59 domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Soekidjo
Notoatmodjo, 2003:127. Pekerja las istrik yang mengetahui pentingnya penggunaan alat pelindung wajah akan cenderung menggunakan alat pelindung
wajah saat mengelas, sehingga akan dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan yang berasal dari radiasi sinar las ketika bekerja sebagai
pengelas. Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2003:128 pengetahuan subyek diperoleh
dari hasi pengindraan mempunyai 6 tingkatan, yaitu tahu know, memahami comprehension, aplikasi aplication, analisis analysis, sintesis synthesis, dan
evaluasi evaluation.
5.2 Hubungan antara Sikap dengan Penggunaan APW pada Pekerja Las
Listrik Kawasan Simongan Semarang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara sikap
dengan penggunaan alat pelindung wajah pada pekerja las listrik Kawasan Simongan Semarang. Hasil ini didasarkan pada uji alternatif Fisher, diperoleh p-
value sebesar 0,001 p 0,05. Sikap dikategorikan menjadi dua, yaitu sikap positif dan sikap negatif. Hasil penelitian menunjukkan, dari 22 responden
terdapat 9 orang 41 mempunyai sikap yang positif terhadap penggunaan alat pelindung wajah, 1 diantara mereka R08 tidak menggunakan alat pelindung
wajah pada saat bekerja karena sudah menjadi kebiasaan dan tidak mengkawatirkan potensi bahaya yang akan terjadi. Sedangkan 13 orang 59
mempunyai sikap yang negatif terhadap penggunaan alat pelindung wajah, 12 diantara mereka R02, R05, R06, R07, R09, R11, R14, R16, R17, R19, R21, R22
60 tidak menggunakan alat pelindung wajah pada saat bekerja
karena dianggap merepotkan dan penggunaan kacamata las sama saja menggunakan alat pelindung
wajah, serta tidak merasa kawatir jika pada saat mengelas tidak menggunakan alat pelindung wajah.
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tetutup dari seseorang terhadap stimulus atau obyek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuainan reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial Soekidjo
Notoatmodjo, 2003:130. Menurut Allport yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo 2003:131
sikap mempunyai 3 komponen, yaitu: 1 Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu obyek, 2 kehidupan emosional atau evaluasi terhadap
suatu obyek, 3 kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen diatas secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap ini,
pengetahuan, pemikiran, keyakinan, emosi memegang peranan penting. Pada hakekatnya sikap adalah interelasi dari berbagai komponen. Menurut
Allport ada tiga komponen, yaitu : 1 Komponen kognitif, yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang
objek sikap. Dari pengetahuan kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap tersebut; 2 Komponen afektif, yaitu yang berhubungan
dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai kebudayaan dan sistem nilai yang dimiliki; 3 Komponen
konatif, yaitu kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek sikap.
61
5.3 Hubungan antara Kenyamanan dengan Penggunaan APW pada Pekerja