Penelitian dr,Utami Roesli SpA, menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir jika dipisahkan dengan ibunya akan menyebabkan peningkatan hormon stres hingga 50,
dan secara otomatis hal tersebut akan menyebabkan kekebalan dan daya tahan tubuh bayi akan menurun, untuk itu perlu dilakukan kontak antara kulit Ibu dan bayi yang akan
menyebabkan penurunan hormon stres, sehingga bayi menjadi lebih tenang, tidak stres, pernafasan dan detak jantungnya akan lebih stabil
Lembaga Internasional UNICEF memperkirakan, pemberian ASI Eksklusif sampai usia enam bulan dapat mencegah kematian 1,3 juta anak berusia dibawah lima
tahun. Penelitian di Ghana menunjukkan 16 kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjadi 22
jika pemberian ASI dimulai dalam satu jam pertama setelah kelahiran bayi. Di Indonesia hanya 8 ibu memberi ASI eksklusif pada bayinya sampai berumur enam bulan dan
hanya 4 bayi disusui ibunya dalam waktu satu jam pertama setelah kelahirannya. Kontak dengan bayi sejak dini membuat menyusui menjadi dua kali lebih lama,
bayi lebih jarang terkena infeksi, dan pertumbuhannya lebih baik. Pemberian ASI dini meningkatkan kemungkinan 2-8 kali lebih besar untuk ibu memberi ASI eksklusif.
Dikarenakan berbagai faktor dan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti apakah IMD sudah diterapkan oleh para bidan yang wilayah kerjanya masih termasuk di
wilayah kerja Puskemas Medan Timur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah bagaimana perilaku bidan terhadap inisiasi menyusui dini
di wilayah kerja Puskemas Medan Timur.
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi perilaku bidan terhadap inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas Medan Timur
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan bidan terhadap inisiasi menyusu dini di wilayah
kerja Puskesmas Medan Timur b.
Mengidentifikasi sikap bidan terhadap inisiasi menyusu dini di wilayah kerja Puskesmas Medan Timur
1.4 Manfaat Penelitian
1. Praktik Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu ilmu kebidanan yang efektif terhadap pemberian ASI secara dini pada bayi.
2. Peneliti
Meningkatkan wawasan, pengetahuan peneliti dan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perawatan bayi untuk mencegah infeksi melalui pemberian ASI
secara dini, serta dapat dijadikan acuan, tambahan atau perbandingan dalam penelitian di masa mendatang.
3. Masyarakat
Menambah pengetahuan Ibu tentang pemberian ASI secara dini yang dapat meningkatkan kesehatan Ibu dan bayi. Lebih menarik minat Ibu untuk melakukan
pemberian ASI secara dini pada bayinya. Selanjutnya Ibu diharapkan dapat
Universitas Sumatera Utara
memberikan informasi penting ini kepada keluarga, teman-temannya, terutama calon-calon Ibu yang mempunyai bayi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan knowledge merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior. Berdasarkan pengalaman dan
penelitian, perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.
2. Tingkatan Pengetahuan Knowledge Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan,
yaitu tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 1 Tahu know.
Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan; 2 Memahami comprehension.
Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang
paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan; 3 Aplikasi penerapan application. Aplikasi berarti kemampuan
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode
5
Universitas Sumatera Utara
dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata; 4 Analisis analysis. Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian-bagian yang lebih
kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dlihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan dan mengelompokkan; 5 Sintesis synthesis. Sintesis merupakan kemampuan
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada.
Sebagai contoh, dapat menyusun, merencanakan, dapat meringkas dan dapat
menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada; 6 Evaluasi
evaluation. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.
B. Sikap
1. Definisi Sikap Sikap adalah determinan perilaku, karena mereka berkaitan dengan persepsi,
kepribadian dan motivasi. Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman, yang menyebabkan timbulnya
pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap orang-orang, objek-objek dan situasi-situasi dengan siapa ia berhubungan Winardi, 2004, hlm 87. Sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Sarwono, 1997 dalam buku Maulana 2009, sikap merupakan
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan merespon secara positif atau negative orang, situasi atau objek tertentu.
2. Tingkatan Sikap Sikap terdiri atas empat tingkatan, mulai dari terendah sampai tertinggi, yakni
menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab. 1 Menerima receiving, menerima berarti mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek misalnya,
sikap terhadap inisiasi menyusu dini dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian tentang inisiasi menyusu dini yang dilakukan; 2 Merespon responding,
memberikan jawaban jika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan indikasi sikap. Terlepas dari benar atau salah, hal ini berarti
individu menerima ide tersebut; 3 Menghargai valuing, pada tingkat ini individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah; 4
Bertanggung jawab responsible merupakan sikap yang paling tinggi dengan segala resiko bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah dipilih, meskipun mendapat
tantangan dari keluarga. Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung langsung ditanya dan tidak langsung.
2.2. Bidan
Bidan adalah seorang yang telah berhasil sukses menyelesaikan pendidikan bidan yang terakreditasi dan diakui oleh negara, telah memperoleh kualifikasi yang
dibutuhkan untuk mendaftarkan diberikan setifikat dan atau secara resmi diberi lisensi untuk melakukan praktik kebidanan, diakui sebagai profesional yang
bertanggungjawab dan akuntabilitas terhadap pekerjaannya, bermitra dengan perempuan, memberi dukungan, asuhan- asuhan dan nasehat yang diperlukan selama
Universitas Sumatera Utara
hamil, bersalin, dan nifas untuk memfasilitasi kelahiran atas tanggungjawab sendiri. ICM, 2005
2.3 Inisiasi Menyusu Dini 2.3.1. Definisi