Uji Multikoloniearitas Uji Autokorelasi

27 sampel atau 75 dari total sedangkan sampel perusahaan yang tahun sebelumnya tidak menerima opini audit adalah sebanyak 9 sampel atau 25 dari total keseluruhan. Tabel 4.3 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015 Lampiran 11. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa variabel dependen, yaitu Ketepatan waktu pelaporan keuangan yang menggunakan variabel dummy, dimana sampel yang tepat waktu dalam memberikan laporan keuangan diberi kode “1” sedangkan sampel yang tidak tepat waktu melaporkan keuangan diberi kode “0”. Variabel ini memiliki nilai valid karena semua data dapat diproses. Jumlah sampel yang tepat waktu melaporkan keuangannya sebanyak 28 sampel atau 77,8 dari total sedangkan sampel perusahaan yang tidak tepat waktu melaporkan keuangannya sebanyak 8 sampel atau 22,2 dari total keseluruhan.

4.3 Pengujian Data

4.3.1 Uji Multikoloniearitas

Uji ini digunakan untuk situasi dimana adanya korelasi variabel-variabel independen antara satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah dalam model TL Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 8 22.2 22.2 22.2 1 28 77.8 77.8 100.0 Total 36 100.0 100.0 regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat besaran VIF Variance Inflation factor dan tolerance. Jika nilai VIF 10 maka dapat dikatakan terjadi multikoloniearitas, yaitu terjadi hubungan yang cukup besar antara variabel-variabel bebas namun jika nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikoliniearitas. Jika angka tolerance mempunyai angka 0,10 maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah multikoloniearitas, namun jika angka tolerance 0,10 maka variabel tersebut mempunyai masalah multikoliniearitas dengan variabel bebas lainnya. Tabel 4.4 Uji Multikoloniearitas Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015 Lampiran 11. Tabel 4.4 menunjukkan tidak adanya gejala multikolinieritas antar variabel bebas, sebagaimana terlihat dari nilai VIF tidak ada yang lebih besar dari 10. Serta nilai Tolerance lebih besar dari 0,10. Dapat disimpulkan bahwa data tidak mempunyai masalah multikolinieritas antar variabel bebasnya. Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant FS .937 1.067 FA .839 1.192 ROA .882 1.133 OA .959 1.043 a. Dependent Variable: TL

4.3.2 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2006. Berikut adalah hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan run t Tabel 4.5 Uji Autokorelasi- Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a .11497 Cases Test Value 18 Cases = Test Value 18 Total Cases 36 Number of Runs 21 Z .507 Asymp. Sig. 2-tailed .612 a. Median Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2015 Lampiran 11. Dari hasil pengujian yang diperoleh dari tabel 4.5 menunjukkan nilai test adalah sebesar 0,507 dengan probabilitas 0,612 yang berarti di atas signifikansi 0,05 0,612 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual acak atau random, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. 4.4 Pengujian Model 4.4.1 Menilai

Dokumen yang terkait

Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 47 85

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 21 18

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 30

PENGARUH AUDIT DELAY, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA.

0 0 14

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 TEORI KEPATUHAN - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa E

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

SKRIPSI PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS (ROA), O PINI AUDIT DAN UMUR PERUSAH AAN TE RHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 11

Analisis Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, dan Audit Report Lag, yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Perkebunan dan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

ANALISIS UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, OPINI AUDIT, DAN AUDIT REPORT LAG, YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 12