4.2 Statistik Deskriptif
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang objek penelitian yang dijadikan sampel. Untuk melihat data statistik secara umum, peneliti
menggunakan descriptive untuk variabel yang diukur dengan skala rasio dan frequency untuk variabel yang diukur dalam skala nominal.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015 Lampiran 11.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dideskripsikan beberapa hal berikut ini : 1. Variabel independen ukuran Perusahaan memiliki rata-rata sebesar Rp
1.541.973.431.079,4167 dengan standar deviasinya bernilai sebesar 2.941.841.957.945,41650. Proporsi ukuran perusahaan tertinggi adalah sebesar Rp
12.017.837.133.337 yang dimiliki oleh MYOR pada tahun 2013, sedangkan untuk proporsi ukuran perusahaan terendah adalah sebesar Rp 139.415.293.800 yang dimiliki oleh DLTA
pada tahun 2011.
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation FS
36 1394152938.00 12017837133337.00
1541973431079.4167 2941841957945.41650 FA
36 1
29 16.25
7.553 ROA
36 .03
1.36 .2848
.28856 Valid N
listwise 36
2. Variabel independen umur perusahaan, memiliki rata-rata 16,25 tahun dengan standar deviasi 7,553. Nilai umur perusahaan tertinggi adalah sebesar 29 tahun yang dimiliki
oleh DLTA pada tahun 2013, sedangkan nilai umur terendah adalah sebesar 1 tahun yang dimiliki oleh ROTI pada tahun 2013.
3. Variabel independen profitabilitas ROA, memiliki rata-rata sebesar 0,2848 28,48 dengan standar deviasi 0,28856. Nilai profitabilitas tertinggi adalah sebesar 1,36
136 yang dimiliki oleh ICBP pada tahun 2011, sedangkan nilai ROA terendah adalah sebesar 0,03 3 yang dimiliki oleh DLTA pada tahun 2012.
Tabel 4.2 Opini Audit
OA
Frequency Percent
Valid Percent Cumulative
Percent Valid
9 25.0
25.0 25.0
1 27
75.0 75.0
100.0 Total
36 100.0
100.0
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015 Lampiran 11. Berdasarkan tabel 4.2 dapat dideskripsikan bahwa variabel independen ketiga, yaitu opini
audit tahun sebelumnya merupakan skala nominal yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel yang menerima opini audit dengan wajar tanpa pengecualian pada tahun
sebelumnya diberi kode “1” sedangkan sampel yang tidak menerima opini audit Selain wajar tanpa pengecualian tahun sebelumnya diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai
valid karena semua data dapat diproses. Jumlah sampel yang menerima opini audit sebanyak
27 sampel atau 75 dari total sedangkan sampel perusahaan yang tahun sebelumnya tidak menerima opini audit adalah sebanyak 9 sampel atau 25 dari total keseluruhan.
Tabel 4.3 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Sumber : Output SPSS,
diolah penulis, 2015 Lampiran 11.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu Ketepatan waktu pelaporan keuangan yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel yang tepat waktu
dalam memberikan laporan keuangan diberi kode “1” sedangkan sampel yang tidak tepat waktu melaporkan keuangan diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai valid karena semua
data dapat diproses. Jumlah sampel yang tepat waktu melaporkan keuangannya sebanyak 28 sampel atau 77,8 dari total sedangkan sampel perusahaan yang tidak tepat waktu
melaporkan keuangannya sebanyak 8 sampel atau 22,2 dari total keseluruhan.
4.3 Pengujian Data