Dampak stres kerja Stres Kerja

33 seseorang. Berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak merupakan masalah hubungan yang menciptakan stres bagi karyawan yang lalu dapat terbawa sampai ketempat kerja. Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak dari pada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja mereka.

2.4.3. Dampak stres kerja

Stres kerja yang tinggi dapat dapat merugikan karyawan sendiri dan dapat berdampak pada pencapaian tujuan organisasi. Tingginya tingkat stres yang tidak dapat dikelola dengan baik oleh organisasi akan berdampak pada penurunan komitmen organisasional yang dialami karyawan. Menurut Handoko 2001:202 akibat stres kerja yaitu : 1. Prestasi kerja menurun Stres yang dialami individu secara terus-menerus dan tanpa ada penanggulangan yang tepat sehingga membuat individu tidak mampu untuk mengatasi tekanan akan berdampak pada pekerjaan. Hal ini dapat mengganggu pekerjaan individu sehingga tidak mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan pada akhirnya prestasi karyawan akan menurun. 2. Karyawan tidak mampu untuk mengambil keputusan. Karyawan yang mengalami gejala stres lebih cenderung akan mengalami rasa gelisah dan kebingungan, hal ini dapat membuat karyawan tidak mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menyelesaikan tugas, sehingga pekerjaan tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik. 34 3. Perilaku karyawan tidak teratur. Stres yang tidak dapat ditangani karyawan akan berdampak pada perilaku sehari-hari karyawan. Stres tersebut dapat mengubah perilaku karyawan, seperti perubahan produktivitas, karyawan yang tingkat stres tinggi produkttivitasnya akan menurun. Selain itu, terkadang untuk menghindari tekanan yang dihadapi karyawan akan memilih untuk absen. Gejala lain yang dapat dilihat pada perubahan perilaku karyawan yaitu perubahan kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur. 4. Karyawan menjadi sakit dan putus asa. Berubahnya perilaku karyawan menjadi tidak teratur karena munculnya stres seperti merokok, gangguan tidur, perubahan kebiasan makan akan berdampak pada kesehatan karyawan. Karyawan yang pola hidupnya tidak teratur dan beban pikiran begitu berat lebih rentan mengalami ganggua kesehatan dan memiliki rasa putus asa dalam menghadapi permasalahan yang terjadi. Hal tersebut akan berdampak pada tingkat absensi yang tinggi. 5. Karyawan akan keluar turnover dari pekerjaan. Stres yang berkepanjangan tanpa mampu dikendalikan oleh seorang karyawan akan berdampak pada turunnya prestasi karena karyawan tidak mampu mengambil keputusan dalam pekerjaan. Permasalahan dalam pekerjaan yang dialami akan berdampak pada perubahan perilaku karyawan dan dapat menyebabkan karyawan tersebut jatuh sakit. Ketidakmampuan karyawan dalam menangani tekanan-tekanan yang terjadi, pada akhirnya akan membuat karyawan untuk memutuskan keluar dari organisasi. 35

2.4.4. Indikator Stres Kerja