Jenis dan Metode Penelitian Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

50

BAB 3 METODE PENELITIAN

Untuk menguji hipotesis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian tentang hubungan antara kematangan emosi dengan penyesuaian sosial siswa berbakat program akselerasi SMA Negeri 3 Tangerang Selatan. Bab tiga ini terdiri dari jenis dan metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, uji instrumen, teknik analisa data dan prosedur penelitian.

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena analisis data akhir berbentuk angka atau yang diangkakan scoring Mansoer, 2009. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah korelasional, yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi Suryabrata, 1998. Hal ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara kematangan emosi dengan pennyesuaian sosial siswa berbakat program akselerasi SMA Negeri 3 Tangerang Selatan.

3.2. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri. Kerlinger dalam Sevilla, 1993 menyebutkan variabel 36 51 sebagai konstruksi atau sifat properties yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas IV dan variabel terikat DV. Sevilla 1993 mendefinisikan variabel bebas adalah variabel yang diduga mempengaruhi atau mengakibatkan hasil, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang diduga dipengaruhi oleh variabel bebas.

3.2.1. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi kedua variabel itu adalah: Independent Variable : Kematangan Emosi Dependent Variable : Penyesuaian Sosial

3.2.2. Definisi Konseptual

Definisi konseptual kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kematangan emosi yang dimaksud adalah suatu pencapaian tingkat emosi yang sehat, secara intrafisik maupun interpersonal. Kematangan emosi diukur melalui karakteristik seperti mandiri, mampu menerima realitas, mampu beradaptasi, mampu berespon dengan tepat, memiliki kapasitas untuk seimbang, mampu berempati dan mampu menguasai amarah Smitson dalam Gorlow Katkovsky 1976. 2. Penyesuaian sosial yang dimaksud adalah kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi, dan relasi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat Schneiders dalam Yusuf, 2000. 52

3.2.3. Definisi Operasional

1. Kematangan emosi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap karakteristik kematangan emosi. Karakteristik kematangan emosi yang dimaksud adalah mandiri, mampu menerima realitas, mampu beradaptasi, mampu berespon dengan tepat, mempunyai kapasitas untuk seimbang, mampu berempati dan mampu menguasai amarah. 2. Penyesuaian sosial dalam penelitian ini merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran terhadap penyesuaian sosial di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. 3.3. Populasi dan sampel 3.3.1. Populasi