Perkembangan Suku Bunga SBI Perkembangan Inflasi

krisis keuangan global membuat harga saham anjlok sehingga para investor mengalami kerugian Tabel 4.1 Perkembangan Initial Return Saham PT. BRI Tbk Tahun 2006-2008 TAHUN 2006 2007 2008 bulan IR Bulan IR bulan IR 1 288.57 1 505.71 1 700 2 271.43 2 442.86 2 722.86 3 345.71 3 477.14 3 620 4 428.57 4 517.14 4 580 5 351.43 5 597.14 5 562.86 6 368.57 6 557.14 6 482.86 7 388.57 7 620 7 597.14 8 397.14 8 614.29 8 568.57 9 460 9 654.29 9 517.14 10 460 10 785.71 10 294.29 11 511.43 11 791.43 11 288.57 12 488.57 12 745.71 12 422.86 Data setelah diolah

4.1.5 Perkembangan Suku Bunga SBI

Tingkat suku bunga SBI sebagai salah satu instrument kebijakan moneter melalui Operasi Pasar Terbuka OPT bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang beredar. Pada tabel 4.2 dapat dilihat suku bunga SBI mengalami penurunan dari tahun 2006-2008. Pada empat bulan pertamanya di tahun 2006 suku bunga SBI mencapai 12,75 yang merupakan nilai tertinggi. Namun diakhir tahun 2006 suku Universitas Sumatera Utara bunga SBI mengalami penurunan menjadi 9,75. Pada tahun berikutnya yakni 2007 tingkat suku bunga SBI turut mengalami penurunan, jika di awal tahunnya SBI berada di 9,50 maka di akhir tahun SBI berada pada tingkat 8. Semakinm menurunnya tingkat suku bunga SBI ini ada indikasi dipicu oleh tingginya aktivitas perdagangan valas dalam hal ini adalah dollar AS, sehingga ada kecendrungan banyak investor yang lebih memilih menginvestasikan dananya pada sektor perdagangan valuta asing. Sehingga penurunan selama periode ini dilakukan pemerintah untuk mengundang para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia karena mengingat tingkat suku bunga SBI merupakan patokan dalam menentukan tingkat suku bunga perbankan. Tabel 4.2 Perkembangan Suku Bunga SBI tahun 2006 – 2008 TAHUN 2006 2007 2008 bulan ISBI Bulan ISBI Bulan ISBI 1 12.75 1 9.5 1 8 2 12.75 2 9.25 2 8 3 12.75 3 9 3 8 4 12.75 4 9 4 8 5 12.5 5 8.75 5 8.25 6 12.5 6 8.5 6 8.5 7 12.25 7 8.25 7 8.75 8 11.75 8 8.25 8 9 9 11.25 9 8.25 9 9.25 10 10.75 10 8.25 10 9.5 11 10.25 11 8.25 11 9.5 12 9.75 12 8 12 9.25 Sumber: www.bi.go.id Universitas Sumatera Utara

4.1.6 Perkembangan Inflasi

Krisis moneter yang melanda Indonesia dimana harga barang dan jasa secara keseluruhan naik mengakibatkan nilai uang turun. Hal ini menunjukkan tingkat inflasi yang semakin tinggi. Di awal tahun 2006 inflasi mencapai 17,03 yang merupakan nilai tertinggi sepanjang 2006-2008. Namun di akhir 2006 inflasi menurun mencapai 6,60. Adapun tingkat inflasi terendah terjadi pada Juli 2007 ketika inflasi mencapai 6,06, kondisi ini menggambarkan perekonomian yang membaik dan juga kembali menggairahkan perdagangan di pasar saham. Kondisi baik tersebut hanya bersifat sementara karena pada bulan ke-5 tahun 2008 inflasi telah mencapai dua digit dan terus meningkat hingga triwulan III-2008 yakni hingga bulan September 2008. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga komoditi dunia terutama minyak dan pangan. Lonjakan harga tersebut berdampak pada kenaikan harga barang yang ditentukan pemerintah administered prices seiring dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Setelah bulan September 2008, tingkat inflasi mulai turun karena turunnya harga komoditi internasional, pangan dan energi dunia. Penyebab lain dari terus menurunnya tingkat inflasi adalah kebijakan Pemerintah menurunkan harga BBM jenis solar dan premium pada Desember 2008, dan produksi pangan dalam negeri yang relatif bagus. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Perkembangan Inflasi tahun 2006-2008 TAHUN 2006 2007 2008 bulan INFLASI bulan INFLASI bulan INFLASI 1 17.03 1 6.26 1 7.36 2 17.92 2 6.3 2 7.4 3 15.74 3 6.52 3 8.17 4 15.4 4 6.29 4 8.96 5 15.6 5 6.01 5 10.38 6 15.53 6 5.77 6 11.03 7 15.15 7 6.06 7 11.9 8 14.9 8 6.51 8 11.85 9 14.55 9 6.95 9 12.14 10 6.29 10 6.88 10 11.77 11 5.27 11 6.71 11 11.68 12 6.6 12 6.59 12 11.06 Sumber : www.bi.go.id

4.1.7 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Kurs Rp USD