanya Prestasi; 4. Adanya Jangka waktu. Subyek dalam perjanjian kredit adalah kreditur dan debitur, sedangkan Obyeknya adalah Kredit yaitu penyediaan Uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya dalam jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga Pasal 1 angka 11 Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. 19

2.1.3 Hak dan Kewajiban para Pihak