Nilai farmakologis Minyak Atsiri Kayu Manis

hambat minimum 1. Aktivitas antibakteri minyak atsiri daun paling kuat terhadap Salmonella typhimurium dan aktivitas anti fungi terkuat terhadap Candida albicans masing-masing dengan konsentrasi hambat minimum 2. 14

2.4 Nilai farmakologis Minyak Atsiri Kayu Manis

Bioaktifitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalamnya. Perbedaan kandungan senyawa kimia yang ada menunjukkan perbedaan aktivitas farmakologisnya. Efek farmakologis yang dimiliki minyak atsiri kayu manis diantara lain mempunyai daya bunuh terhadap mikroorganisme antiseptis, sebagai peluruh angin carminative, peluruh keringat diaphoretic, antirematik, anti inflamasi, penambah nafsu makan stomachica dan penghilang rasa sakit analgesic 13 Senyawa aktif dalam minyak atsiri kayu manis yang berkhasiat sebagai antibakteri adalah sinamaldehid dan eugenol. Lebih dari satu mekanisme antibakteri diduga berperan dalam aktivitas senyawa ini untuk menghambat pertumbuhan bakteri, salah satunya yaitu dengan menghambat metabolise energi pada sel bakteri, sehingga menyebabkan ketidakmampuan sel untuk melakukan metabolisme atau beradaptasi terhadap bahan antimikroba. 15 Sinnamaldehid merupakan senyawa organik yang mempunyi gugus fungsi karbonil. Penelitian menunjukkan bahwa mekanisme antibakteri sinamaldehid diduga menghambat sintesis dinding sel atau menghambat biosintesis enzim. Pada interaksi sinamaldehid dengan dinding sel menyebabkan gangguan yang cukup berarti pada pergerakan ion proton yang dimulai karena adanya kebocoran beberapa ion tanpa Universitas Sumatera Utara adanya kerusakan yang luas pada komponen sel. Selain itu, sinnamaldehid juga menghambat transport glukosa sehingga mengahambat proses glikolisis pada sel bakteri. 15 Eugenol merupakan salah satu turunan dari senyawa fenol yang potensial memiliki daya antibakteri. Mekanisme antibakteri eugenol berkaitan dengan interaksi pada membran sel, dimana menyebabkan kehancuran pada membran sel. Eugenol berpotensi mengakibatkan perubahan permeabilitas dinding sel sampai pada batas tertentu dan mengakibatkan kebocoran ion potasium. Kebocoran ion potasium merupakan indikator awal terjadinya kerusakan membran sel. Selain itu, diketahui bahwa eugenol juga menghambat peningkatan level ATP yang terjadi, sehingga mengakibatkan penurunan ATP sebagai sumber energi sel. 15 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Efek Antibakteri Sea Cucumber (Stichopus Variegatus) Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar

2 53 101

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) sebagai Alternatif Medikamen Saluran Akar terhadap Enterococcus faecalis (Secara In vitro)

1 47 71

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa.Scheff (Boerl)) Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

2 65 72

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 2 21

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 1 2

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 0 11

Pengaruh Hidrogel Teripang Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis (In Vitro)

0 1 32

2.1 Bahan Medikamen Saluran Akar - Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

0 0 11

EFEK ANTIBAKTERI SEA CUCUMBER (Stichopus variegatus) SEBAGAI BAHAN MEDIKAMEN SALURAN AKAR TERHADAP BAKTERI Enterococcus faecalis (In Vitro)

0 0 19