26 Total biaya usahatani adalah seluruh pengeluaran dalam usahatani, yaitu total
dari biaya tetap Fixed Cost = FC dan biaya variabel Variable Cost = VC. Biaya tetap adalah pengeluaran usahatani yang tidak tergantung pada besarnya produksi.
Biaya varabel adalah pengeluaran usahatani yang jumlahnya berubah sesuai dengan besarnya produksi misalnya bibit, pakan, obat-obatan.
n VC =
Σ
Xi Pxi i=1
Keterangan : VC
: Variable Cost Xi
: Input yang membentuk variable cost Pxi
: Harga input i
: 1, 2, 3, ….. n n
: macam input dari variable cost Masing-masing komponen usahatani dihitung pendapatannya, kemudian
dihitung kontribusi pendapatan usaha sapi potong dari total pendapatan usahatani- ternak.
3.3 Tahap Tiga; Peningkatan Produksi dan Pendapatan usahatani-ternak melalui Penerapan Teknologi Pakan dan Pemanfaatan Limbah Ternak
Penelitian bertujuan untuk menganalisis efisiensi usahatani-ternak melalui teknologi pemanfaatan limbah pertanian untuk pakan, dan pengolahan limbah ternak
sebagai pupuk organik.
3.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tahap tiga dilakukan dalam bentuk percobaan lapangan on-farm
research selama 4 bulan Agustus sd Nopember 2005. Metode yang digunakan
adalah pendekatan partisipatory melibatkan 5 lima orang peternak di kecamatan Luhak anggota kelompok yang ikut program pengembangan, yang berpartisipasi
secara aktif menyediakan ternak, kandang, jerami padi yang akan diolah, tempat pengolahan pupuk organik, hijauan pakan selama penelitian, dan tenaga kerja,
sedangkan biaya konsentrat, bahan yang diperlukan untuk pengolahan pakan dan pupuk organik disediakan oleh peneliti.
3.3.2 Materi Penelitian on-farm
Ternak yang digunakan berjumlah 12 ekor sapi PO milik anggota kelompok, yang berumur 1,5-2 tahun berat badan antara 250-300 kg. Ternak ditempatkan dalam
27 satu kandang, yang terdiri dari tiga bagian untuk masing-masing perlakuan yaitu ;
T0 : diberikan 75 rumput gajah + 25 jerami padi kontrol, T1 : diberikan campuran 40 rumput gajah + 15 jerami padi fermentasi + 45 konsentrat, dan
T2 : pemberian campuran 20 rumput gajah + 35 jerami padi fermentasi + 45 konsentrat.
3.3.3 Metode Penenelitian on-farm
Penelitian on-farm menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan dan masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan. Model matema-
tika yang digunakan adalah sebagai berikut Steel Torrie 1981 : Yij =
µ
+
τ
i +
έ
ij Keterangan :
Yij : Nilai pengamatan
µ
: Nilai tengah umum
τ
i : Pengaruh perlakuan
έ
ij : Komponen acak
TO T1 T2
1 Ulangan 1 Ulangan
1 Ulangan 2 Ulangan
2 Ulangan 2 Ulangan
3 Ulangan 3 Ulangan
3 Ulangan 4 Ulangan
4 Ulangan 4 Ulangan
Gambar 2 Lay out penelitian on-farm
Teknologi yang diintroduksikan adalah pengolahan jerami fermentasi untuk pakan ternak dan pengolahan pupuk organik.
Teknologi jerami hasil fermentasi untuk pakan ternak. Teknik pengolahan
jerami fermentasi mengacu pada panduan teknis pengolahan jerami fermentasi menurut Haryanto et al. 2002 sebagai berikut :
a. Jerami padi yang baru dipanen kandungan air sekitar 65 dikumpulkan
pada tempat yang sudah disediakan. b.
Bahan yang digunakan dalam proses fermentasi jerami terdiri dari urea dan probion, masing-masingnya 2,5 kg untuk setiap ton jerami padi segar.
c. Jerami padi yang akan difermentasikan ditumpuk hingga ketebalan 20 cm,
kemudian ditaburi urea dan probiotik secara merata dan diteruskan pada lapisan jerami berikutnya yang juga setebal 20 cm. Demikian seterusnya
28 hingga ketebalan tumpukan jerami padi mencapai 1-2 m, kemudian disimpan
pada tempat yang terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung. d.
Tumpukan didiamkan selama 21 hari agar proses fermentasi dapat berlang- sung sempurna.
e. Tumpukan jerami yang telah mengalami proses fermentasi tersebut, dikering-
kan dengan sinar matahari dan dianginkan sehingga cukup kering, sebelum disimpan dan digunakan.
Pengolahan limbah menjadi pupuk. Pengolahan limbah kandang menjadi
pupuk mengacu pada panduan teknis pengolahan pupuk organik menurut Haryanto et al
. 2002 sebagai berikut : a.
Tempat pemrosesan pupuk kandang dibuat secara khusus terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung, dekat dari kandang kolektif.
b. Kotoran ternak yang sudah ditampung dikandang kolektif, dibawa ke tempat
pengolahan. c.
Kotoran ternak dicampur dengan probion sebanyak 2,5 kg, Urea 2,5 kg, dan TSP 2,5 kg masing-masing untuk setiap ton pupuk kandang, kemudian ditum-
puk hingga ketinggian 1 m. d.
Tumpukan dibiarkan selama tiga minggu sambil diaduk satu kali dalam satu minggu.
3.3.4 Peubah yang diamati