Desain Penelitian Pemasaran langsung Direct Marketing yaitu hubungan-hubungan

versi Bogdan dan Biklen serta Lincoln dan Guba yang dikutip oleh Lexy Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif. 1. Penelitian dilakukan dalam latar alamiah. 2. Manusia sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data sebagai antisipasi terhadap realitas lapangan yang berubah -ubah. 3. Analisis dan induktif, teknis analisa data ini lebih dapat menemukan alternatif akan kenyataan ganda dalam data yang ditemukan. 4. Deskriptif, penelitian kualitatif berusaha menggambarkan sebuah fenomena sosial yang seperti apa adanya dengan menjawab pertanyaan ”mengapa”, ”apa” dan “bagaimana”. 5. Lebih mementingkan proses daripada hasil, karena hasil dari bagian- bagian yang akan diteliti akan lebih terlihat jelas untuk diamati dalam proses. 6. Adanya batasan yang ditentukan melalui fokus penelitian. 7. Desain penelitian yang bersifat sementara, karena desain penelitian terus menerus disesuaikan dengan temuan realitas dilapangan. Moleong, 2006:5. Metode analisis deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan proses atau peristiwa yang sedang berlaku pada saat ini di lapangan yang dijadikan objek penelitian, kemudian data atau informasinya dianalisis sehingga diperoleh suatu pemecahan masalah penelitian. Peneliti menggunakan metode deskriptif ini dikarenakan suatu perhatian pada informan yang menarik dari segi bagaimana para pelaku komunikasi dalam hal ini baik komunikator maupun komunikan melakukan interaksi secara tatap muka yang dilakukan oleh Departemen Sales dan Marketing Ciater Spa Resort dalam Menarik Minat Wisatawan. Dengan tujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan secara faktual dan cermat.

3.2 Penentuan Informan Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu keseluruhan objek dimana terdapat beberapa narasumber atau informan yang dapat memberikan informasi tentang masalah yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan wawancara langsung. Pemilihan informan-informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sebagaimana maksud yang disampaikan oleh Sugiyono dalam buku Memahami Penelitian Kualitatif, adalah: “Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyeksituasi sosial yang diteliti.” Sugiyono, 2012:54. Informan narasumber penelitian adalah seseorang yang memiliki informasi data banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut. Pengambilan Informan secara purposive sampling, informan dengan persyaratan atau kriteria tertentu yang diperlukan oleh peneliti. Berikut narasumber atau Informan yang peneliti lakukan dalam memperoleh informasi terkait Personal Selling Departemen Sales dan Marketing Ciater Spa Resort Subang Terbagi menjadi menjadi 2 dua Informan, yaitu Informan Penelitian sebanyak 4 orang terdiri dari 1 orang Sales Manager, 2 orang Sales Executive dan 1 orang Junior Sales Executive Ciater Spa Resort Subang dan Informan Pendukung Penelitian sebanyak 3 orang berasal dari wisatawan Ciater Spa Resort Subang. Peneliti menilai, kriteria pemilihan informan pada penelitian ini adalah berdasarkan penguasaan mereka tentang Personal Selling adapun pembagian penguasaan mereka berdasarkan perbedaan pendidikan, posisi Jabatan mereka dan yang terakhir kriteria masa kerja para karyawan Sales Ciater Spa Resort Subang. Dari kriteria tersebut peneliti menilai informan dapat memberikan jawaban berwarna pada masalah penelitian yang peneliti perlukan. Adapun informan yang peneliti pilih pada tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Informan Penelitian No Nama Jabatan Pendidikan Masa Kerja 1 Francisco Alves Sales Manager S1 19 Tahun 2 Yani Yanuardani Sales Executive D3 16 Tahun 3 Asep Sujono Sales Executive SMA 15 Tahun 4 Bambang Yogi Junior Sales Executive SMA 4 Tahun Sumber: Catatan Peneliti 2015