Prosedur Pengembangan METODE PENGEMBANGAN

23

3.2 Prosedur Pengembangan

1. Tahap Awal

Permasalahan pokok yang dicari solusinya adalah belum ditemukannya model evaluasi pembelajaran penjasorkes di jenjang Sekolah Dasar SD yang dapat memberikan informasi dengan tepat bagi sekolah, baik dari segi isi, cakupan, format maupun waktu penyampaian serta bermanfaat secara optimal bagi pembelajaran penjasorkes di jenjang Sekolah Dasar SD. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan kajian teori-teori pendukung antara lain teori model–model evaluasi dan melakukan identifikasi terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya.

2. Tahap Desain

Berdasarkan kajian berbagai teori dan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan evaluasi pembelajaran penjasorkes kemudian dirancang model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan lingkungan bantaran sungai di jenjang Sekolah Dasar kelas IV dan instrumen pengumpul data beserta perangkat model evaluasinya.

3. Tahap Ujicoba dan Revisi

Pada tahap ini dilakukan ujicoba terhadap model evaluasi beserta instrumen dan perangkat modelnya yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana model evaluasi beserta instrumen dan perangkat model tersebut dapat diterapkan untuk mengevaluasi pembelajaran penjasorkes di jenjang Sekolah Dasar SD kelas IV. Data dari hasil ujicoba kemudian 24 Catatan: Proses Pengembangan Peninjauan Kembali dianalisis untuk mengetahui apakah model tersebut sudah fit atau belum. Apabila model evaluasi beserta instrumen ternyata belum memenuhi persyaratan fit model kemudian direvisi dan diujicobakan lagi. Ujicoba dan revisi ini dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh prototipe akhir yang memenuhi syarat fit model prototipe yang baik.

4. Tahap Implementasi

Pada tahap ini model evaluasi beserta perangkat yang telah diujicobakan tersebut diimplemantasikan pada siswa kelas IV agar dapat dilihat sejauh mana hasil implementasinya. Apabila hasil implementasi tersebut masih ditemukan hal-hal yang perlu diperbaiki, maka dilakukan revisi dilanjutkan perbaikan seperlunya. Hasil dari semua ini adalah model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan lingkungan bantaran sungai di jenjang Sekolah Dasar kelas IV beserta instrumen dan perangkatnya. Dengan demikian proses pengembangan yang ada pada bab sebelumnya dapat dimodifikasi menjadi Gambar 3.1 Gambar 3.1 Proses Pengembangan Model Pembelajaran 3 Tahap Awal 1 Desain Model 2 Revisi Uji Coba Fit Model Implementasi 4 25 Pada gambar di atas proses pengembangan senantiasa terus berlanjut. Antara tahap awal sampai tahap implementasi terjadi beberapa siklus, yaitu pada tahap ujicoba dan revisi. Pada siklus tersebut apabila tidak ada lagi yang perlu direvisi maka diteruskan ke implementasi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan pengembangan selanjutnya di waktu mendatang. Pengembangan dapat terus dilakukan pada waktu-waktu mendatang apabila hasil pengembangan yang ada diperlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, anak panah dari tahap implementasi yang di sebelah kiri ke atas dan di sebelah atas ke bawah dengan garis terputus- putus berarti adanya peninjauan kembali pada tahap-tahap sebelumnya yang memungkinkan untuk dilakukan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang senantiasa terus berkelanjutan sustainable. Penelitian ini dilakukan untuk membangun model pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan lingkungan bantaran sungai di jenjang Sekolah Dasar kelas IV. Keberhasilan pembelajaran penjasorkes dapat dilihat pada output pembelajaran penjasorkes. Oleh karena itu output pembelajaran penjasorkes juga diungkap melalui penelitian ini. 26

3.3 Uji Coba Produk

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LONGU PADA SISWA KELAS V SDN 05 JEBED KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013

0 37 108

Pengembangan Model Pembelajaran Gerak Lompat Jauh Dalam Penjasorkes Melalui Kajian Lingkungan Sekitar Sekolah Siswa Kelas IV dan V SD Negeri 4 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun 2011

0 6 284

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III Di SD Negeri 02 Kalimas Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010 2011

0 4 135

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN PENDEKATAN PERMAINAN LOMPAT KATAK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 6 KLAMPOK PURWAREJA KLAMPOK BANJARNEGARA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 3 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KANDANGWANGI KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 2011

0 3 61

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 1 18

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES KOMPETENSI DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kompetensi Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Dengan Strategi Pendekatan Pemainan Pada Siswa SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan.

0 0 21

“Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak Dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan Pada Siswa Kelas III SD Negeri 06 Kabunan Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 2

Pengembangan Model Pembelajaran Lompat Jauh Dalam Penjasorkes Melalui kajian Lingkungan Persawahan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kotakan 1 di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak Tahun 2011 .

0 0 1

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN BERMAIN LOMPAT DAN LONCAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SIGENUK KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO.

1 6 128