18
Hal ini dianggap tidak sesuai dengan konsep “developmentally appropriate practices”.
Bahkan dalam kenyataannya, untuk sebagian besar siswa cara seperti ini kurang menyenangkan dan kurang melibatkan siswa
secara aktif karena kemampuannya yang belum memadai. Model sport education
diharapkan mampu mengatasi berbagai kelemahan pembelajaran yang selama ini sering dilakukan oleh para guru penjas.
2.1.7 Maksud dan Tujuan Pembelajaran Penjas
Syarifudin 1992:3 menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan “bagian integral dari pendidikan keseluruhan melalui berbagai
aktivitas fisik akan tampak dalam aktivitas gerak siswa saat mereka melakukan tugas-tugas gerak dalam proses pembelajarannya.
Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yang dimaksud dengan pembelajaran pendidikan jasmani adalah sesuatu cara
membelajarkan siswa yang penyajian dan penyampaian materinya dilakukan melalui aktifitas-aktifitas jasmani. Sedangkan pembelajaran pendidikan
jasmani mempunyai tujuan membentuk manusia seutuhnya, karena melalui pendidikan ini semua komponen yang diperlukan dan dimiliki dalam
manusia akan dapat ditumbuhkan dan kembangkan dengan mudah 2.1.8 Lingkungan Bataran Sungai
Bantaran Sungai adalah lahan pada kegua sisi sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sungai sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam;
jalur tanah pada kanan dan kiri sungai antara sungai dan tanggul http:www.artikata.comarti-320667-bantaran.html
19
Sempadan sungai atau floodplain terdapat di antara ekosistem sungai dan ekosistem daratan. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, sempadan sungai didefinisikan sebagai kawasan sepanjang kiri dan kanan
sungai, termasuk sungai buatankanalsaluran irigasi primer, Bantaran sungai ditentukan berdasarkan hubungan antara aliran banjir dan luas profil alur
bawah, biasanya 1,0 m-1,5 m diatas elevasi muka air rendah rata-rata. Sedangkan menurut Peraturan Menteri P.U. No. 63PRT1993 yang
disebut bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang palung sungai sampai dengan kaki tanggul sebelah dalam. Menurut peraturan
menteri P.U nomer 63 tahun 1993 pasal 6 mengenai garis sempadan sungai bertanggul dikawasan perkotaan ditetapkan sekurang-kurangnya 3 meter
disebelah luar sepanjang kaki tanggul, sedangkan menurut pasal 8 mengenai penetapan Garis Sempadan Sungai tak bertanggul di dalam kawasan
perkotaan didasarkan pada kriteria sungai yang mempunyai kedalaman 3m - 20m, garis sempadan ditetapkan sekurang-kurangnya 15 meter dihitung dari
tepi sungai pada waktu ditetapkan.
2.2 Kerangka Berpikir