Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Heteroskedastisitas

55

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2011:160 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik kolmogorov-smirnov, dimana jika nilai signifikansi 0,05 maka nilai residual terdistribusi secara normal, dan sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05 maka nilai residual tidak terdistribusi normal.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nil ai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011:105.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan 56 yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Menurut Ghozali, 2011:43 heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan uji statistik Glejser, dimana jika nilai signifikansi dari variabel independen 0.05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sebaliknya, jika nilai signifikansi dari variabel independen 0.05 maka terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

3.5.3. Analisis Regresi Linear Berganda