1 4 2 -7 — -5 6 -1 -4

Periode Tim I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV 1: -3 -2 -4 -6 5 -7 — 3 2 4 6 -5 7 —

3: 1 4 2 -7 — -5 6 -1 -4

-2 7 — 5 -6 2: -4 1 -3 5 -6 — -7 4 -1 3 -5 6 — 7 4: 2 -3 1 — 7 6 5 -2 3 -1 — -7 -6 -5 6: 5 — -7 1 2 -4 -3 -5 — 7 -1 -2 4 3 5: -6 -7 — -2 -1 3 -4 6 7 — 2 1 -3 4 7: — 5 6 3 -4 1 2 — -5 -6 -3 4 -1 -2 • Langkah 3: Pencocokan himpunan pola dengan tabel waktu. Langkah ini merupakan perpaduan himpunan pola dan tabel waktu. Pada langkah ini akan ditentukan di antara S, It, P, U, G, L, K adalah Tim 1 dan seterusnya. Tabel berikut ini adalah jadwal pertandingan yang dihasilkan dari Langkah 3. Periode Tim I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV S -P -It -U -L G -K — P It U L -G K — P S U It -K — -G L -S -U -It K — G -L It -U S -P G -L — -K U -S P -G L — K U It -P S — K L G -It P -S — -K -L -G L G — -K S It -U -P -G — K -S -It U P G -L -K — -It -S P -U L K — It S -P U K — G L P -U S It — -G -L -P U -S -It Setelah didapatkan tabel berupa jadwal pertandingan, selanjutnya periode waktu yang tertera pada tabel tersebut diganti dengan periode waktu yang tertera pada Tabel 2. Setelah itu didapatkan jadwal pertandingan selama 14 periode waktu lihat Lampiran 4. V SIMPULAN Pembuatan jadwal pertandingan yang baik dan tersusun rapi dalam suatu kompetisi sepak bola sangatlah penting. Oleh karena itu, permasalahan yang muncul adalah bagaimana cara membuat jadwal pertandingan sepak bola yang tepat dan menguntungkan semua pihak. Dalam tulisan ini, telah diperlihatkan bahwa ilmu Matematika dapat diaplikasikan dalam pembuatan jadwal pertandingan, yaitu dengan memodelkan masalah penjadwalan pertandingan sebagai suatu masalah ILP. Permasalahan tersebut diselesaikan dengan menggunakan software LINGO 8.0 dengan metode Branch and Bound. Studi kasus untuk masalah penjadwalan pertandingan tersebut adalah model penjadwalan pertandingan pada babak kualifikasi Piala Eropa 2008 Grup B. Masalah tersebut diselesaikan dalam tiga langkah yaitu penentuan pola dan himpunan pola, penentuan tabel waktu, dan langkah terakhir adalah perpaduan dari himpunan pola dan tabel waktu. Adapun manfaatnya adalah pengguna dapat lebih efisien dalam menghasilkan jadwal yang baik, dibandingkan dengan cara manual yang memerlukan banyak waktu dan memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam penulisan. DAFTAR PUSTAKA Garfinkel, R.S. G.L. Nemhauser. 1972. Integer Programming. John Willey Sons, New York. Nash, S.G. A. Sofer. 1996. Linear and Nonlinear Programming. McGraw- Hill, New York. Nemhauser, G.L. M.A. Trick. 1998. Scheduling a Major College Basketball Conference. Operations Research 461:1-8. Taha, H.A. 1975. Integer Programming. Academic Press, New York. Winston, W.L. 1995. Introduction to Mathematical Programming 2 nd ed. Duxbury, New York. LAMPIRAN Lampiran 1 Penyelesaian Contoh 2 dengan Menggunakan Software LINDO 6.1 Subproblem 1 Maximize 5X + 4Y Subject to X + Y = 5 10X + 6Y = 45 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 0 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1 23.75000 VARIABLE VALUE REDUCED COST X 3.750000 0.000000 Y 1.250000 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2 0.000000 2.500000 3 0.000000 0.250000 NO. ITERATIONS= 0 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE X 5.000000 1.666667 1.000000 Y 4.000000 1.000000 1.000000 RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 5.000000 2.500000 0.500000 3 45.000000 5.000000 15.000000 Subproblem 2 Maximize 5X + 4Y Subject to X + Y = 5 10X + 6Y = 45 X =3 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 1 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1 23.00000 VARIABLE VALUE REDUCED COST X 3.000000 0.000000 Y 2.000000 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2 0.000000 4.000000 3 3.000000 0.000000 4 0.000000 1.000000 NO. ITERATIONS= 1 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE X 5.000000 INFINITY 1.000000 Y 4.000000 1.000000 4.000000 RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 5.000000 0.500000 2.000000 3 45.000000 INFINITY 3.000000 4 3.000000 0.750000 3.000000 Subproblem 3 Maximize 5X + 4Y Subject to X + Y = 5 10X + 6Y = 45 X =4 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 1 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1 23.33333 VARIABLE VALUE REDUCED COST X 4.000000 0.000000 Y 0.833333 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2 0.166667 0.000000 3 0.000000 0.666667 4 0.000000 -1.666667 NO. ITERATIONS= 1 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE X 5.000000 1.666667 INFINITY Y 4.000000 INFINITY 1.000000 RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 5.000000 INFINITY 0.166667 3 45.000000 1.000000 5.000000 4 4.000000 0.500000 0.250000 Subproblem 4 Maximize 5X + 4Y Subject to X + Y = 5 10X + 6Y = 45 X =4 Y =0 LP OPTIMUM FOUND AT STEP 2 OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1 22.50000 VARIABLE VALUE REDUCED COST X 4.500000 0.000000 Y 0.000000 0.000000 ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES 2 0.500000 0.000000 3 0.000000 0.500000 4 0.500000 0.000000 5 0.000000 1.000000 NO. ITERATIONS= 2 RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE COEF INCREASE DECREASE X 5.000000 1.666667 5.000000 Y 4.000000 INFINITY 1.000000 RIGHTHAND SIDE RANGES ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE RHS INCREASE DECREASE 2 5.000000 INFINITY 0.500000 3 45.000000 5.000000 5.000000 4 4.000000 0.500000 INFINITY 5 0.000000 0.833333 0.000000 Subproblem 5 Maximize 5X + 4Y Subject to X + Y = 5 10X + 6Y = 45 X =4 Y =1 Lampiran 2 Penyelesaian Langkah 1 Masalah Penjadwalan Pertandingan Babak Penyisihan Piala Eropa 2008 Grup B dengan Menggunakan Software LINGO 8.0 MODEL : TITLE Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola; SETS : POLA1..448:PILIH,TIDAK_DIPILIH; WAKTUW1 W2 W3 W4 W5 W6 W7; LINKSPOLA,WAKTU:HOME,AWAY; ENDSETS Fungsi objektif; MIN = SUM POLAI:PILIHITIDAK_DIPILIHI; Kendala home; FOR WAKTUJ: SUM POLAI :HOMEI,JPILIHI=3; Kendala away; FOR WAKTUJ: SUM POLAI:AWAYI,JPILIHI=3; Setiap tim akan bermain sebagai home atau away untuk setiap periode waktu; FOR LINKSI,J:HOMEI,J+AWAYI,J=1; Kendala variabel keputusan bernilai 0 atau 1; FOR LINKS: BIN HOME; FOR LINKS: BIN AWAY; FOR POLA: BIN PILIH; FOR POLA: BIN TIDAK_DIPILIH; END Keterangan: tidak semua variabel dicantumkan dan hanya variabel yang bernilai 1 dan merupakan nilai yang dicari sedangkan yang bernilai 0 tidak ditampilkan karena jumlahnya terlalu banyak Local optimal solution found at iteration: 1159666 Objective value: 0.000000 Model Title: Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola Variable Value Reduced Cost PILIH 144 1.000000 0.000000 PILIH 145 1.000000 0.000000 PILIH 314 1.000000 0.000000 PILIH 432 1.000000 0.000000 PILIH 447 1.000000 0.000000 PILIH 448 1.000000 0.000000 Model Title: Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola Variable Value Reduced Cost TIDAK_DIPILIH 1 1.000000 0.000000 TIDAK_DIPILIH 3 1.000000 0.000000 TIDAK_DIPILIH 4 1.000000 0.000000 Model Title: Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola Variable Value Reduced Cost HOME 1, W1 1.000000 0.000000 HOME 1, W2 1.000000 0.000000 HOME 1, W3 1.000000 0.000000 HOME 1, W4 1.000000 0.000000 HOME 1, W5 1.000000 0.000000 HOME 1, W6 1.000000 0.000000 HOME 1, W7 1.000000 0.000000 HOME 3, W1 1.000000 0.000000 HOME 3, W2 1.000000 0.000000 HOME 3, W3 1.000000 0.000000 HOME 3, W4 1.000000 0.000000 HOME 3, W5 1.000000 0.000000 HOME 3, W6 1.000000 0.000000 HOME 3, W7 1.000000 0.000000 HOME 4, W1 1.000000 0.000000 HOME 4, W2 1.000000 0.000000 HOME 4, W3 1.000000 0.000000 HOME 4, W4 1.000000 0.000000 HOME 4, W5 1.000000 0.000000 HOME 4, W6 1.000000 0.000000 HOME 4, W7 1.000000 0.000000 HOME 144, W1 1.000000 0.000000 HOME 144, W2 1.000000 0.000000 HOME 144, W3 1.000000 0.000000 HOME 144, W4 1.000000 0.000000 HOME 144, W5 1.000000 0.000000 HOME 144, W7 1.000000 0.000000 HOME 145, W4 1.000000 0.000000 HOME 145, W6 1.000000 0.000000 HOME 314, W1 1.000000 0.000000 HOME 314, W2 1.000000 0.000000 HOME 314, W3 1.000000 0.000000 HOME 314, W4 1.000000 0.000000 HOME 314, W6 1.000000 0.000000 HOME 314, W7 1.000000 0.000000 HOME 432, W5 1.000000 0.000000 HOME 447, W2 1.000000 0.000000 HOME 448, W1 1.000000 0.000000 HOME 448, W3 1.000000 0.000000 HOME 448, W5 1.000000 0.000000 HOME 448, W6 1.000000 0.000000 HOME 448, W7 1.000000 0.000000 Model Title: Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola Variable Value Reduced Cost AWAY 144, W6 1.000000 0.000000 AWAY 145, W1 1.000000 0.000000 AWAY 145, W2 1.000000 0.000000 AWAY 145, W3 1.000000 0.000000 AWAY 145, W5 1.000000 0.000000 AWAY 145, W7 1.000000 0.000000 AWAY 314, W5 1.000000 0.000000 AWAY 432, W1 1.000000 0.000000 AWAY 432, W2 1.000000 0.000000 AWAY 432, W3 1.000000 0.000000 AWAY 432, W4 1.000000 0.000000 AWAY 432, W6 1.000000 0.000000 AWAY 432, W7 1.000000 0.000000 AWAY 447, W1 1.000000 0.000000 AWAY 447, W3 1.000000 0.000000 AWAY 447, W4 1.000000 0.000000 AWAY 447, W5 1.000000 0.000000 AWAY 447, W6 1.000000 0.000000 AWAY 447, W7 1.000000 0.000000 AWAY 448, W2 1.000000 0.000000 AWAY 448, W4 1.000000 0.000000 Lampiran 3 Penyelesaian Langkah 2 Masalah Penjadwalan Pertandingan Babak Penyisihan Piala Eropa 2008 Grup B dengan Menggunakan Software LINGO 8.0 MODEL : TITLE Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola; SETS : POLA11..7; POLA21..7; WAKTU1W1..W7; WAKTU2W8..W14; BETA1POLA1,POLA2,WAKTU1:X1; BETA2POLA1,POLA2,WAKTU2:X2; ENDSETS Fungsi objektif; MIN = SUM BETA1I,J,K:X1I,J,K+ SUM BETA2I,J,L:X2I,J,L; Kendala tanding; FOR POLA1I: FOR POLA2J|INEJ: SUM WAKTU1K:X1I,J,K+ SUM WAKTU2L:X2I,J,L=1; Kendala bahwa setiap pasangan hanya bermain satu kali; FOR POLA1I: FOR WAKTU1K: SUM POLA2J:X1I,J,K+ SUM POLA2J:X1J,I,K=1; FOR POLA1I: FOR WAKTU2L: SUM POLA2J:X2I,J,L+ SUM POLA2J:X2J,I,L=1; Kendala mirror; FOR BETA1I,J,K|INEJ:X1I,J,K=X2J,I,K; FOR BETA2I,J,L|INEJ:X1I,J,L=X2J,I,L; Kendala variabel keputusan bernilai 0 atau 1; FOR BETA1: BIN X1; FOR BETA2: BIN X2; END Keterangan: tidak semua variabel dicantumkan dan hanya variabel yang bernilai 1 dan merupakan nilai yang dicari sedangkan yang bernilai 0 tidak ditampilkan karena jumlahnya terlalu banyak Global optimal solution found at iteration: 0 Objective value: 42.00000 Model Title: Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola Variable Value Reduced Cost X1 2, 1, W2 1.000000 1.000000 X1 3, 1, W1 1.000000 1.000000 X1 3, 2, W3 1.000000 1.000000 X1 4, 1, W3 1.000000 1.000000 X1 4, 2, W1 1.000000 1.000000 X1 4, 3, W2 1.000000 1.000000 X1 5, 1, W5 1.000000 1.000000 X1 5, 2, W4 1.000000 1.000000 X1 5, 3, W6 1.000000 1.000000 X1 5, 4, W7 1.000000 1.000000 X1 6, 1, W4 1.000000 1.000000 X1 6, 2, W5 1.000000 1.000000 X1 6, 3, W7 1.000000 1.000000 X1 6, 4, W6 1.000000 1.000000 X1 6, 5, W1 1.000000 1.000000 X1 7, 1, W6 1.000000 1.000000 X1 7, 2, W7 1.000000 1.000000 X1 7, 3, W4 1.000000 1.000000 X1 7, 4, W5 1.000000 1.000000 X1 7, 5, W2 1.000000 1.000000 X1 7, 6, W3 1.000000 1.000000 Model Title: Masalah Jadwal Pertandingan Sepak bola Variable Value Reduced Cost X2 1, 2, W9 1.000000 1.000000 X2 1, 3, W8 1.000000 1.000000 X2 1, 4, W10 1.000000 1.000000 X2 1, 5, W12 1.000000 1.000000 X2 1, 6, W11 1.000000 1.000000 X2 1, 7, W13 1.000000 1.000000 X2 2, 3, W10 1.000000 1.000000 X2 2, 4, W8 1.000000 1.000000 X2 2, 5, W11 1.000000 1.000000 X2 2, 6, W12 1.000000 1.000000 X2 2, 7, W14 1.000000 1.000000 X2 3, 4, W9 1.000000 1.000000 X2 3, 5, W13 1.000000 1.000000 X2 3, 6, W14 1.000000 1.000000 X2 3, 7, W11 1.000000 1.000000 X2 4, 5, W14 1.000000 1.000000 X2 4, 6, W13 1.000000 1.000000 X2 4, 7, W12 1.000000 1.000000 X2 5, 6, W8 1.000000 1.000000 X2 5, 7, W9 1.000000 1.000000 X2 6, 7, W10 1.000000 1.000000 Lampiran 4 Jadwal Pertandingan Babak Kualifikasi Piala Eropa 2008 Grup B Tabel 3 Jadwal pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2008 Grup B Home Away Skotlandia Perancis Itali Ukraina Lithuania Georgia Kepulauan Faroe Skotlandia 2 Sep 2006 6 Sep 2006 7 Okt 2006 11 Okt 2006 17 Okt 2007 28 Mei 2007 Perancis 6 Juni 2007 12 Sep 2007 8 Sep 2007 21 Nov 2007 28 Mei 2007 11 Okt 2006 Itali 8 Sep 2007 7 Okt 2006 2 Sep 2006 24 Mei 2007 13 Okt 2007 2 Juni 2007 Ukraina 12 Sep 2007 6 Sep 2006 6 Juni 2007 17 Nov 2007 21 Nov 2007 17 Okt 2007 Lithuania 13 Okt 2007 2 Juni 2007 17 Okt 2007 28 Mei 2007 6 Juni 2007 7 Okt 2006 Georgia 24 Mei 2007 17 Nov 2007 11 Okt 2006 2 Juni 2007 2 Sep 2006 6 Sep 2006 Kepulauan Faroe 17 Nov 2007 13 Okt 2007 21 Nov 2007 24 Mei 2007 12 Sep 2007 8 Sep 2007 PENYELESAIAN MASALAH PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA DENGAN SISTEM ROUND-ROBIN ABDILLAH DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ABSTRAK ABDILLAH . Penyelesaian Masalah Penjadwalan Pertandingan Sepak Bola dengan Sistem Round-Robin. Dibimbing oleh FARIDA HANUM dan TONI BAKHTIAR. Masalah penjadwalan pertandingan sepak bola dapat diselesaikan dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah dengan memodelkan masalah penjadwalan pertandingan sebagai suatu masalah Integer Linear Programming ILP. ILP adalah masalah optimisasi dengan fungsi objektif dan kendala yang linear serta variabel integer bilangan bulat. Solusi optimum dari masalah ILP diperoleh dengan bantuan software LINGO 8.0 yang prinsip pemecahannya berdasarkan metode branch and bound. Pada tulisan ini dipelajari pemodelan masalah penjadwalan pertandingan sepak bola dengan sistem round-robin. Sistem ini mengharuskan setiap tim bertanding dengan semua tim peserta lain satu kali untuk setengah kompetisi. Masalah tersebut kemudian diterapkan dalam penjadwalan pertandingan sepak bola babak kualifikasi Piala Eropa 2008 Grup B. Ada tiga langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, langkah pertama yaitu penentuan pola pertandingan yang terdiri atas home, away, dan bye. Selanjutnya pada langkah kedua ditentukan tabel pertandingan, sedangkan langkah ketiga merupakan perpaduan dari langkah pertama dan langkah kedua yang menghasilkan jadwal pertandingan. ABSTRACT ABDILLAH . Solving the Football Game Scheduling Problem by Round-Robin System. Under the direction of FARIDA HANUM and TONI BAKHTIAR. The football game scheduling problem can be solved by means of many ways. One of them is by modelling the problem as an Integer Linear Programming ILP problem. ILP is an optimization problem which has linear objective functions, linear constraints and integer-valued variables. Optimum solution of ILP problem can be obtained by using LINGO 8.0, on which the branch and bound method is applied. In this paper we studied the modelling of football game scheduling problem with round-robin system. This system arranges each team met other teams once for half competition. We applied our model for match scheduling in the qualification round of Euro Cup 2008 Group B. There were three steps to complete that problem, Step 1 was to determine game patterns which consist of home, away, and bye. Then Step 2 was to determine timetable, and Step 3 was to combine the Step 1 and Step 2. The Step 3 produced a schedule. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang populer di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sepak bola sebenarnya memiliki perangkat-perangkat penting yang harus ada dalam penyelenggaraannya, salah satunya adalah jadwal pertandingan. Penyusunan jadwal pertandingan harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan agar pertandingan sepak bola dapat berjalan lancar. Permasalahan ini harus segera diatasi, tentunya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan memodelkan masalah penjadwalan pertandingan sepak bola sebagai suatu masalah Integer Linear Programming ILP. ILP adalah masalah optimisasi dengan fungsi objektif dan kendala yang linear serta variabel integer bilangan bulat. Pada karya ilmiah yang menjadi literatur utama tulisan ini, yaitu ”Scheduling a Major College Basketball Conference ” yang ditulis oleh George L. Nemhauser dan Michael A. Trick, dibahas pemodelan masalah penjadwalan pertandingan dengan ILP dan menggunakan bantuan software CPLEX 4.0 untuk menyelesaikannya. 1.2 Tujuan Tulisan ini bertujuan memodelkan dan menyelesaikan masalah penjadwalan pertandingan melalui ILP. Sebagai studi kasus diselesaikan masalah penjadwalan pertandingan sepak bola babak kualifikasi Piala Eropa 2008 Grup B. II LANDASAN TEORI 2.1 Pemrograman Linear Definisi 1 Fungsi Linear Misalkan ,..., , 2 1 n x x x f menyatakan suatu fungsi dalam variabel-variabel n x x x ,..., , 2 1 . ,..., , 2 1 n x x x f adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta n c c c ,..., , 2 1 , . ... ,..., , 2 2 1 1 2 1 n n n x c x c x c x x x f + + + = [Winston, 1995] Sebagai gambaran, 2 1 2 1 2 , x x x x f + = merupakan fungsi linear, sementara 2 2 1 2 1 , x x x x f = bukan fungsi linear. Suatu persamaan b x x x f n = ,..., , 2 1 merupakan persamaan linear , apabila f fungsi linear. Definisi 2 Pertidaksamaan Linear Untuk sembarang fungsi linear ,..., , 2 1 n x x x f dan sembarang bilangan b, pertidaksamaan b x x x f n ≤ ,..., , 2 1 dan b x x x f n ≥ ,..., , 2 1 dikatakan pertidaksamaan linear. [Winston, 1995] Menurut Winston 1995, Pemrograman Linear PL adalah suatu masalah optimisasi yang memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut. a Tujuan masalah tersebut adalah memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi linear dari sejumlah variabel keputusan. Fungsi linear yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan ini disebut fungsi objektif. b Nilai variabel-variabel keputusannya harus memenuhi suatu himpunan kendala. Setiap kendala harus berupa persamaan linear atau pertidaksamaan linear. c Variabel keputusan harus taknegatif ≥ i x atau tidak dibatasi tandanya. Suatu PL dikatakan memiliki bentuk standar seperti yang didefinisikan sebagai berikut: Definisi 3 Bentuk Standar PL Suatu pemrograman linear didefinisikan mempunyai bentuk standar: minimumkan z = T c x terhadap = Ax b ≥ x ...1 dengan x dan c merupakan vektor berukuran n , vektor b berukuran m, sedangkan A merupakan matriks berukuran m x n. Matriks A disebut matriks kendala. [Nash Sofer, 1996] Definisi 4 Solusi Optimum Solusi optimum terbaik adalah suatu titik dalam daerah fisibel yang menyebabkan nilai fungsi objektif terkecil dalam masalah minimisasi. Untuk masalah maksimisasi, I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan olahraga yang populer di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sepak bola sebenarnya memiliki perangkat-perangkat penting yang harus ada dalam penyelenggaraannya, salah satunya adalah jadwal pertandingan. Penyusunan jadwal pertandingan harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan agar pertandingan sepak bola dapat berjalan lancar. Permasalahan ini harus segera diatasi, tentunya ada banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan memodelkan masalah penjadwalan pertandingan sepak bola sebagai suatu masalah Integer Linear Programming ILP. ILP adalah masalah optimisasi dengan fungsi objektif dan kendala yang linear serta variabel integer bilangan bulat. Pada karya ilmiah yang menjadi literatur utama tulisan ini, yaitu ”Scheduling a Major College Basketball Conference ” yang ditulis oleh George L. Nemhauser dan Michael A. Trick, dibahas pemodelan masalah penjadwalan pertandingan dengan ILP dan menggunakan bantuan software CPLEX 4.0 untuk menyelesaikannya. 1.2 Tujuan Tulisan ini bertujuan memodelkan dan menyelesaikan masalah penjadwalan pertandingan melalui ILP. Sebagai studi kasus diselesaikan masalah penjadwalan pertandingan sepak bola babak kualifikasi Piala Eropa 2008 Grup B. II LANDASAN TEORI 2.1 Pemrograman Linear Definisi 1 Fungsi Linear Misalkan ,..., , 2 1 n x x x f menyatakan suatu fungsi dalam variabel-variabel n x x x ,..., , 2 1 . ,..., , 2 1 n x x x f adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta n c c c ,..., , 2 1 , . ... ,..., , 2 2 1 1 2 1 n n n x c x c x c x x x f + + + = [Winston, 1995] Sebagai gambaran, 2 1 2 1 2 , x x x x f + = merupakan fungsi linear, sementara 2 2 1 2 1 , x x x x f = bukan fungsi linear. Suatu persamaan b x x x f n = ,..., , 2 1 merupakan persamaan linear , apabila f fungsi linear. Definisi 2 Pertidaksamaan Linear Untuk sembarang fungsi linear ,..., , 2 1 n x x x f dan sembarang bilangan b, pertidaksamaan b x x x f n ≤ ,..., , 2 1 dan b x x x f n ≥ ,..., , 2 1 dikatakan pertidaksamaan linear. [Winston, 1995] Menurut Winston 1995, Pemrograman Linear PL adalah suatu masalah optimisasi yang memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut. a Tujuan masalah tersebut adalah memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi linear dari sejumlah variabel keputusan. Fungsi linear yang akan dimaksimumkan atau diminimumkan ini disebut fungsi objektif. b Nilai variabel-variabel keputusannya harus memenuhi suatu himpunan kendala. Setiap kendala harus berupa persamaan linear atau pertidaksamaan linear. c Variabel keputusan harus taknegatif ≥ i x atau tidak dibatasi tandanya. Suatu PL dikatakan memiliki bentuk standar seperti yang didefinisikan sebagai berikut: Definisi 3 Bentuk Standar PL Suatu pemrograman linear didefinisikan mempunyai bentuk standar: minimumkan z = T c x terhadap = Ax b ≥ x ...1 dengan x dan c merupakan vektor berukuran n , vektor b berukuran m, sedangkan A merupakan matriks berukuran m x n. Matriks A disebut matriks kendala. [Nash Sofer, 1996] Definisi 4 Solusi Optimum Solusi optimum terbaik adalah suatu titik dalam daerah fisibel yang menyebabkan nilai fungsi objektif terkecil dalam masalah minimisasi. Untuk masalah maksimisasi, solusi optimum suatu PL adalah suatu titik dalam daerah fisibel yang menyebabkan nilai fungsi objektif terbesar. [Winston, 1995]

2.1.1 Solusi PL